Nyaris Bertabrakan dengan EasyJet di Udara, Pesawat Ryanair Melakukan Manuver Drastis, Ini Akibatnya
Pesawat Ryanair dengan nomor penerbangan 737 nyaris bertabrakan dengan pesawat EasyJet di udara.
TRIBUNBATAM.id, MADRID - Pesawat Ryanair dengan nomor penerbangan 737 nyaris bertabrakan dengan pesawat EasyJet di udara.
Walaupun akhirnya sang pilot berhasil meloloskan pesawat dari tabrakan maut, namun sejumlah penumpang mengalami luka serius.
Seorang penumpang maskapai penerbangan Ryanair mengalami patah pergelangan kaki saat melindungi anaknya ketika pesawat yang ditumpanginya mendadak berubah arah.
Pilot pesawat Ryanair dengan nomor penerbangan 737 itu terpaksa melakukan manuver drastis untuk mencegah tabrakan dengan pesawat lain yang terlihat di jalurnya.
Insiden ini terjadi pada Minggu (10/2/2019) saat pesawat itu sedang terbang dalam mode "autopilot" di ketinggian sekitar 11.200 meter di atas Kepulauan Canary, Spanyol, pada pukul 16.38 waktu setempat.
Awalnya, pilot pesawat itu meminta izin menara pengawas untuk turun hingga ke posisi 3.900 meter.
• Baru 3 Menit Berstatus Suami Istri, Mempelai Wanita Langsung Minta Cerai, Penyebabnya Masalah Sepele
• Ditanya Soal Harga Tiket Pesawat Mahal, Begini Jawaban Lion Air
• Sudah Siap Take Off, Penumpang Lion Air Diminta Turun dan Penerbangan Batal, Ini Sebabnya
• INGAT! Kirim Paket dari Batam Senilai Lebih dari 75 Dolar AS Wajib Bayar Pajak
Saat itu menara pengawas tidak keberatan dengan permintaan pilot.
Namun, saat baru turun sekitar 300 meter, menara pengawas meminta pesawat itu untuk menghentikan proses itu.
Alasan perubahan mendadak itu karena sebuah pesawat milik EasyJet terbang di ketinggian 10.600 meter di kawasan yang sama.
"Beberapa detik kemudian pada pukul 16:38:07, menurut data penerbangan, pilot pesawat (Ryanair) memilih model ALT HOLD di panel kontrol untuk mempertahankan ketinggian," demikian sebuah laporan menyebutkan.
"Saat itu pesawat tersebut (Ryanair) sedang melewati FL364 (EasyJet) dengan kecepatan penuh dalam proses penurunan ketinggian," kata seorang penyelidik kecelakaan udara Spanyol.
"Beberapa saat kemudian, menurut data penerbangan, pilot pesawat (Ryanair) memilih mode ALT HOLD di panel kontrol untuk mempertahankan ketinggian," kata penyidik itu.
"Sedetik kemudian pesawat itu melintasi level ketinggian FL363, dan pilot memutuskan untuk menghentikan mode autopilot," lanjutnya.
"Menurut pernyataan pilot, dia berpikir telah melewati level FL360 dan menilai manuver itu berlangsung terlalu lama dan memutuskan secara manual kembali ke level terbang yang diinstruksikan menara pengawas," kata penyidik itu.
Akibat perubahan arah mendadak tanpa peringatan itu, kru kabin dan beberapa penumpang yang tengah berdiri terjatuh.