TIMNAS INDONESIA
Simon McMenemy Bandingkan Timnas Indonesia dengan Filipina. Penonton Bikin Merinding
Saat datang ke Indonesia pada 2010 bersama Filipina, saya berdiri di depan tribune stadion yang terisi penuh dan bergemuruh. Saya merinding
Bukan Luis Milla
Simon McMenemy mengatakan, dirinya siap meneruskan hal-hal positif yang ditanamkan pendahulunya, Luis Milla, sembari menerapkan idenya sendiri.
Lantas, apakah pelatih asal Skotlandia itu akan menerapkan gaya permainan seperti Luis Milla?
"Pertama-tama, saya bukan Luis Milla. Dia punya ide, etos kerja, dan filosofinya sendiri. Beberapa idenya pasti akan saya coba lanjutkan," katanya.
"Namun, Anda juga harus percaya diri sendiri dan memahami apa yang terbaik untuk pemain, apa yang bisa mereka lakukan dan apa yang tidak bisa," ujar McMenemy.
• Kakek 75 Tahun Tetap Mencintai Tahanan Wanita Ini, Meskipun Setelah Bebas Mereka Belum Tentu Bersama
• VIDEO Provokasi Rusia. Jet Tempur Sukhoi Kejar dan Paksa F-15 Amerika Serikat Menukik Tajam
Soal gaya permainan yang bakal diterapkan kelak, McMenemy mencontohkan situasi yang dia hadapi ketika masih membesut Bhayangkara FC.
"Beberapa bulan pertama di Bhayangkara, saya bermain dengan formasi 4-4-2 berlian. Awalnya, beberapa pemain tidak yakin," kata McMenemy.
"Namun, akhirnya kami menjuarai liga dengan formasi itu lewat permainan yang bagus," ujarnya.
Simon McMenemy menjelaskan bahwa bagi dia, tak penting formasi apa yang bakal dipakai.
Prioritas sang juru latih adalah menyesuaikan skema dengan ketersediaan materi pemain.
"Apa yang pemain bisa lakukan, saya akan mencoba membangun strategi berdasarkan hal itu. Apa yang mereka tidak bagus lakukan, saya akan membangun strategi yang menyembunyikan kelemahan itu," katanya.
"Akan arogan jika saya memaksakan formasi. Saya percaya strategi harus dibangun berdasarkan kemampuan tim, bukan pemain yang berdasarkan strategi," tutur McMenemy.