Buaya Makan Manusia di Minahasa Mati, Saat Perutnya Dibedah, Petugas Temukan Tulang dan Pakaian

BKDSA Sulut, Hendrik Rundengan mengatakan proses nekropsi dimulai pada pukul 13.00 Wita dan proses nekropsi selesai pukul 16.00 Wita

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNMANADO/ISTIMEWA
Suasana Buaya saat proses autopsi di kawasan TWA Batu Putih 

Diketahui sebelumnya, buaya tersebut telah memakan manusia bernama Deasy Tuwo (44), warga Suluun, Minahasa Selatan, di dalam kolam penangkaran buaya pada Jumat (11/1/2019). 

Menegangkan, Ini Kisah Paspampres Indonesia Hampir Tembak Pengawal PM Israel

Dilantik Bupati Apri Sujadi, Kepala Dinas di Pemkab Bintan Ini Disambut dengan Tepukan Tangan

Petugas Kebersihan Berparas Cantik Ini Viral di Medsos, Namanya Shella Purba, Perhatikan Senyumnya

Sejak Bagasi Bayar, Omset Turun Drastis. Penjual Oleh-oleh: Biasa Rp 6 Juta Sekarang Rp 2 Juta

Sebelumnya diberitakan, pada Jumat (15/1/2019) Deasy Tuwo (44), karyawan CV Yosiki, perusahaan pembibitan mutiara ditemukan tewas mengenaskan di kolam  buaya  milik  Ochiai Sensei, warga negara Jepang.

Ochiai Sensei merupakan pemilik perusahaan CV Yosiki.

Jasad korban pertama kali ditemukan sudah tak bernyawa oleh rekan sekerjanya, Erling Rumengan (37).

Isi perut, dada hingga tangan kanan korban sudah dicabik buaya yang berusia 30 tahun bernama Merry itu.

Kabar buaya peliharaan menyerang manusia menjadi viral di Facebook pada Jumat (11/1/2019)

Erling Rumengan (37) warga Desa Ranowangko menemukan jasad Deasy Tuwo.

Saat itu, Erling Rumengan mencari dan mengecek ke lokasi CV Yosiki.

Dia bersama rekannya mengecek ke dalam lokasi perusahaan kemudian masuk ke dalam areal perusahaan pembibitan mutiara tersebut sesampainya di dalam tidak ada orang yang ditemukan.

Para mantan teman sekerja Deasy memang sedang mencari keberadaan korban karena ditelepon Ochiai Sensei untuk melihat kondisi lokasi perusahaan.

Pasalnya, korban tak mengangkat telepon Ochiai Sensei.

Namun, mereka melihat ada benda terapung yang menyerupai tubuh manusia berada diatas kolam tempat peliharaan seekor buaya.

Tim BKSDA dibantu TNI-Polri melakukan evakuasi terhadap buaya peliharaan milik WN Jepang yang menerkam Deasy Tuwo pada Senin (14/1/2019) siang.

Buaya dengan bobot 600 kilogram dan panjang sekitar 5 meter tersebut hendak dibawa ke Pusat Penangkaran Satwa (PPS) Tasik Koki di Desa Pimpin, Kecamatan Kema,  Minahasa Utara.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved