TSUNAMI SELAT SUNDA
Cerita Marzuki Sedang Cari Cumi di Laut Lampung, Saat Gunung Anak Krakatau Meletus & Datang Tsunami
Marzuki, warga Desa Way Muli, Kabupaten Lampung Selatan, sedang mencari cumi di tengah laut ketika melihat Gunung Anak Krakatau meletus
Rata dengan tanah
Berdasarkan pemantauan wartawan di Lampung Ahmad Ridho, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Ratusan rumah yang berada pinggir pantai hancur, rata dengan tanah, sedangkan rumah yang berhadapan bibir pantai, sebagian rusak parah.
Rumah Marzuki termasuk rumah yang rata dengan tanah tersapu gelombang.
"Saya lari menuju rumah. Ternyata rumah sudah rata dengan tanah. Saya tanya ke tetangga di mana istri dan anak saya," kata Marzuki.
Tetangga mengatakan mungkin istri dan anaknya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Ia pun menuju tempat yang dipakai warga untuk menyelamatkan diri. Di sini, sudah ada ribuan orang.
Di antara ribuan warga, ia melihat anak dan istrinya.
"Saya sangat bersyukur, Allah telah menyelamatkan istri dan anak saya...," katanya.
Ia mengatakan tak masalah harta bendanya hancur, yang penting istri dan anaknya selamat.
Orangtuanya juga selamat meski sempat tertimpa reruntuhan tembok rumah.
Orangtuanya menjalani perawatan, namun sekarang sudah diperbolehkan untuk pulang.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan di Provinsi Lampung, daerah yang terdampak tsunami ada di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus.
Di Lampung Selatan, daerah yang terdampak meliputi Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo dan Ketibung.
Tercatat 75 orang meninggal dunia, 253 orang luka-luka, 22 orang hilang di Kecamatan Rajabasa, 73 orang mengungsi dan 30 unit rumah rusak.
Bupati Lampung Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari yaitu 23 hingga 29 Desember.