LION AIR JATUH

Lion Air JT610 Jatuh di Karawang Merupakan Pesawat Baru, Ini Reaksi Boeing

Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018), merupakan pesawat baru Boeing

Kolase Lion Air (Yosua Sancaka), Instagram/putriwulan0288
Curhat pilu rekan dari penumpang Pesawat Lion Air JT610 

Menurut catatan, pesawat Lion Air mengalami insiden dalam sejumlah penerbangan, kesalahan pendaratan hingga ban kempis.

April 2018, pesawat mereka tergelincir di Bandara Jalaluddin, Gorontalo. Tak ada korban dalam peristiwa itu.

Presiden Direktur, Lion Air Edward Sirait saat memberikan konprensi pers memberikan penjelasan tentang kondisi pesawat tersebut. 

"Pesawat ini dikomandoi oleh Capt Suneja dan Co-Pilot Harvino. Di mana kapten penerbang ini sudah mempunyai 6 ribu jam terbang dan sudah sering membawa pesawat terbang dari Indonesia, Manado, menuju Cina juga sudah sangat banyak menerbangkan pesawat ini," ujar Edward.

Tidak hanya pilot yang berpengalaman, sang Co-Pilot juga sudah memiliki banyak jam terbang. "Co-pilot juga co-pilot juga sudah senior. Dengan jam kerja lebih 5.100," paparnya.

Edward juga memaparkan bahwa pesawat yang mengalami kecelakaan naas tersebut adalah pesawat generasi terbaru.

"Pesawat yang PKLQP kami terima tanggal 13 Agustus 2018. Sampai di Jakarta tanggal 13 Agustus 2018. Kami terbangkan untuk komersial pada 15 Agustus 2018," tutur Edward.

"Pesawat ini baru, generasi terbaru dari boeing 737 Max. Ini max seri 8 yang sudah kami terima," tambah Edward

Menurut Edward, pesawat tersebut sudah layak terbang sebelum berangkat.

"Sampai kemarin, sebelum terbang, pesawat ini dinyatakan layak terbang oleh enginer yang diberi wewenang untuk merilis pesawat. Begitu kira-kira informasi yang bisa kami berikan," ujarnya.

Pihak Lion Air sampai saat ini masih menunggu informasi dari basarnas mengenai posisi pesawat dan kondisi penumpang seperti apa.

"Kami sudah membuka posko dari jam 7.30 pagi sebagai lokasi center, dan posko untuk menangani para keluarga yang ingin menanyakan informasi. Total yang ada di dalam 189. Kami belum cek WNA, kami lagi cek dan hubungi keluarga penumpang," ujarnya.

Sebelumnya pesawat ini terbang dari Denpasar menuju Cengkareng, dan ada laporan terjadi masalah teknis dalam pesawat tersebut.

"Pesawat ini terakhir terbang dari Denpasar menuju Cengkareng dalam posisi dirilis untuk terbang. Memang ada laporan terkait masalah teknis, sudah dikerjakan sesuai prosedur yang dikeluarkan pabrikan pesawat," katanya.

Jam terbang pesawat sejauh ini kata Edward mencapai rata-rata 9-10 jam/hari.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved