Dikira Kecanduan Narkoba, Ternyata Aksi Sayat Tangan 56 Siswa SMP Dipicu Hal Ini
Tindakan 56 siswa SMP di Pekanbaru yang menyayat tangan mereka menjadi perhatian publik. Ternyata ini pemicunya.
"Tapi kenyataannya, produk ini dijual bebas di dekat anak sekolah. Mestinya penyalurannya tidak dijual bebas atau di dekat sekolah kalau memang ada anjuran seperti itu," tuturnya.
Diungkapkan Sukito, sampel minuman energi tersebut kini sedang dalam proses uji laboratorium di BBPOM.
"Sedang uji laboratorium di BBPOM, kemarin (Kamis) kita kirim. Apa kaitan reaksi dan kandungan minuman itu, berbahaya atau tidak, sedang didalami," sebut Sukito.
Sukito menambahkan, minuman berenergi ini sendiri perkemasan harganya sangat terjangkau. Maka tidak heran jika anak-anak sekolah pun mampu untuk membelinya.
--------------------------
Sementara Kepala SMPN 18 Pekanbaru, Lily Deswita menjelaskan adanya kejadian 56 siswanya yang melakukan penyayatan tangan.
Lily mengatakan, anak-anak didiknya sedang mengikuti challenge.
"Tapi memang anak-anak bilang cuma mau ikut challenge saja. Mau coba sakit apa nggak, ternyata mereka ngakunya sakit," ungkap Lily.
Kepada Tribunpekanbaru.com, Lily mengungkapkan kronologis 56 orang siswanya yang menyayat tangan, sehingga menimbulkan bekas luka seperti goresan.
Disebutkan dia, sekitar dua minggu lalu pihak sekolah telah menggelar razia rutin.
"Awalnya sasaran kita HP, tapi pas razia ada guru mendapati bagian tangan anak, ada bergaris-garis. Semuanya perempuan, cuma ada satu laki-laki," kata Lily.
Jumlah keseluruhan anak yang kedapatan ada luka gores di bagian tangannya yaitu total 55 orang. Atas temuan itu, pihak sekolah pun merasa cemas dan khawatir.
"Langsung saya kontak BNNK Pekanbaru. Karena kita takut ada apa-apa," ungkap Lily.
Saat ditanya, puluhan siswanya itu mengaku cuma ikut-ikutan aja. "Ada challenge gitu, lihat di IG dan WA. Kita panggil orangtuanya, mereka pun tak tahu anaknya seperti itu," sebut Lily lagi.
Lanjut Lily, setelah petugas dari BNNK Pekanbaru dan dokter datang, barulah ada disinggung soal salah satu merek minuman berenergi yang diduga mengandung zat benzo.