BATAM TERKINI

Tinggal 3 Hari! Habiskan Barang, Semua Produk Giant Express Mega Legenda Diobral dan Didiskon

Giant Mega Legenda berencana menutup operasional toko dan mulai menggelar obral barang-barang yang dijualnya. Semua barang dijual dengan harga diskon.

TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI
Sejumlah konsumen sedang mengantre saat belanja di Giant Express Mega Legenda, Kamis (22/11/2018) 

Alasannya, kontribusi dalam penjualan menurun drastis.

"Niat beli masyarakat menurun. Hampir rata pembelinya satu hari cuma 5 orang, sedangkan biaya operasional mereka tak bisa menutupi," ujar Gustian kepada Tribun, Kamis (22/11/2018).

Pengunjung memadati Giant Mega Legenda Batam Center, Kamis (22/11/2018). Jelang tutup, toko ini menggelar obral besar-besaran.
Pengunjung memadati Giant Mega Legenda Batam Center, Kamis (22/11/2018). Jelang tutup, toko ini menggelar obral besar-besaran. (TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI)

Gustian melanjutkan operasional yang dimaksud misalnya gaji karyawan, bayar listrik dan air, gedung dan lainnya. Pemasukkan dengan pengeluran tidak saling menutupi.

Memang kata Gustian, di daerah lain, Giant se-Indonesia maju dan berkembang. Kenapa di Batam tidak jalan? Gustian menilai pertumbuhan ekonomi di Kota Batam belum merata.

"Seperti di Jakarta, Surabaya dan Bandung Giant berkembang sangat pesat," tuturnya.

Sementara sebelumnya, Giant Batu Ampar beberapa bulan lalu tutup juga. Namun pada pamplet yang tertempel di gedung supermarket diganti menjadi Gogo.

"Penggantian menjadi gogo mereka belum lapor ke kita. Karena bagi kita adalah bagaimana hal yang mereka lakukan itu bisa memiliki nilai jual yang baik. Kita sudah memberikan pandangan-pandangan dampak perekonomian saat ini. Berarti perekonomian di Batam belum stabil," papar Gustian.

Perbedaan Gaya Hidup

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Batam, Jadi Rajagukguk saat diminta tanggapan terkait tutupnya Giant Express Mega Legenda Batam Centre, Batam mengungkapkan, tutupnya Giant Mega Legenda dikarenakan persaingan usaha.

Pendapatan yang diterima Giant tidak memungkinkan dengan jumlah biaya yang ditampung setiap bulannya.

"Beratnya persaingan saat ini, karena banyaknya jenis usaha yang sama. Seperti Indomaret, Alfamart, Carefour, Matahari, belum lagi pasar tradisional, dan masih banyak lagi lainnya," ujar Jadi kepada Tribun, Kamis (22/11/2018).

Konsumen menyerbu Giant Mega Legenda selama masa promo diskon 50 persen berlaku hingga Minggu (25/11/2018).
Konsumen menyerbu Giant Mega Legenda selama masa promo diskon 50 persen berlaku hingga Minggu (25/11/2018). (TRIBUNBATAM.id/DEWANGGA RUDI SERPARA)

Selain persaingan usaha, Jadi menilai gaya hidup masyarakat Kota Batam berbeda dengan gaya hidup masyarakat area lainnya.

Pada umumnya, masyarakat belanja bulanan di mall-mall besar, belanja sekaligus cari hiburan bersama dengan keluarganya.

"Artinya mereka belanja sekaligus mencari hiburan sekali jalan saja. Ajak anak-anak jalan. Apabila kebutuhan harian pada umumnya masyarakat supermarket, minimarket. Dan kalau belanja dalam lingkup besar biasanya di Pasar tradisional," ujar Jadi.

Di samping itu memang faktor ekonomi dan daya beli masyarakat semakin menurun. Tapi presentasinya tak terlalu banyak.

"Kenapa Giant berkembang di daerah lain, kita harus melihat jumlah penduduknya. Misalnya jumlah penduduk di Batam tidak terlalu banyak ketimbang Medan dan Jakarta. Itu sangat pengaruh. Persaingan usaha jenis yang sama jelas hampir 50 persen mempengaruhi. Lalu karakter konsumtif masyarakat Kota Batam berbeda dengan daerah lainnya," tegas Jadi. (rus/drs/ane)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved