Gunung Karangetang Muntahkan Lava Panas, Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi
Ratusan warga dua kampung di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) mengungsi untuk menghindari lava panas Gunung Karangetang
"Sudah mencukupi," katanya.
Ia berharap agar guguran lava ini cepat selesai dan bisa kembali ke rumahnya.
"Sebab tidak enak juga tinggal di rumah saudara, enaknya tinggal di rumah sendiri," jelasnya.
Pengungsi tampak beraktivitas seperti biasa. Namun, tetap waspada terhadap bencana Gunung Karangetang.
• Dijual Orangtuanya Seharga Rp 248 Juta, Nasib Baik Masih Menghampirinya Bocah Ini
• Ada Warga Terjangkit Demam Berdarah, Dinas Kesehatan Batam Lakukan Fogging di Dua Perumahan Ini
• Beredar Jersey Baru Persija Jakarta Berwarna Kuning, Ini Penjelasan Manajemen Persija
43 Pengungsi di Gereja Kawahang
Sejumlah warga yang mengungsi di rumah warga Kawahang dipindahkan ke GMIST Nazareth Niambangeng Kawahang, Minggu (3/2/2019).
"Kami sudah pindahkan ke tempat yang lebih aman, supaya masyarakat bisa bisa beristirahat dan lumayan jauh dari lokasi tempat mengalirnya guguran lava di kali Malebuhe dan kali Batuare," jelas Chatrine Lukas Camat Sibarut.
Ia menjelaskan, di gedung gereja yang berada di bukit tersebut ada 43 jiwa yang mengungsi, termasuk satu balita.
"Di sini posko pengungsian, termasuk posko kesehatan," jelasnya.
Sementara kondisi di sepanjang jalan menuju kampung Kawahang, tampak abu kecoklatan beterbangan.
Warga yang beraktivitas juga tampak ada yang menggunakan masker ada juga yang tidak.
Opa Lewi Gundami-Gansa mengatakan, baru saja mereka dipindahkan tempat mengungsi.
"Baru tadi dipindahkan," jelas dia.
Namun menurutnya, tidak masalah, terpenting mereka aman.
"Kami ikut saja yang diatur oleh pemerintah," jelasnya.