Ketika Hotman Paris Diminta Tanggapi Soal Ratna Sarumpaet, Begini Jawaban Tegasnya

Pengacara Kondang Hotman Paris Hutapea menyampaikan komentarnya terkait kebohongan yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet.

Hotman Paris Hutapea-Ratna Sarumpaet 

TRIBUNBATAM.id - Pengacara Kondang Hotman Paris Hutapea menyampaikan komentarnya terkait kebohongan yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet.

Seperti yang diketahui, beberapa saat yang lalu, aktivis Ratna Sarumpaet dikabarkan telah oleh orang tidak dikenal di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada 21 September 2018 lalu.

Kabar tersebut sempat menghebohkan banyak masyarakat. Dan pada Rabu (3/10/2018), Ratna mengaku telah melakukan kebohongan.

 
Terkait hal itu, Hotman Paris langsung menyampaikan tanggapan itu disampaikannya melalui video yang diunggahnya ke akun Instagram @hotmanparisofficial, Kamis (4/10/2018).

Hotman saat itu sedang berada di Kedai Kopi Johny, memakai setelan jas berwarna biru, Hotman Paris ditemani seorang wanita berada di sebelah kirinya.

“Salam Kopi Johny. Saya dapat ribuan DM, chatting dari para fans saya, minta pendapat saya soal Ratna Sarumpaet.”

“Jawaban saya adalah, saya tidak pernah tertarik ikutan politik.”

Ia mengatakan bahwa dunia politik penuh dengan kemunafikan. Itulah sebabnya Hotman tidak menyukai dunia politik. Dan lagi kebanyaan.

Baca: Ratna Sarumpaet Berbohong, 4 Tokoh Politik Ini Terpaksa Minta Maaf

Baca: Ternyata Seperti Ini Wajah Ratna Sarumpaet Ibu Atiqah Hasiholan Semasa Muda Dulu, Lihat Foto-fotonya

Baca: Ratna Sarumpaet - 6 Fakta Terungkap dari Isu Penganiayaan, Kebohongan, Hingga Menangis Minta Maaf

“I don’t like politics. Full of hypocrite.” (Saya tidak suka politik. Penuh dengan kepura-puraan.)"

“Hampir semua ketua partai politik adalah klien saya. Ketua Golkar, klien saya. Ketua Gerindra, Prabowo, klien saya. Ketua Perindo, Harry Tanoe, klien saya.”

“Saya tidak pernah mau masuk politik.”

“Mungkin kalau sudah tidak laku jadi pengacara, mungkin saya baru terjun ke politik. But now, no way. Saya tidak ada komen soal kasus Ratna.”

“Saya mau real case. Rakyat sengsara, datang ke Kopi Joni. Konglomerat datang ke kantor gua.”

Ini video Hotman Paris soal Ratna Sarumpaet:

Tetap diproses meski Ratna minta maaf 

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyatakan, pengakuan Ratna Sarumpaet yang berbohong soal penganiayaan terhadapnya tidak memengaruhi penyelidikan kasus dugaan penyebaran hoaks terkait penganiayaan tersebut.

“Ya, nggak papa meminta maaf, tapi proses tetap lanjut,” kata Setyo di Amos Cozy Hotel, Jakarta Selatan, Kamis(4/10/2018).

Setyo menyebut, dalam kasus ini, Polri telah menerima lima laporan mengenai dugaan pidana hoaks dan ujaran kebencian.

Selain Ratna, dalam lima laporan itu juga dilaporkan sejumlah tokoh politik, seperti Prabowo Subianto, Fadli Zon, dan Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandiada Dahnil Anzar Simanjutak.

“Pelaporan polisi ada lima terkait ini di Polda Metro Kaya. Sebetulnya ada enam laporan. Yang satu minta diungkap kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet. Yang lima minta diungkap kejanggalan kasus kebohongan kasus Ratna Sarumpaet,” tutur Setyo.

Satu laporan dinyatakan gugur setelah dipastikan tidak adanya penganiyaan terhadap Ratna. Dengan demikian, tinggal lima laporan yang akan diproses.

Setyo menekankan, Polri akan memproses seluruh laporan masyarakat itu.

“Saya ingin memberikan gambaran dulu pada rekan-rekan proses penyidikan itu seperti mengumpulkan atau memainkan puzzel (potongan-potongan gambar) yang dikaitkan-kaitkan dan nanti pada saatnya kalau lengkap maka akan tergambarkan satu gambaran yang utuh,” kata Setyo.

“Potongan-potongan, gambaran-gambaran ini adalah informasi, keterangan, barang bukti menjadi satu gambaran utuh. Nanti kita tahu si A perannya apa, si B perannya apa, si C perannya apa,” ujar Setyo.

Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dia tidak pernah dianiaya atau dikeroyok. Ia mengaku telah berbohong kepada keluarga dan koleganya.

"Jadi tidak ada penganiayaan. Itu hanya khayalan entah diberikan setan-setan mana dan berkembang seperti itu," ujar Ratna di rumahnya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2018).

Setelah pengakuan Ratna tersebut, Prabowo dan para politisi lainnya kemudian meminta maaf telah menyebarkan kebohongan.

Sejumlah tokoh meminta maaf menyusul pengakuan dari Ratna Sarumpaet.

Mereka meminta maaf karena percaya kepada pernyataan Ratna Sarumpaet yang mengaku telah dianiaya di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018.

Diketahui, Ratna Sarumpaet telah mengakui bahwa dia tidak pernah dianiaya atau dikeroyok.

"Tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal, entah dari setan mana ke saya dan berkembang seperti itu," ujar Ratna di kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2018).

Setelah itu, beberapa orang turut meminta maaf kepada publik.

Siapa saja mereka yang meminta maaf?

1. Fadli Zon

Fadli Zon meminta maaf setelah tahu bahwa Ratna Sarumpaet berbohong.

Ia sangat menyesal dan mengecap sikap xRatna Sarumpaet

Pernyataan maaf tersebut disampaikan Fadli Zon melalui kicauan Twitternya, Rabu (3/10/2018).

1. Setlh baca ktrngn Bu RS pd konferensi pers sore, sy menyesalkan n mengecam sikap RS yg tlh berbohong kpd sy, kpd P @prabowo, @sandiuno .

2. Sy minta maaf pd publik tlh ikut mnyampaikan pengakuan Bu RS bhw ia dianiaya org yg tak jelas. Hal ini krn menjawab pertanyaan media.

3. Krn tlh ada berita yg bersumber dr seorg netizen, mk pers bertanya. Sy minta konfirmasi Bu RS yg sebelumnya cerita bhw ia mmg dianiaya.

4. Respon spontan atas cerita Bu RS ini menggugah sy n kemudian P Prabowo n tokoh2 lain utk bersimpati atas "kebiadaban" itu.

5. Ternyata sikap pembelaan ini dimanfaatkan utk kebohongan yg sama sekali tak terduga datang dr seorg aktivis RS. Sy sangat kecewa.

6. Mudah2an Bu RS menyadari apa yg dilakukannya sbg sebuah pengkhianatan atas kepercayaan sy n byk org yg selama ini bersimpati.

7. Hari Minggu, 30 Sep sy ke rmh Bu RS mendengar ceritanya langsung n kondisinya. Ia msh menyampaikan sgt terpukul dg "kejadian" yg ia alami

8. Sy spontan waktu itu sampaikan agar lapor polisi, tp ia blm mau. Lalu waktu ketemu P Prabowo disarankan visum, ia jwb akan memikirkan.

9. Sy selama ini di DPR berkali2 menerima pengaduan dr Bu RS n organisasinya ttg masalah rakyt, penggusuran, TKA dll. Tak sangka soal ini.

10. Respon P Prabowo P Amien dll semata2 kemanusiaan. Tak bisa dibayangkan ada "penganiayaan" pd seorg Ibu 70 thn. Ternyata Bu RS hoaks.

2. Rachel Maryam

Permintaan maaf juga disampaikan oleh Rachel Maryam lewat akun Twitter @cumarachel.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Sandiwara apa ini? Kenapa kau permainkan hati nurani kami? Kenapa harus berbohong? #ratnasarumpaet," tulis Rachel, Rabu.

Rachel mengaku kalau dirinya terlalu reaktif dan emosional mendengar pengakuan Ratna kalau dirinya dikeroyok.

"Saya secara pribadi menyatakan permohonan maaf yg sebesar-besarnya pd netizen. Saya terlalu reaktif&emosional mendengar pengakuan penganiayaan yg menimpa Bu Ratna. Mungkin karena sesama perempuan. Sama sekali saya tidak menyangka kalau semua ini adalah kebohongan," imbuhnya.

3. Rizal Ramli

Ekonom senior Indonesia, Rizal Ramli juga meminta maaf kerana menjadi korban berita yang tidak benar tentang Ratna Sarumpaet.

"Saya mohon maaf telah menjadi korban berita tidak benar dari seorang kawan lama, Ratna Sarumpaet. Kawan yg dulu aktif memperjuangkan demokrasi dan keadilan di zaman Orde Baru. Ternyata terpleset," kicau Rizal Ramli, Rabu.

4. Ferdinand Hutahaean

Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean juga turut meminta maaf atas polemik Ratna Sarumpaet ini.

Ia bahkan akan mendesak Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk segera mengeluarkan dan mencoret nama Ratna Sarumpaet  dari tim pemenangan.

"Saya MENGUTUK @RatnaSpaet dengan keras atas kebohongannya, dan saya mendesak agar @prabowo dan @sandiuno utk segera mengeluarkan dan mencoret nama Ratana Sarumpaet dari Tim Pemenangan.

Saya juga MINTA MAAF kepada Publik krn sy telah salah membela Ratna. Sy tdk tau dia bohong," kicau Ferdinand melalui akun Twitternya, Rabu.

5. Muhammad Said Didu

Permohonan maaf juga disampaikan oleh mantan staff khusus Kementrian ESDM, Muhammad Said Didu.

"Saya mohon maaf karena telah merasa percaya thdp penjelasan Bu Ratna kepada tokoh-tokoh besar bhw dia dianiaya - ternyata ybs melakukan kebohongan. 
Sikap saya tsb adalah spontan selalu ingin membela siapapun yg mengalami kekerasan - eh ternyata Bu Ratna bohong," kicau Said Didu dalam Twitternya, Rabu.

6. Fahira Idris

Fahira Idris juga meminta maaf karena turut mempercayai informasi sepihak dari Ratna Sarumpaet.

Melalui kicauan Twitternya, Fahira menyampaikan permintaan maaf tersebut kepada publik.

"Saya pribadi memohon maaf karena telah mempercayai kebohongan ini dan mengutuk peristiwa yang sebenarnya tidak terjadi sama sekali," ungkap Fahira Idris, Rabu.

Diberitakan sebelumnya di Kompas.com, aktivis Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dia tidak pernah dianiaya atau dikeroyok di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018. 

(cr12/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved