Baku Tembak Tentara India dan Militan Kashmir Kacau, Warga Sipil Pasang Badan. 11 orang Tewas
Baku tembak antara militer India dengan pemberontak Kashmir menjadi tak terkendali karena warga sipil pasang badan untuk melindungi para pemberontak
Pertumpahan darah Sabtu ini menutup tahun paling mematikan di wilayah itu sejak 2009, dengan hampir 550 orang tewas sejauh ini, termasuk sekitar 150 warga sipil, menurut kelompok pemantau.
Para pejabat keamanan mengatakan, sekitar 230 gerilyawan telah tewas tahun ini, kebanyakan dari mereka penduduk setempat dari lembah Kashmir.
Tetapi kelompok pemberontak dengan cepat telah merekrut anggota baru.
Dukungan rakyat Kashmir pada para pemberontak semakin meluas setelah militer India menewaskan pembunuhan seorang pemimpin militan yang kharismatik pada tahun 2016.
Penduduk desa, kadang-kadang dalam jumlah ribuan, mendatangi medan pertempuran untuk membantu militan melarikan diri dari kepungan militer.
Aksi pasang badan ini semakin menyulitkan militer India menghapus pemberontakan di wilayah yang terus bergolak sejak tahun 1947 tersebut.
Kashmir terbelah dua antara India dan Pakistan sejak berakhirnya kekuasaan kolonial Inggris tahun 1947.
Kedua negara mengklaim wilayah Himalaya yang disengketakan tersebut, namun Kashmir sendiri menuntut kemerdekaan penuh.
Kelompok pemberontak telah berjuang selama puluhan tahun dan sekitar 500 ribu tentara India sudah dikerahkan untuk mempertahankan wilayah tersebut.
Lebih dari 70.000 orang tewas dalam pertempuran sejak 1989, kebanyakan warga sipil.
New Delhi secara teratur menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih para pemberontak untuk melancarkan serangan terhadap pasukan India.
Namun tuduhan itu dibantah Islamabad dengan mengatakan bahwa mereka hanya memberikan dukungan politik dan diplomatik kepada orang-orang Kashmir yang memperjuangkan hak untuk menentukan nasib sendiri.