PENUMPUKAN BARANG DI KARGO
Bea Cukai Batam Beberkan Alasan Terjadi Penumpukan Barang: Selain Barang Mereka, Mereka Gak Mau Bawa
Mahalnya tiket pesawat dan bagasi berbayar membawa dampak terhadap pelaku usaha dan sektor pariwisata Kota Batam.
Penulis: Eko Setiawan |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Mahalnya tiket pesawat dan bagasi berbayar membawa dampak terhadap pelaku usaha dan sektor pariwisata Kota Batam.
Banyak pelaku usaha di Kota Batam mengeluhkan tiket pesawat mahal dan bagasi berbayar yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini.
Tak hanya itu, pelaku usaha juga mengeluhkan penumpukan barang di kargo Bandara yang merupakan dampak dari bagasi berbayar dan kebijakan maskapai.
Dampaknya banyak keterlambatan barang keluar masuk Batam yang dikeluhkan masyarakat dan warga Batam.
Bahkan beberapa online shop yang berbasis di Kota Batam meminta kepada para pelanggan agar bersabar karena adanya permasalahan ini.
Tribunbatam.id mencoba mengkonfirmasi kepada pihak Bea dan Cukai Batam terkait adanya penumpukan barang tersebut.
Kris Hendrayudi Kasi Penyidikan BC Batam mengatakan penumpukan barang ini terjadi karena sudah diberlakukanya CEISA PJT oleh pihak BC Batam.
Namun hal ini sudah diberlakukan kebeberapa derah.
• 8 Fakta Kasus Pembunuhan Wanita di Bengkong Batam, Akan Berulang Tahun Hingga Rencana Menikah
• Ditanya Soal Harga Tiket Pesawat Mahal, Begini Jawaban Lion Air
• Kasus Prostitusi Online di Batam, Mucikari Wajibkan PSK Setor Video Syur Hingga Mencicipi PSK
"Mungkin ini karena kaget saja, biasanya dilakukan secara manual, namun sekarang dilakukan secara elektronik," sebut Kris menerangkan, Senin (11/2/2019) siang.
Karena tidak terbiasanya ini, terjadilah penumpukan di kargo Bandara.
Kris juga memahami kalau sejauh ini pengguna jasa masih dalam proses adaptasi.
"Meskipun begitu sebelum kita berlakukan ini kita sudah sosialisasikan kepada para pelaku bisnis jasa titipan," lanjutnya.
Sistem CEISA PJT yang diberlakukan oleh BC Batam ini dinilai bisa meningkatkan keuntungan pendapatan.

"Selain lebih Tertata, penerimaan negara juga dipastikan akan lebih meningkat sebagaimana kita ketahui kiriman tertentu dengan nilai batasan tertentu itu dikenakan pajak, sistem ini kemudian bisa merinci pemungutan bea masuk dan pajak. Kemudian terhadap barang kiriman menjadi lebih efektif," sambungnya.
Apalagu karakteristik Batam itu berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Karena Batam masuk dalam FTZ.
"Dan ini sudah kita berlakukan di beberapa daerah. Ini hanya adaptasi sistem baru saja," sebut Kris lagi.
Terakhir, Kris mengatakan, penumpukan terjadi bukan hanya faktor CEISA PJT saja. Ada jufa faktor lainnya.
Ia menyebut, salah satu Maskapai yang mempunyai jasa pengiriman barang tidak mau lagi membawa barang-barang yang tidak menggunakan jasa mereka.
Terpaksa, diluar barang dari agen yang dimaksud tersebut pihak maskapai tidak mau membawa.
"Ya begitulah, selain barang mereka, mereka gak mau bawa," sambungnya.
Dampak bagasi berbayar yang diterapkan Lion Air memang menjadi polemik di Indonesia.
Tidak itu saja, ternyata pihak Lion Air tidak mau mengangkut barang yang bukan mengirim lewat mereka.
Makanya saat ini, beberapa barang menumpuk, ditambah lagi sistem baru yang diterapkan pihak BC saat ini.
