TANJUNGPINANG TERKINI
VIDEO - Polisi Ungkap Penyebab Tewasnya Wanita di Kamar Mandi eks Hotel di Tanjungpinang
Wanita yang ditemukan tewas di kamar mandi bekas sebuah hotel di Tanjungpinang, Minggu (6/1/2019) selama ini dikenal sebagai tukang pijit panggilan.
TRIBUNBATAM id, TANJUNGPINANG - Wanita yang ditemukan tewas di kamar mandi bekas sebuah hotel di Tanjungpinang, Minggu (6/1/2019) selama ini dikenal sebagai tukang pijit panggilan.
Wanita itu diketahui bernama Budi Suryani (36) asal Purworejo.
Meninggalnya Budi Suryani pertama kali diketahui penjaga kos-kosan.
Informasi yang didapat dari Polsek Tanjungpinang Kota yang menangani masalah itu menyebutkan, penjaga kos-kosan mencium bau tak sedap di lantai tiga.
Kapolsek Tanjungpinang Kota AKP Reza Anugrah menuturkan pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut apa yang menjadi dugaan korban meninggal.
"Korban ditemukan pertama kali oleh Agus. Agus mencium adanya bau busuk di lantai tiga. Selanjutnya saksi memberitahukan kepada Saksi II Adharma Via telepon kawan yang punya kos," kata Kapolsek.
Tak lama Adharma melaporkan kepada pihak Kepolisian Sektor Tanjungpinang Kota, selanjutnya unit SPK, Reskrim, dan Intel Polsek Tanjungpinang Kota. Saat itu pintu kos-kosan dalam kondisi terkunci.
Baca: VIDEO - Seorang Tahanan Lompat Pagar dan Nyaris Kabur dari Pengadilan Negeri Batam
Baca: Ibu Ikbal Menduga Anak Stres Selama di Tahanan, Petugas: Memang Kerap Bikin Ribut Dia
Baca: Harga Elpiji 3 Kg di Bintan Akan Naik, Harga Baru Masih Dibahas. Hiswana Migas Usul Rp 19 Ribu
Baca: Istri Ikbal Bantah Suaminya Berusaha Kabur: Dia Lompat Pagar Karena Rindu Ingin Memeluk Saya
Baca: Tanggapi Prostitusi Artis, Deddy Corbuzier Akui Pernah Ditawar Tante-tante Seharga Rp 2 Miliar!
Baca: Cabuli Adik Ipar, Pria di Kampar Ini Diciduk Polisi Saat Berada di Acara Pesta Pernikahan
Baca: Samsung A7, Bisa Terjemahkan Bahasa Asing Secara Otomatis
"Didampingi sejumlah saksi, kemudian mereka mendobrak pintu kamar kos-kosan Sadap 105 dan menemukan seorang perempuan yang sudah tidak bernyawa di dalam kamar mandi dalam keadaan terlungkup dan sudah membusuk," kata Kapolsek Tanjungpinang Kota.
Korban dalam kondisi telanjang bulat. Barang bukti yang ditemukan di antarnya, 1 buah tas kulit sandang warna biru, 3 buah HP Android, 1 buah kacamata, 1 buah buku tabungan bank BRI korban yang ditemukan di antaranya 3 buah strip obat.
"Ada obat Beta-F, Emturnas Forte, Lambucid. Kemudian ada Tas kecil, Cas HP dan buku catatan penjualan pulsa HP," kata Kapolsek.
Keterangan dari Agus Penjaga Kos, bahwa Korban sudah tinggal di Kamar Kost No.105 selama 1 tahun, mengenai pekerjaan Korban tidak diketahui secara pasti oleh Agus.
"Keterangan dari ketua RT setempat bernama Yuni, bahwa kos-kosan itu bekas Hotel Sadap yang sudah tidak beroperasi lagi. Kini tempat itu beralih fungsi menjadi tempat kos. Namun keberadaan Korban tinggal dan menginap di kos itu tidak ada pemberitahuan kepada RT setempat," ungkapnya.
Melihat kondisi korban telah meninggal beberapa hari. Hingga kini pihak kepolisian masih berada di RSUD Kota Tanjungpinang.
Belum ada pihak keluarga. Namun seorang dokter RSUD nampak masuk untuk melakukan pengecekan medis.
Korban infimasinya seorang perantauan tinggal seorang di Tanjungpinang. Selain itu kos-kosan tersebut hanya diisi oleh dua orang saja.
Tak ada tanda kekerasan
Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Efendri Ali dikonfirmasi menjelaskan bahwa Korban Budi Suryani meninggal akibat terjatuh di kamar mandi dan diduga mengidap penyakit.
"Kita duga korban tewas terjatuh, karena ada riwayat penyakit" kata Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Efendri Ali.
Dokter Rowin Van Bora menguatkan dugaan bahwa meninggalnya korban karena bukan karena kekerasan.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Korban ini meninggal murni ya berdasarkan hasil visum yang kita lakukan. Kita tidak temukan adanya tanda-tanda kekerasan," kata Dokter Rowin saat dikonfirmasi Tribun Batam usai melakukan visum terhadap korban Minggu (6/1/2019) sore.
Lebih lanjut lebam yang terlihat di bagian luar bukan karena tindakan meninggal secara tidak wajar, melainkan karena lamanya korban baru ditemukan usai meninggal dunia.
"Itu karena proses pembusukan. Karena sudah cukup lumayan lama. Kita perkirakan sudah 5 hingga satu minggu korban meninggal dunia," kata kepala IGD RSUD kota Tanjungpinang.
Apakah ada riwayat penyakit, Rowin menyebutkan perlu tindakan medis lebih lanjut. Namun kata dia korban meninggal secara wajar dan bisa jadi karena menderita penyakit.
"Kalau penyakit jantung atau penyakit lainnya itu bisa saja. Tapi Perlu upaya medis pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyakit apa," katanya. (wfa)