KAPAL TABRAK JEMBATAN BARELANG

Kapal Tanker Eastern Glory Tabrak Jembatan 2 Barelang, Ternyata Kapal Ini Pernah Tersangkut Hukum

Sebuah kapal tanker yang diketahui bernama Eastern Glory dilaporkan menabrak jembatan dua Barelang Batam, Rabu (23/1/2019).

Penulis: Endra Kaputra |

TRIBUNBATAM.id BATAM - Sebuah kapal tanker yang diketahui bernama Eastern Glory dilaporkan menabrak jembatan dua Barelang Batam, Rabu (23/1/2019).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunbatam.id, kapal dengan nomor IMO 8508228 tersebut pernah tersandung kasus pelanggaran hukum.

Kapal tersebut ditangkap, Selasa (4/9/2018) di dekat perairan jembatan dua Barelang Batam sekitar pukul 17.00 WIB, oleh TNI Angkatan Laut.

Pelanggaran yang dilakukan kapal ini pun, berlayar tak sesuai dengan dokumen berlayar dan port clearence, dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) nakhoda yang tidak sesuai dengan klasifikasi kapal tersebut.

BREAKINGNEWS. Sebuah Kapal Tanker Dikabarkan Tabrak Jembatan di Barelang Batam

BREAKINGNEWS. Penumpang Sepi, 3 Maskapai Batalkan Penerbangan dari Bandara Hang Nadim Batam

BREAKINGNEWS. Puluhan Karyawan PT KDH Datangi Mapolres Karimun, Laporkan Penggelapan Iuran BPJS

Penumpang Pesawat Kurangi Bawaan, 64 Porter Bandara Hang Nadim Terancam Beralih Profesi

VIRAL DI MEDSOS - Video Detik-detik Sebuah Rumah Terseret Arus Air Saat Banjir

Dari kapal yang ditangkap tersebut, turut diamankan 5.000 ton solar bersama 19 ABK termasuk nakhoda kapal berkewarganegaraan Indonesia.

Kapal yang berbobot 4.5OO GT berbendera Mongolia ini kedapatan hendak memasukkan ribuan ton solar ilegal ke PT Jagat Energi yang bermarkas di kawasan Jembatan Nara Singa, Barelang.

Minyak tersebut didapat dari muatan MT Cougar yang dipindahkan ke MT Eastern Glory di perairan OPL.

Atas pelanggaran penyelundupan solar ini pun dijerat dengan ancaman hukuman penjara empat tahun dan denda Rp 40 miliar, sesuai UU Migas Nomor 22/2001, UU Keimigrasian dan UU Pelayaran tentang ketidaksesuaian dokumen.

Kesaksian warga

Kapal tanker Eastern Glory tabrak  jembatan II Barelang, Rabu (23/1/2019).

Hendak keluar dari dermaga pelabuhan Pertamina yang ada di depan jembatan II Barelang, kapal Eastern Glory.

Kapal tanker terbawa arus dan tersangkut di jembatan II Barelang.

Kapal tersebut awalnya di dorong sama satu tug boat, setelah bergerak beberapa meter, tug boat kembali datang untuk mendorong kapal tersebut, namun karena arus kuat dua tug boat tersebut tidak kuat dan kapal Eastern Glory terbawa arus  dan langsung menabrak jembatan II.

BERITA PERSIB - Abdul Aziz Sudah Tak Sabaran Ingin Rasakan Atmosfer Dukungan Bobotoh

"Tadi kena ke jembatan pertama yakni belakang kapal, kapal posisi masih lurus, namun karena arus kuat kapal tersebut akhirnya terbentang sampai tiang tengah jembatan dua barelang,"kata Muhammad, pemilik warung di pangkalan jembatan dua Barelang.

Muhammad, menjelaskan kapal Eastern Glory, sudah lama labu jangkar di pelabuhan pertamina jembatan dua.

Saat ini petugas kepolisian baik dari Polsek Batuaji, Polairud dan juga dibantu dari angkatan laut berusaha menjaga lokasi kapal, sementara di atas jembatan petugas dari kepolisian berusaha untuk mengamankan warga yang hendak menyaksikan kapal tersebut.

Ditpolair Turun ke Lokasi

Dirpolairud Polda Kepri, Kombes Pol Benyamin Sapta tampak berada di lokasi kapal tanker yang nyangkut di Jembatan II Barelang Batam, Rabu (23/1/2019)

Pantauan Tribunbatam.id, Benyamin beserta jajaran Ditpolairud Polda Kepri melihat sebuah besi kapal bagian belakang atas yang patah akibat benturan yang terjadi.

Selain itu, beberapa orang yang berpakaian Syahbandar juga turut tiba dilokasi dan melihat kapal tanker langsung.

 
Kapal tanker yang bernama Eastern Glory  ini pun, masih tertahan disamping Jembatan. Arus laut dan angin pun terlihat kencang.

Sampai sejauh ini pukul 16.52 Wib sore, belum ada pihak terkait yang bisa memberikan statemen atas kejadian ini.

"Sabar ya, kita juga baru sampai dan melihat kondisi kapal ini," ucap Kombes Pol Benyamin Sapta yang belum memberikan statmen saat ditanyai sejumlah awak media, Rabu (23/01/2019).

Arus lalulintas masih terpantau lancar, walapun hanya membuka sebelah bagian jalan saja. Anggota polisi Shabara dan Ditpam Batam tampak mengatur arus lalulintas. 

Sejarah Jembatan Barelang

Jembatan Barelang (singkatan dari BAtam, REmpang, dan gaLANG) adalah nama jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru.

Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang", namun ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie", karena beliau lah yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau.

Dikutip Wikipedia, Jembatan Barelang dibangun dalam masa enam tahun (1992-1998).

Jembatan Barelang ()

Jembatan Barelang merupakan pilot project berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia tanpa campur tangan dari tenaga ahli luar negeri.

Dibangun untuk memperluas wilayah kerja Otorita Batam (OB) sebagai regulator daerah industri Pulau Batam.

Pembangun jembatan Trans Barelang telah menyedot anggaran Otorita Batam (OB) sebesar Rp 400 Miliar.

Nama Jembatan Barelang yang di berikan oleh masyarakat setempat ternyata lebih popular ketimbang nama aslinya yaitu Jembatan Fisabilillah.

Nama “Barelang” oleh masyarakat diambil dari nama-nama pulau yang dihubungkan oleh jembatan tersebut; Batam, Rempang, dan Galang. Jembatan Barelang memiliki nama lain, Jembatan Habibie atau Jembatan satu.

Jembatan Barelang terdiri dari enam buah jembatan.Keenam buah jembatan Barelang tersebut terdiri dari:

1.      Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I/jembatan yang terbesar)

2.      Jembatan Nara Singa (jembatan II)

3.      Jembatan Raja Ali Haji (jembatan III)

4.      Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV)

5.      Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V)

6.      Jembatan Raja Kecik (jembatan VI)[1]

 (dra/ian/dsn)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved