Gara-Gara Beda Pilihan Caleg, Dua Makam di Gorontalo Dipindahkan. Kepala Desa Ungkap Fakta Lain

“Saya diminta untuk memilih salah satu calon anggota dewan, jika tidak kuburan suami dan cucu saya diminta untuk dikeluarkan dari pekuburan keluarga,”

KOMPAS.COM/ROSYID AZHAR
Keluarga Sarce Pomontolo dan kerabat berdoa di 2 makam yang baru dipindahkan yang dihadiri Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie 

Di lokasi yang sama, Kepala Desa Toto Selatan Taufik Baladraf mengatakan, masalah pemindahan makam ini tidak terkait pemilihan legislatif.

Sebelumnya, ada keinginan dari keluarga Awano Hasan untuk membuat pagar halaman. Rumah Awano Hasan dan Sarce Pomontolo bersebelahan di lingkungan 2 Desa Toto Selatan, karena memang mereka masih bersaudara.

“Awano Hasan hanya punya 1 anak, anaknya yang meminta rumahnya dibuat pagar karena halamannya menjadi jalan umum,” kata Taufik Baladraf.

Taufik Baladraf memaparkan, Awano Hasan tak berkutik menolak permintaan anak semata wayangnya, bahkan anaknya sempat mengatakan akan turun rumah (minggat) jika tidak dibuat pagar.

Maka dengan berat hati Awano Hasan membat pagar, namun ia tidak menutup seluruhnya. Jika sebelumnya kendaraan roda 4 bisa lewat halamannya, maka pagar ini masih menyisakan akses untuk kendaraan roda 2.

Hal lain yang dikeluhkan Awano Hasan adalah sikap acuh kerabatnya ini saat menimbun halamannya, ia berharap orang yang memanfaatkan halamannya untuk lalu lalang dapat meratakan material timbunan. Sayangnya, hanya ia yang melakukan perataan tanah timbun ini.

“Kemudian, muncul masalah lama saat berbarengan dengan masa pemilihan legislatif dan presiden ini, akhirnya terbawa ke mana-mana,” jelas Taufik Baladraf.

Dalam kebiasaan masyarakat Gorontalo, jika ada anggota keluarga yang meninggal maka jasadnya hanya dimakamkan di halaman rumah, biasanya di halaman samping atau belakang.

Tidak ada lahan pemakaman umum dalam satu kecamatan, bahkan untuk Kota Gorontalo yang menjadi ibu kota provinsi hanya memiliki 1 buah makam umum di perbukitan kapur Kelurahan Sendeng.

Makam umum ini pun jarang digunakan masyarakat, mereka memilih memakamkan anggota keluarganya di halaman rumah atau pemakaman keluarga besar yang lahannya lebih luas.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Diminta Pilih Caleg Berbeda, Keluarga Pindahkan 2 Kuburan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved