PM Mahathir Gagas Lagi Jembatan Bengkok Johor-Singapura, Putra Sultan Johor Menyindir

Proyek jembatan bengkok itu menuai perdebatan menjelang Mahathir pensiun sebagai perdana menteri pada tahun 2003.

Gerbang Perdana
Rancangan jembatan bengkok Johor-Singapura yang dihidupkan kembali oleh PM Mahathir Mohamad 

Ruimah sakit megah ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 20,23 hektare di Kota Seri Alam, Pasir Gudang.

Namun, pemerintahan Mahathir kemudian menangguhkan pembangunan rumah sakit ini karena beban utang pemerintah Malaysia yang ditinggalkan oleh Jabo Razak sangat tinggi.

Selain rumah sakit, Mahathir juga membatalkan kontrak pembangunan kereta api cepat Kuala Lumpur-Singapura sehingga pemerintah Malaysia harus terkena penalti dari konsorsium.

Rencana megaproyek Mahathir itu juga dikritik oleh wakil presiden UMNO Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin yang kini menjadi partai oposisi.

Menurut Khaled, seperti dilansir media Malaysia, Utusan, saat dulu dirancang, biayanya mencapai RM1,1 miliar atau sekitar Rp 3,8 triliun tahun 2003.

Jika dibangun lagi saat ini, maka anggarannya tentu akan lebih besar.

Menurut Khaled, rencana pemerintah tersebut justru dinilai bertentangan dengan efisiensi besar-besaran rezim Mahathir saat ini.

Ia menilai rencana Mahathir ini hanya untuk tujuan politik.

"Pembanguan keretaapi cepat yang akan memancing berbagai aktivitas ekonomi di wilayah selatan Malaysia ditangguhkan dengan alasan fiskal negara yang lemah. lalu, kenapa pemerintah ingin mengeluarkan dana besar untuk membangun jembatan bengkok?" katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved