BATAM TERKINI

Dalang Kericuhan Pesta Pernikahan AG Masih Diburu, Ini Alasan Polisi Belum Pulangkan Pengantin Pria

Polisi hingga saat ini masih menahan AG sebagai saksi kericuhan yang terjadi saat pesta pernikahan di rumahnya, Minggu (27/1/2019).

TRIBUNBATAM.ID/WAHYU INDRIANTO
Ilustrasi aksi adu jotos 

TRIBUNBATAM.id, BATAM – Setelah ditahan sejak Senin (28/1/2019) dini hari, AG seorang pria yang sedang merayakan pesta pernikahannya di perumahan di Batam Kota hingga kini masih ditahan polisi Polsek Batam Kota.

Hal itu membuat istri dan keluarga AG cemas.

Kabarnya, pihak Polsek Batam Kota belum membolehkan mereka pulang, lantaran masih dibutuhkan keterangan terkait kericuhan yang terjadi saat pesta pernikahan.

“Istrinya terus menangis. Kami juga sekeluarga sangat cemas. Kami mohon kejelasan atas semua ini,” kata salah satu keluarga AG.

Keluarga AG mempertanyakan dasar apa yang digunakan Polsek menahan AG.

Karena menurut keluarga, AG  hanya lah yang punya hajatan. Keributan pun ia tak tahu menahu.

Tenaga Honorer Bersiaplah! Pemko Batam Akan Rekrut Pegawai P3K Awal Februari Ini

Siswi Kelas 6 SD Melahirkan Bayi Melalui Operasi Caesar, Akibat Digarap Sang Paman

Pantau Mobilitas Selama di Indonesia Paspor WNA Bakal Ditempel Stiker QR Code, Begini Cara Kerjanya

Jadwal Kapal Ferry di Pelabuhan Sekupang Batam, Paling Cepat Jam 07.30 WIB

Bahkan, siapa pemuda yang datang malam itu juga tidak diketahui.

Selain itu, keluarga juga mempertanyakan janji Kapolsek Batam Kota AKP Ricky Firmansyah yang mengatakan sebelumnya, AG dibawa tidak ditahan, melainkan hanya diambil keterangan.

“Buktinya sampai saat ini belum pulang. Bagi kami ini sangat aneh,” tambahnya.

Keluarga sangat menyayangkan kejadian malam itu. Sebab, yang seharusnya malam pertama AG, malah berubah menjadi petaka.

Yakni, dia dan empat pemuda lainnya berurusan di kantor polisi.

Sementara itu Kapolsek Batam Kota AKP Ricky Firmansyah yang dihubungi Tribunbatam.id Senin siang mengatakan, saat ini AG masih belum dilepaskan karena masih dibutuhkan untuk pengembangan kasus lebih lanjut.

“Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pengantin pria. Tapi dia hanya sebatas saksi karena dia yang mengundang tamu yang berkelahi," katanya.

Ricky menambahkan, dari hasil pemeriksaan sementara AG mengaku tidak kenal orang yang bertikai tersebut.

Terkait izin keramaian saat pesta pernikahan, menurut Kapolsek Batam Kota hal perlu diurus.

Sehingga, jika terjadi keributan, maka polisi bisa tahu.

Ricky membenarkan AG sudah memberitahu kepada RT setempat soal acara organ tunggal malam itu.

“Tapi secara aturan, izin itu ada di polisi. Ini alasan kenapa kami amankan sementara waktu. Kami sedang melakukan pengembangan,’’ kata Ricky Firmansyah.

Polsek Batam sedang memburu dua pemuda biang kerok awal kericuhan.

Ricky Firmansyah mengatakan, kedua pemuda itu sudah dikantongi fotonya. Hanya saja, hingga siang ini belum ditangkap.

Apakah alasan AG ditahan sampai dapat pelaku utama?  Belum diketahui. Ricky Firmansyah menjawab, pihaknya sedang berupaya mencari dalang kericuhan itu. 

Tamu Adu Jotos saat Pesta

Sebelumnya diberitakan, pesta pernikahan di sebuah rumah di Batam Kota, Minggu (27/1/2019) berakhir tragis. Gara-garanya, sejumlah tamu adu jotos yang dipicu saling senggol, sang pengantin pria harus ikut berurusan dengan pihak polisi.

AG, sang pengantin yang masih mengenakan pakaian hitam putih itu, digiring ke mobil polisi dengan pengawalan ketat, yakni polisi berpakaian lengkap dan senjata laras panjang, Senin (28/1/2019) dini hari.

Melihat hal itu, isteri dan ibu AG menangis histeris. Keduanya sangat ketakutan saat AG dibawa polisi.

Bikin Heboh, Jenazah Sudah Dikafani & Mau Dikuburkan Mendadak Dilarikan ke Rumah Sakit, Masih Hidup?

VIDEO. Kisah 3 Nelayan Tenggelam di Lautan Bintan : Ya Allah, Kita Masih Hidup, Kita Masih Hidup

Video Seorang Pria di Karimun Diamankan Karena Diduga Bunuh Kucing Lalu Minum Darahnya

“Aduh, dibawa ke mana anak saya,” kata-kata seorang perempuan yang diketahui ibu AG disertai tangisan.

“Pak, tolong jangan dibawa. Dia (AG) tidak tahu menahu soal masalah ini. Kenapa dia jadi yang dibawa,” ujar pengantin perempuan alias isteri AG.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Batam Kota AKP Ricky Firmansyah langsung menjawab ke arah keluarga AG dan menegaskan jika AG dibawa bukan untuk dipenjarakan.

Tapi hanya sebatas untuk dimintai keterangan agar situasi yang sempat ricuh bisa menjadi lebih reda.

“Ibu dan saudara-saudara semua, percayakan kepada saya. Pengantin ini kami bawa untuk dimintai keterangan. Bukan untuk diapa-apain. Percayakan sama kami,” kata AKP Ricky Firmansyah.

Selain AG yang diangkut polisi, tiga warga sipil lainnya ikut dibawa ke Mapolsek Batam Kota.

Dijelaskan AKP Ricky Firmansyah, alasan empat orang tersebut dibawa adalah untuk dimintai keterangan seputar kericuhan yang terjadi pada pesta pernikahan AG.

Selain itu, juga alasan keamanan, agar kericuhan di perumahan itu tidak meluas.

“Jadi kami amankan dulu, agar suasana tenang,” kata AKP Ricky Firmansyah kepada Tribunbatam.id di lokasi kejadian.

FOLLOW JUGA :

Dipicu Aksi Saling Senggol

Peristiwa tersebut bermula saat pesta pernikahan AG dengan istrinya Minggu (27/1/2019) malam di sebuah perumahan di Baloi Permai mendadak menjadi ajang baku hantam sejumlah pemuda yang diduga mabuk.

Awalnya, acara resepsi yang diramaikan dengan organ tunggal tersebut berjalan dengan lancar.

Namun, menjelang tengah malam, suasana yang semula hanya hiburan semata menjadi ricuh.

Sebab, belasan pemuda yang joget di acara organ tunggal itu saling senggol. Baku hantam pun tak terelakkan.

Terjadinya itu, ditenggarai pemuda yang satu dengan yang lainnya diduga mabuk minuman beralkohol.

Tak terkontrol, maka terjadi lah gesekan fisik hingga berujung bentrok fisik.

Setidaknya, lima orang luka-luka akibat kejadian itu. Termasuk luka-luka empat orang yang diangkut ke Mapolsek Batam Kota.

Warga yang berada di sana tidak mengetahui persis penyebab masalah.

Berniat Melerai Ikut Ditonjok

Sementara itu, Sipandi, seorang warga perumahan tersebut yang awalnya berniat melerai juga mengaku menjadi korban dalam kejadian itu.

Akibatnya, paska kejadian, belasan rekan kerja Sipandi ikut langsung turun ke TKP.

“Saya bilang sudahi keributan itu. Tapi malah saya diajak berantam lah. Saya dikata-katain dengan kata-kata yang kurang pantas,” kata-katanya saat memberikan keterangan di hadapan Kapolsek di TKP.

Sementara versi warga, mereka menuding Sipandi dan beberapa bahkan ikut memukul warga.

“Bahkan bibir saya kena tonjok. Mereka malah pukul kami,” kata salah satu pemuda yang mengaku korban.

Bersitegang pun terjadi. Lagi-lagi, nyaris bentrok fisik. Rekan-rekan Sipandi geram melihat kelompok pemuda yang lainnya.

Beruntung, Kapolsek Batam Kota AKP Ricky Firmansyah langsung melerai.

“Mohon diam. Diam dulu! Saling menghargai. Saya harap kawan-kawan lain dengarkan. Jadi biar clear masalah,” katanya dengan nada tinggi.

Di tengah pengarahan Kapolsek Batam Kota AKP Ricky Firmansyah,  suara saling klaim pecah.

Kelompok yang satu mengklaim benar, demikian yang satunya.

Bahkan, Kapolsek Batam Kota AKP Ricky Firmansyah sempat geram, lantaran merasa tak dihargai saat berbicara.

“Tolong dengar kan saya dulu. Eh, kamu mabuk ya? Tolong hargain saya,’’ katanya seraya bertanya.

“Pak, saya tidak mabuk. Cuma saya kena pukul,” jawab pemuda yang diketahui bernama Aris.

“Sudah, kamu diam, biar jelas,” timpal Kapolsek.

Karena suasana semakin panas, akhirnya, Kapolsek membawa keempatnya ke Mapolsek Batam Kota.

Berdasarkan pantauan Tribunbatam di ruang tamu Mapolsek Batam Kota, keempat pemuda yang bentrok membicarakan hal itu, yang dipimpin langsung Kapolsek Batam Kota AKP Ricky Firmansyah.

Lagi-lagi, keempat pemuda lainnya (tidak termasuk pengantin) membuat Kapolsek Batam Kota AKP Ricky Firmansyah geram.

Sebab, di saat Kapolsek sedang berbicara, keempat pemuda itu selalu memotong.

“Kalau ngomong sama orang mabuk memang begini. Susah, makanya dengarkan saya dulu,” Kapolsek.

Pengantin Ikut Diperiksa

Tak hanya pemuda yang terlibat bentrok, malam itu juga, pengantin pria ikut diperiksa aparat.

Sementara, satu pemuda yang menjadi korban telah resmi melakukan visum untuk membuat laporan dan empat pemuda lainnya termasuk pengantin AG, langsung digiring ke ruang Jatanrasa Polsek Batam Kota untuk dimintai keterangan.

“Kalau pengantin ini kan sifatnya hanya dimintai keterangan. Sebab, kita sayangkan, saat pesta tidak mengurus izin keramaian. Kalau ada pasti kami kawal. Ini juga pengalaman bagi masyarakat lain. Surat izin keramaian itu gratis dan penting untuk diurus bila ada acara. Sementara yang tiga orang, kami lidik dan memintai keterangan,” kata AKP Ricky Firmansyah.

Seorang pemuda yang membuat visum yang tak diketahui namanya itu, mengalami luka memar dan benjolan di bagian muka.

Sementara terduga pelaku, dari tiga pemuda yang ikut bersama-sama diamankan dengannya, tidak terdapat. Dugaan sementara, terduga pelaku kabur usai polisi datang.

"Foto pelaku sudah kami kantongi. Identitasnya belum tahu. Kami akan lidik dulu," kata pria mantan Kapolsek Batu Ampar itu. (leo/koe)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved