Skandal Pengaturan Skor - Wakil Satgas Antimafia Bola Krishna Murti Sambangi Rumah Krisna Adi
Saya nengok Mas Krisna, liat kesehatannya Beliau. Desember lalu mengalami kecelakaan parah, sekarang sudah bisa bicara sedikit-sedikit
Saat ini, Persibara Banjarnegara dan Persekabpas Pasuruan juga menjadi incaran Stagas yang dibentuk Kapolri untuk membonbgkar mafia persepakbolaan dan skandal pengaturan skor.
Nurul Safarid terbukti menerima uang sebesar Rp45 juta dari mantan Komisi Wasit, Priyanto, dan anggota Komisi Disiplin (nonaktif), Dwi Irianto.
Dengan uang tersebut, Priyanto dan Dwi Irianto meminta Nurul Safarid memenangkan Persibara Banjarnegara saat berhadapan dengan Persekabpas Pasuruan.
Selain itu, Nurul Safarid juga terbukti mengadakan pertemuan dengan sejumlah tersangka pengaturan skor seperti Priyanto, Dwi Irianto, Johar Lin Eng, dan Anik Yuni Artika Sari yang sebelumnya sudah ditangkap.
Kabiro Penerangan Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, satgas akan memanggil Persibara Banjarnegaradan Persekabpas Pasuruan untuk dimintai keterangan.
"Pelatih dan pemain Persibara, pihak lawan Persekabpas Pasuruan baik pelatih dan pemainnya juga dipanggil," kata Dedi.
"Tunggu keterangan Nurul buka peran masing-masing," ucapnya.
Sejauh ini, Satgas Antimafia Bola telah mengamankan lima tersangka atas dugaan suap pengaturan skor.
(Exco PSSI Johar Lin Eng, anggota Komdis PSSI Dwi Irianto, mantan Komite Wasit Priyanto dan anaknya Tika menjadi empat tersangka yang diamankan pertama.
Menyusul kemudian Nurul Safarid yang baru diciduk pada Senin kemarin.