GEMPA DONGGALA PALU

TSUNAMI PALU - Kapal Sabuk Nusantara Terseret ke Daratan hingga 70 Meter. Ini 3 Fakta Dibaliknya!

Di Pelabuhan Wani, KM Sabuk Nusantara (Sanus) terseret ke daratan hingga 70 meter.

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Dampak kerusakan akibat gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018), di Kampung Wani 2, Kecamatan Tanatopea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Kapal Sabuk Nusantara 39 sampai terdampar ke daratan. 

TRIBUNBATAM.id - Gempa bermagnitudo 7,4 di Donggala yang disusul tsunami, Jumat (28/9/2018) telah menyeret kapal KM Sabuk Nusantara 39 hingga ke daratan.

Saat itu, kapal sedang bersandar di Pelabuhan Wani dan tidak mengangkut penumpang.

Sebanyak 17 ABK di atas kapal tersebut semuanya selamat.

Hingga saat ini KM Sabuk Nusantara (Sanus) masih terdampar 70 meter dari pelabuhan, tepatnya di Kampung Wani 2.

Berikut ini fakta tentang KM Sabuk Nusantara yang berkapasitas 400 penumpang dengan panjang 62 meter, ukuran GT 1200 dan lebar 12 meter.

Baca: Inilah Detik-detik Munculnya Lumpur Pembunuh di Palu dan Telan Rumah Warga

Baca: DARURAT! Ini 6 Kebutuhan yang Sangat Mendesak Bagi Korban Gempa Palu. Genset hingga Alat Fogging

Baca: UPDATE GEMPA PALU - Diduga Jarah Toko hingga Gudang Elektronik, 45 Orang Ini Dibekuk Aparat

1. KM Sanus 39 terseret tsunami hingga 70 meter

Terjangan tsunami membuat pelabuhan Pantoloan dan Pelabuhan Wani rusak parah.

Di Pelabuhan Wani, KM Sabuk Nusantara (Sanus) terseret ke daratan hingga 70 meter.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo, menjelaskan kondisi KM Sanus.

"Posisi kapal sendiri saat ini berada di sekitar 70 meter dari laut tepatnya di jalan menuju pelabuhan dan saat ini kapal menggunakan generator darurat untuk kelistrikannya," katanya.

2. Dampak tsunami di sejumlah pelabuhan

Seberapa fasilitas pelabuhan di wilayah Sulawesi Tengah mengalami kerusakan pasca gempa bumi yang bermagnitudo 7,4 di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) petang.

Agus mengatakan, pelabuhan yang mengalami kerusakan paling parah di Kota Palu yakni Pelabuhan Pantoloan. Kerusakan tersebut mengakibatkan rubuhnya kran peti kemas atau quay crane di Pelabuhan Pantoloan.

"Dengan kondisi ini layanan kepelabuhanan dihentikan, menunggu hasil pengecekan lebih lanjut di lapangan," kata Agus dalam keterangan resminya, Sabtu (29/9/2018).

Pelabuhan lain yang mengalami kerusakan adalah Pelabuhan Wani.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved