Mampukah Berantas Nyamuk DBD Tanpa Fogging dan Obat, Berikut Penjelasan Dr Syahribulan
Dr Syahribulan, M.Si., peneliti nyamuk dari Departemen Biologi Universitas Hasanuddin, menyangsikan cara tersebut dapat mengeradikasi nyamuk, khususny
Mampukah Berantas Nyamuk DBD Tanpa Fogging dan Obat, Berikut Penjelasan Dr Syahribulan
TRIBUNBATAM.id - Berbagi informasi untuk mencegah wabah demam berdarah dengue ( DBD) emakin tersebar di masyarakat.
Salah satunya adalah cara yang diklaim bisa memberantas nyamuk DBD tanpa fogging maupun obat nyamuk lainnya.
Dalam pesan yang beredar tersebut, masyarakat disarankan untuk meletakkan ember atau kaleng bekas berisi air di tempat-tempat gelap yang disukai nyamuk.
Lima atau enam hari kemudian, air yang penuh jentik disaring, dan jentiknya dibuang ke tempat yang kering atau diberikan sebagai makanan ke ikan.
• Vanessa Angel Akan Diperiksa Rabu Hari Ini Sebagai Tersangka Prostitusi Online Artis
• Prabowo Sebut Menkeu Pencetak Utang, Luhut Panjaitan Ingatkan Prabowo Subianto Jangan Asal
• Buat Kepri Semakin Baik, Gubernur Kepri Lantik Tiga Pejabat Tinggi Pratama
• Video Viral, Detik-detik Kubah megah Masjid Agung Belopa Dilalap Api
Menurut pesan tersebut, jumlah jentik nyamuk di ember akan terus berkurang setelah minggu ketiga atau keempat karena populasi nyamuk di rumah pun berkurang. Namun, benarkah demikian?
Dr Syahribulan, M.Si., peneliti nyamuk dari Departemen Biologi Universitas Hasanuddin, menyangsikan cara tersebut dapat mengeradikasi nyamuk, khususnya Aedes Aegypti yang membawa virus Dengue.
Malah, jumlah nyamuk bisa bertambah karenanya.
Dia mengatakan, untuk mengeradikasi jentik nyamuk, seharusnya kita tidak membuat tempat-tempat penampungan air. Karena kalau ada (tempat penampungan air), nyamuk pasti datang.
“Seharusnya yang kita lakukan adalah menghilangkan tempat-tempat air yang bisa menjadi tempat (nyamuk) berkembang biak,” ujarnya via telepon kepada Kompas.com, Selasa (29/1/2019).
Menurut dia, cara yang dipaparkan dalam pesan tersebut bukan untuk mengeradikasi nyamuk, tetapi untuk mendeteksi keberadaan nyamuk Aedes aegypti.
Sebab pada dasarnya, nyamuk akan mencari wadah air, bahkan sekecil penampung pada dispenser air, untuk berkembang biak. Jentik yang terkumpul kemudian bisa dibawa ke laboratorium untuk diuji apakah benar Aedes aegypti.
Lalu, patut diingat bahwa sekalinya nyamuk Aedes aegypti masuk ke dalam rumah, ia tidak akan mau pindah bila ada tempat untuk berkembang biak.
Sebaliknya bila wadah air yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakannya dihilangkan, nyamuk akan pergi dengan sendirinya.
“Jadi, efektifnya adalah kita meminimalisasi tempat-tempat telur nyamuk menetas, misalnya aqua gelas dan bak mandi,” kata Syahribulan.