DAMPAK TIKET PESAWAT MAHAL

Protes Harga Tiket Mahal, Irwandi: Jika Pariwisata Batam Lumpuh, Maka Perekonomian Juga Lumpuh

Pawai keprihatinan ini sebagai ekspresi mahalnya harga tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar oleh maskapai yang merugikan industri pariwisata.

Penulis: Dewi Haryati |
TRIBUNBATAM.ID/DEWI HARYATI
Sejumlah asosiasi pelaku wisata menggelar aksi sebagai bentuk protes kebijakan bagasi berbayar dan tingginya harga tiket pesawat, Senin (11/2/2019). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Mengusung hastag #DariBatamUntukIndonesia, 12 asosiasi pelaku pariwisata di Batam, Kepulauan Riau, menggelar aksi pawai keprihatinan untuk menyuarakan aspirasi mereka terhadap kenaikan harga tiket dan penerapan bagasi berbayar, Senin (11/2/2019).

Mereka mendatangi Gedung DPRD Kota Batam untuk menyampaikan petisi. Jumlah mereka kurang lebih 200an.

Koordinator lapangan Irwandi mengatakan, pawai keprihatinan pariwisata ini sebagai ekspresi mahalnya harga tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan, yang berdampak pada dunia pariwisata.

"Kami suarakan, jika sektor pariwisata lumpuh, maka perekonomian juga lumpuh," kata Irwandi.

Pada kesempatan itu, ada juga yang membacakan puisi cinta, orangtua tak bisa bertemu dengan anaknya. Karena tingginya tiket pesawat.

"Batam memulai aksi ini agar masyarakat Indonesia menyuarakan turunkan harga tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar yang tak memihak rakyat," ujar pelaku wisata lainnya, Suria Wijaya.

Agar Mudah Cari Penumpang, Taksi Konvensional Bisa Pakai Aplikasi Online, Blue Bird Sudah Pakai

Protes Bagasi Berbayar dan Harga Tiket Pesawat Mahal, Asosiasi Pelaku Wisata Batam Gelar Aksi

Bagasi Harus Bayar, Penumpang Pilih Bawa Ransel dan Naik Ojek, Pengguna Taksi Makin Sepi

FOLLOW JUGA :

Adapun isi petisi yang mereka sampaikan, yakni menolak kebijakan kenaikan harga tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan. Kemudian, mereka meminta pemerintah melakukan intervensi untuk kemajuan pariwisata.

"Dengan naiknya tiket pesawat domestik, menurunkan minat turis domestik menjelajah Indonesia. Hal ini bertolak belakang dengan promo untuk ke luar negeri. Akibatnya, turis domestik lebih pilih ke luar negeri," kata pelaku wisata lainnya.

Jika hal ini tak segera disikapi dengan bijak, mereka yakin pariwisata di Indonesia akan lemah dan terpuruk.

Jumlah Wisatawan Lokal Merosot

Pembatalan rute terbang sejumlah maskapai penerbangan tujuan dalam negeri, akibat sepinya penumpang, berpotensi membuat wisatawan nusantara (wisnus) yang datang ke Batam, menurun.

Sebaliknya, secara tidak langsung ikut membantu, mendongkrak peningkatan wisatawan mancanegara (wisman) ke negara-negara tetangga.

Pilihan berwisata ke luar negeri, khususnya dari masyarakat Batam, Kepri, ke Singapura, Malaysia, Thailand atau negara lainnya, tampaknya menjadi hal yang paling mungkin dilakukan saat ini.

Update Terbaru Pemenang Penghargaan Grammy Award 2019 di Los Angeles, Amerika Serikat

Rose BLACKPINK Ulang Tahun ke-22, Tagar #RosesAreRosieDay Jadi Trending Topic Dunia

Seorang Balita Kejang dan Tewas Setelah Dibanting Ayah Tirinya Karena Kesal pada Sang Ibu

Dibanding harus direpotkan dengan harga tiket pesawat tujuan dalam negeri yang tinggi, belum lagi penerapan bagasi berbayar yang cepat membuat 'kantong jebol'.

"Inikan tak sesuai dengan yang dicanangkan Pak Jokowi. Targetnya sebanyak 20 juta wisman masuk ke Indonesia, dan 275 juta wisnus tahun 2019. Ini benar-benar membuat kita terpukul dari sisi jumlah wisnusnya," kata Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Kepri, Andika Lim, baru-baru ini.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved