Bermula Lemparan Kertas, Simak 5 Fakta Dibalik Viralnya Video Pak Joko 'Dibully' Muridnya di Kendal
Sebuah video viral sekelompok siswa yang diduga SMK NU 03 Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah viral di media sosial. Ini 5 fakta dibaliknya.
2. Pak Joko Sering Bercanda
Joko dikenal sebagai guru yang sering bercanda, sehingga siswa pun tak berpikir panjang untuk bersikap seperti di video.
Setelah guru dan murid itu dimintai keterangan karena videonya viral, diketahui rupanya mereka hanya bercanda.
Itu hanya bercanda karena waktunya sudah mau pulang, kami juga sudah memanggil guru dan para siswa untuk dimintai keterangan karena video itu viral sejak hari jumat dan ternyata itu bercanda," jelas Muhaidin.
Menurut penuturan Muhaidin, tak ada tindakan kekerasan terhadap Joko oleh siswanya.
"Saat itu bertepatan dengan saya monitoring tiap kelas, dan memang tidak ada namanya pemukulan dan penendangan terhadap guru, dan siswa pun setelah itu melanjutkan pelajaran juga," jelasnya.
3. Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Kecewa
Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama Kendal Ibnu Darmawan menyayangkan kejadian itu meskipun hanya bercanda.
"Saya sudah konfirmasi ke pihak sekolah, yang dilakukan oleh para siswa itu hanyalah bercanda. Gaya mengajar guru itu juga diselingi bercanda sehingga para siswa menganggap sang guru adalah teman sendiri," kata Ibnu.
"Jadi Guru wajib dihormati oleh siswa dan guru juga menghormati siswa. karena dalam video tersebut sikap siswa sudah sangat berlebihan tidak ada rasa hormatnya kepada guru. jadi dua duanya kami minta untuk dibina, dan orang tua siswa dalam video itu juga dilibatkan dalam kasus ini," imbuhnya.
4. Pengakuan Pak Joko
Saat ditemui secara ekslusif oleh Tribunjateng.com, Joko mengungkapkan bahwa hal tersebut hanya merupakan sebuah candaan yang kelewat batas.
“Itu hanya candaan, namun kelewat batas,” ujarnya, Senin (12/11/2018).
Ia mengaku awalnya ada seorang murid yang melempar kertas dan mengenai dirinya, namun saat ditanyai, respon para murid seolah-olah bercanda.
Karena terlarut dalam suasana bercanda, murid-murid pun secara tidak sopan malah bersikap seperti mengkeroyok dan memukuli sang guru.