• Sepi Penumpang Karena Tiket Pesawat Naik, 14 Penerbangan di Batam Dibatalkan, Lion Air Paling Banyak
• Maskapai Sepi Penumpang, Lion Air: Tidak Benar Rute Padang-Jakarta Hanya 3 Penumpang
POS Indonesia Terpaksa Naikkan Jasa Tarif Pengiriman
Disinggung soal kenaikan tarif kargo pesawat dan dampaknya terhadap tarif pengiriman barang lewat pos Batam, Manajer Penjualan Kantor Pos Batam, M Taufik mengatakan, per 1 Januari lalu, tarif pengiriman barang lewat jasa pos memang sudah naik.
Hal ini tidak lepas dari kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU) yang diberlakukan pihak maskapai penerbangan.
Kantor Pos Batam sendiri, diketahui menjalin kerjasama dengan sejumlah maskapai penerbangan. Seperti Garuda, Citilink dan Lion Air.
Karena itu, ketika maskapai ini menaikan tarif SMU-nya, mau tak mau Pos Indonesia, khususnya Kantor Pos Batam juga ikut menyesuaikan tarifnya.

"Operasional SMU naiknya 100 persen atau lebih, imbasnya memang ke tarif (pengiriman barang)," kata Taufik, Senin (11/2).
Namun pihaknya tetap berupaya memberikan tarif yang kompetitif kepada masyarakat pengguna jasa pos Indonesia.
Di sisi lain, Taufik mengakui dengan penyesuaian tarif pengiriman barang yang dilakukan pihaknya, juga turut mempengaruhi omset pengiriman barang melalui Kantor Pos Indonesia Cabang Batam.
Ada penurunan sekitar 20-25 persen dari sisi profit. Akibat menurunnya jumlah pengirim sebagai dampak kebijakan yang diterapkan baru-baru ini.
"Ada penurunan omset sekitat 25 persen, dari rata-rata perharinya itu sekitar Rp 350 juta," ujarnya.
• VIDEO Detik-detik Penangkapan Ular King Cobra 5 Meter di Dapur Restoran. Petugas Berjuang 20 Menit
• Nyaris Bertabrakan dengan EasyJet di Udara, Pesawat Ryanair Melakukan Manuver Drastis, Ini Akibatnya
DPRD Kota Batam Akan Bawa Keluhan Pelaku Usaha ke Pusat
Harga tiket dan bagasi pesawat yang sangat tinggi ternyata memberatkan para pelaku usaha.
Berdasarkan hal tersebut membuat para pelaku usaha mendatangi kantor DPRD Kota Batam.
Massa yang datang meminta untuk DPRD Kota Batam sebagai lembaga perwakilan rakyat Kota Batam membantu menyampaikan keluhan kepada Pemerintah Pusat.
"Mahalnya harga tiket dan harga bagasi pesawat membuat para pelaku usaha pariwisata Kota Batam menjerit. Usaha pariwisata yang kita gelutin mengalami penurunan omset yang sangat signifikan," ucap Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata (ASPPI), Irwandi Azwar saat ditemuin di kantor DPRD Kota Batam, Senin (11/02).
Irwandi menambahkan usaha oleh-oleh, usaha travel mengalami penurunan omset sampai dengan enam puluh lima persen.
"Cita-cita Pemerintah Kota Batam menjadikan Batam menjadi Kota pariwisata. Bagaimana bisa menjadi Kota wisata jika wisatawan kesulitan dengan biaya penerbangan yang sangat tinggi," keluh Irwandi.
Irwandi mengharapkan melalui lembaga perwakilan rakyat Kota Batam dapat tersampaikan keluhan para pelaku usaha.
Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto menegaskan akan membawakan keluhan para pelaku usaha ke Pemerintah Pusat. Selambat-lambatnya besok Selasa, (12/02) akan disampaikan.
"Kota Batam yang diharapkan menjadi Kota wisata maka wisatawan domestik harus jadi prioritas," ucap Nuryanto.
Nuryanto yakin jika harga tiket dan bagasi pesawat yang sangat tinggi membuat para wisatawan domestik tidak akan mau berkunjung ke Batam.
"Semoga Pemerintah Pusat nanti mampu mengabulkannya demi perekonomian Kota Batam," tutup Nuryanto. (koe/wie/leo)