Najib Blak-blakan. Akui Jho Low Tipu Malaysia, Tetapi Salahkan Goldman Sachs dalam Skandal 1MDB
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akhirnya mengakui bahwa negara itu ditipu oleh pengusaha Jho Low dalam skandal 1MDB.
TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akhirnya mengakui bahwa negara itu ditipu oleh pengusaha Low Taek Jho, juga dikenal sebagai Jho Low dalam skandal 1MDB.
Tetapi Najib Razak menyalahkan bank investasi asal Amerika Serikat Goldman Sachs, pengacara dan auditor karena gagal melindungi kepentingan negara sehingga menyebabkan terjadinya skandal 1MDB.
Pernyataan Najib Razak tentang skandal 1MDB yang menyebabkan kerugian negara hingga ratusan miliar rupiah ini merupakan pernyataan terbaru dalam wawancara eksklusif dengan stasiun televisi Sinar Harian, seperti dilansir TRIBUNBATAM.id dari The Star online, Kamis (22/11/2018).
Baca: Mantan PM Malaysia, Najib Razak Dijerat 21 Tuduhan Baru Terkait Kasus 1MDB Senilai Rp 9,3 Triliun
Baca: Istri Najib Razak Rosmah Mansor Dituduh Minta Suap Rp 650 Miliar untuk Proyek ListrikTenaga Surya
Baca: Terlibat Skandal 1MDB, Warga Negara Inggris Buron. Kabur dari Malaysia Sebelum Pemilu
Baca: Buron Skandal 1MDB Malaysia, Jho Low, Dilaporkan Belikan Ferrari Putih untuk Aktris Kim Kardashian
Skandal 1MDB dari perusahaan investasi 1Malaysia Development Berhad yang didirikan Najib Razak membuat salah satu pemicu kekuasaannya digulingkan pada Pemilu Mei 2018 lalu oleh kelompok oposisi Pakatan Harapan yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad.
Najib mengaku tidak tahu skandal 1MDB akan terjadi sehingga meskipun saat itu ia menjabat sebagai perdana menteri merangkap menteri keuangan dan komisaris 1MDB.
"Jika mereka gagal melindungi kepentingan Malaysia, bagaimana saya tahu?" kata Najib.
Najib sendiri sudah menjadi terdakwa dalam kasus yang dianggap sebagai salah satu skandal korupsi dan pencucian uang terbesar di dunia.
"Pada waktu itu kami telah menunjuk pengacara, auditor dan Goldman Sachs, bank investasi global yang terkenal," kata Najib Razak, "Tanggung jawab bank ini dan yang lain adalah untuk melindungi kepentingan Malaysia."
Dia menambahkan, Goldman Sachs, pengacara dan auditor yang terlibat dalam 1MDB seharusnya memberitahu pemerintah bahwa ada "sesuatu yang tidak benar".
"Mereka jelas gagal dalam melaksanakan tanggung jawab mereka, misalnya Goldman Sachs. Ini terbukti."
Ditipu Jho Low
Aktor utama skandal 1MDB tersebut, Jho Low, hingga saat ini masih diburu oleh Malaysia, dan diperkirakan bersembunyi di luar negeri.
Ketika Najib ditanya, apakah ini berarti bahwa dia sekarang mengakui bahwa Malaysia telah ditipu oleh Low, Najib menjawab: "Ya, itulah kesimpulannya jika kita menghitung apa yang kita ketahui hari ini."
Ditanya tentang hubungannya dengan Low, Najib mengatakan, pengusaha itu telah menjadi orang yang kontroversial, tetapi sebelumnya adalah konsultan dari Terengganu Investment Authority (TIA).
Dia menambahkan, sebelum 1MDB, Jho Low dilihat sebagai seseorang dengan hubungan dekat dengan Timur Tengah, terutama ke Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
"Dia melakukan kerja sama pihak-pihak tertentu, investasi ke RHB Bank dari Abu Dhabi Commercial Bank dan beberapa perusahaan lain. Dia memiliki rekam jejak hubungan dengan UEA dan Arab Saudi," katanya.
Najib mengatakan dia melihat Jho Low dari perspektif itu.
"Jika kita dapat menggunakan saluran kerja sama dengan negara-negara ini, kita dapat meningkatkan hubungan ekonomi dan diplomatik dengan mereka," tambahnya.
Najib mengatakan bahwa dia tidak memiliki pengetahuan tentang Jho Low secara pribadi, termasuk kebiasaannya.
"Saya baru tahu belakangan bahwa dia memiliki kapal pesiar besar dan pesawat terbang, suka berpesta, (sebelumnya) saya tidak tahu sama sekali apa yang dia lakukan," katanya.
"Hubungan saya dengan dia profesional, karena saya melihat dia dapat membawa investasi dan meningkatkan hubungan ekonomi dan diplomatik dengan Timur Tengah."
"Tetapi jika dia melakukan kesalahan, dan melakukan pelanggaran kepercayaan, dia melakukan sesuatu yang melawan hukum dan tindakan harus diambil terhadapnya," katanya.
Najib juga membantah bahwa masalah 1MDB adalah alasan utama kekalahan Barisan Nasional dalam pemilihan umum ke-14 pada bulan Mei.
Dia mengatakan, kekalahan Barisan Nasional karena banyak faktor. Skandal 1MDB hanya masalah yang bergema di perkotaan, sementara kekalahan juga terjadi di pedesaan.
"Saya tidak menyangkal 1MDB adalah faktor (kekalahan) tetapi ada yang lain, seperti janji manis yang dibuat oleh Pakatan Harapan," kata Najib.
Pernyataan Najib saat ini berbeda dengan Maret 2015. Saat itu Najib mengatakan Low tidak terlibat dengan 1MDB dan semua keputusan dan transaksi dibuat oleh manajemen perusahaan dan dewan direksi yang dia pimpin.
"Low Taek Jho tidak pernah bekerja di 1MDB, dan semua keputusan dan transaksi dibuat oleh manajemen perusahaan dan dewan direksi," kata Najib dalam jawaban tertulis Najib di Parlemen.