Dua dari 9 Mayat yang Ditemukan Mengapung di Selat Malaka Diketahui, 1 Warga Riau, 1 Warga Sumbar
Dua korban yang ditemukan tewas mengapung di Perairan Selat Malaka diserahkan kepada pihak keluarga, setelah dilakukan pemeriksaan di RS Bhayangkara
"Kalau diduga kapal tenggelam, petugas belum menerima laporan. Saat ini petugas mendalami keterangan keluarga korban yang teridentifikasi," sebut Sunarto.
Namun demikian, sebelum ditemukan sembilan mayat tersebut, pada Kamis (22/11/2018) ditemukan dua orang terombang-ambing di laut di kawasan Perairan Selat Malaka bernama Jamal dan Amid alias Boboi.
"Mereka ini ditemukan oleh kapal rute Indonesia-Malaysia (Indomal) V. Saat ditemukan mereka mengaku sebagai nelayan, yang merupakan warga Rupat, Bengkalis. Kemudian keduanya dibawa ke Malaka untuk pengobatan," kata Sunarto.
Kemudian pada hari Minggu (25/11/2018) anggota Polsek Rupat mendatangi rumah Jamal. Namun, saat itu yang bersangkutan tidak berada di rumah.
Berdasarkan keterangan saudaranya bernama Ali, Jamal pergi ke Malaysia, dan sudah beberapa hari tidak bisa dihubungi.
"Anggota Reskrim Polres Bengkalis sedang mencari keberadaan Jamal dan Boboi.
Hal itu untuk mengetahui apakah ada kaitannya dengan temuan sembilan mayat korban," ujar Sunarto.
Selanjutnya, pada Kamis (29/11/2018), petugas melakukan pengecekan ke Kantor Kapal Indomal 5 untuk meminta keterangan nahkoda kapal bernama Yenaldi.
"Berdasarkan keterangan dari nahkoda kapal, bahwa benar pada hari Kamis (22/11/2018) menemukan dua orang hanyut di Perairan Selat Malaka bernama Jamal dan Amid alias Boboi," kata Sunarto.
Dari keterangan Jamal dan Boboi, mereka mengaku sebagai nelayan yang kapalnya dihempas gelombang lalu tenggelam.
"Jamal dan Boboi dibawa ke Malaka, karena kapal Indomal 5 sedang menuju Malaka," ucapnya.
Petugas kemudian melakukan interogasi terhadap narkoba kapal Indomal 2 bernama Sudirman, yang bersangkutan mengaku membawa dua orang penumpang pada Sabtu (24/11/2018), yang berangkat dari Malaka tujuan Dumai, Riau, Indonesia.
Sementara itu, salah satu korban yang teridentifikasi bernama Mimi Dewi, warga Dumai, Riau, petugas sudah melakukan penelusuran kepada keluarganya.
Berdasarkan keterangan keluarga, Mimi Dewi berangkat dari Malaysia menuju Indonesia diduga menggunakan kapal.
"Berdasarkan keterangan saksi Ade Andri (keluarga Mimi Dewi), bahwa Mimi Dewi berangkat dari Malaka pada Kamis (22/11/2018) sekitar pukul 00.00 WIB, bersama 19 hingga 20 orang lainnya menggunakan kapal diduga melalui jalur tidak resmi (jalur gelap) menuju Indonesia," jelas Sunarto.