Mampukah Berantas Nyamuk DBD Tanpa Fogging dan Obat, Berikut Penjelasan Dr Syahribulan
Dr Syahribulan, M.Si., peneliti nyamuk dari Departemen Biologi Universitas Hasanuddin, menyangsikan cara tersebut dapat mengeradikasi nyamuk, khususny
3M yang Jitu dan 1M lagi
Daripada menggunakan cara yang disebarkan tersebut, Syahribulan berkata bahwa sebetulnya gerakan 3M jauh lebih efektif untuk mencegah penularan DBD, bila kita mengerti sifat nyamuk.
Slogan 3M sendiri mengajak masyarakat untuk menutup, menguras, dan mengubur objek-objek yang mendukung siklus hidup nyamuk, seperti kaleng-kaleng bekas, gelas, akuarium, vas bunga, dan wadah-wadah lainnya yang bisa menampung air.
Syahribulan menjelaskan bahwa nyamuk sebetulnya tidak meletakkan seluruh telurnya sekaligus, melainkan satu per satu.
Oleh karena itu, nyamuk bisa meletakkan telurnya di berbagai tempat, dari yang sangat kecil, seperti penampung air pada dispenser, hingga yang seluas dan sedalam sumur.
Dibuktikan Syahribulan dan kolega dalam penelitian pada tahun 2010, nyamuk bisa turun dan bertelur di dalam sumur masyarakat.
Oleh karena itu, dia menyarankan untuk menutup sumur dan kolam dengan kain kasa. Selain itu, dia juga menyarankan untuk tidak hanya menguras air, tetapi menyikat wadahnya sekalipun jentik sudah tidak terlihat.
Pasalnya, telur nyamuk sangat kecil dan lengket. Walaupun telah dikuras, bisa jadi telur nyamuk masih melekat pada wadah dan menetas kembali bila bertemu dengan air.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Ini Diklaim Berantas Nyamuk DBD Tanpa Fogging dan Obat, Benarkah?