ANAMBAS TERKINI

Miris! Anambas adalah Daerah Penghasil Migas, Tapi BBM Dijual Eceran Pakai Botol Air Mineral

Bagi Anda yang baru pertama kali berkunjung, jangan heran kalau tidak menemukan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Anambas

Editor: Mairi Nandarson
dok tribunnews.com
ilustrasi. bahan bakar minyak dijual eceran pakai botol bekas air mineral. Di Anambas, daerah penghasil migas, BBM juga dijual eceran menggunakan botol bekas air mineral. 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - ‎Deretan cairan berwarna kuning keemasan tertata apik di dalam botol bekas air minum ukuran 1,5 liter.

Pemandangan ini lumrah ditemui di sisi kiri dan kanan jalan Kota Tarempa, bahkan di Pulau Siantan.

Botol tertata rapi tersebut merupakan bensin yang dijual oleh pengecer. Harga satu botolnya pun beragam.

Baca: LOKER BATAM HARI INI - Tiga Info Lowongan Kerja Batam Terbaru, Satu di Antaranya dari ATB Batam

Baca: Dikirim dari Malaysia, Bareskrim Polri Gagalkan Penyelundupan 7 Kilogram Sabu di Batam

Baca: TRANSFER LIGA 1 - Evan Dimas Jadi Buruan, Bhayangkara FC Tertarik, Persebaya Sudah Tawarkan Kontrak

Baca: Video Viral, Bule Cantik asal Rusia Ini Menikah dengan Darsono Pemuda Indonesia

Ada yang 13 ribu Rupiah namun ada juga yang 14 ribu Rupiah. Masih menggunakan botol ?

Ya, proses pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium ini memang masih menggunakan cara konvensional.

Bagi Anda yang baru pertama kali berkunjung, jangan heran kalau tidak menemukan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seperti di kabupaten/kota lainnya.

"Di sini isi minyak (bensin) ya seperti ini," ujar Bahri, seorang warga Anambas Selasa (18/12/2018).

Dari penuturan bapak tiga orang anak ini diketahui, kalau proses seperti ini sudah terjadi sejak Anambas masih menjadi kecamatan.

Dari dia pula terdapat saran dalam mengisi BBM ke sepeda motor ini.

Ia lebih memilih botol bekas air minum kemasan yang terlihat kusam, dibanding dengan ‎botol yang baru dan terlihat lebih bersih.

"Bukan apa-apa. Saya pernah punya pengalaman buruk. Motor saya tersendat setelah isi bensin. Setelah dibuka karburtornya, rupanya minyaknya bercampur air," ungkapnya.

Untuk di Pulau Siantan, kehadiran SPBU baru ada khusus untuk nelayan.

Lokasi SPBU-N ini, terletak di Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan. Adapun SPBU baru terdapat di salahsatu desa di Kecamatan Jemaja yang beroperasi belum lama ini. ‎

Minimnya SPBU seperti di beberapa kabupaten/kota cukup ironis, terlebih dengan status Kabupaten Kepulauan Anambas yang ditetapkan sebagai daerah penghasil migas oleh Undang Undang.

Upaya untuk menghadirkan SPBU yang lazim ditemui di sejumlah daerah, diklaim pernah dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Kepulauan Anambas Yohanes M.V. Sawu, mengatakan, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi untuk menghadirkan SPBU, salahsatunya kuota kebutuhan BBM di suatu daerah itu. ‎

Meski tidak memiliki data berapa jumlah pengecer yang ada di Anambas, namun ia menyebut total kebutuhan BBM berdasarkan jenis BBM di Anambas menembus angka 60.927,48 Kilo Liter per tahunnya.

"Waktu rapat di Jakarta sekitar bulan Juli tahun ini, ada disinggung itu. Seperti di Pertamina, mereka ada kuotanya. Maksudnya, ada standar minimal dia per tahun. Sehingga, hitung-hitungannya masuk apa tidak," ungkapnya.

Anambas daerah penghasil migas

Kepulauan Anambas memiliki potensi migas yang besar. Sebagai gambaran, perusahaan migas Medco E&P melakukan eksploitasi di perairan Kepulauan Anambas dan menjadikan Pulau Palmatak sebagai basis dari kegiatan eksploitasi migas.

Dikutip dari Kompas.com, potensi gas di Kabupaten Natuna pun masih besar. Sebagai gambaran, potensi gas di sumur gas di Blok Alfa D di Kabupaten Natuna saat ini mencapai 46 triliun kaki kubik (TCF).

Ladang sumur itu diperkirakan baru dapat berproduksi tahun 2018.

Potensi gas itu merupakan potensi terbesar di Asia Pasifik.

Ketua Umum Badan Pembentukan dan Penyelaras Kabupaten Kepulauan Anambas Muhamad Zen mengungkapkan, sektor migas memang menjadi salah satu sumber pendapatan bagi Kepulauan Anambas.

”Banyak lokasi sumur migas berada di Kepulauan Anambas,” kata Zen.

Selama ini, Kabupaten Natuna menjadi salah satu daerah penghasil gas terbesar di Indonesia. Dengan pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas, ”kue” migas dari dana bagi hasil (DBH) untuk Kabupaten Natuna pun akan terbagi ke Kabupaten Kepulauan Anambas yang baru nanti.

PAD migas Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Natuna Basri mengungkapkan, DBH migas untuk Kabupaten Natuna tahun 2007 sekitar Rp 225 miliar.

Sebagai perbandingan, pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Natuna sekitar Rp 4 miliar.

Menurut Basri, pendapatan DBH migas sebesar Rp 225 miliar itu masih kecil jika dibandingkan dengan nilai total dari produksi migas di Kabupaten Natuna.

”Pendapatan kotor dari hasil migas yang keluar dari perut bumi Natuna tahun 2007 mencapai Rp 21,8 triliun,” katanya.

Akan tetapi, kata Basri, dalam menghitung DBH, pendapatan kotor tersebut masih harus dikurangi dengan berbagai potongan biaya.

”Misalnya pajak, cost recovery, seperti biaya eksplorasi, eksploitasi, dan ekspansi, serta biaya yang lain,” katanya. (tyn/kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved