KESEHATAN
Kenali Penyebab Sakit Kepala pada Anak-anak dan Cara Mengobati
Cara mengobati sakit kepala, biasanya anak minum puyer antisakit, sakit kepala hilang, lalu beres sudah.
Asal tahu saja, di dalam mata, otot-otot ciliaris yang kecil mengontrol bentuk lensa mata. Ini memungkinkan kita untuk memusatkan penglihatan pada benda yang sedang kita lihat.
Kontraksi otot-otot kecil yang terus menerus ini akan menyebabkan sakit kepala. Otot-otot lain sekitar mata mungkin juga akan mengalami ketegangan, termasuk kontraksi pada otot-otot leher yang kemudian menyebabkan sakit kepala.
Nyeri akan terasa pada kepala bagian depan atau di dalam dan di seluruh mata. Minum obat sakit kepala memang membantu, tapi selama visus (daya lihat) matanya tidak dikoreksi, rasa cekot-cekotnya akan mampir lagi.
Kenali ciri anak yang mengalami gangguan mata antara lain, sering mengeluh sakit kepala, atau melihat sesuatu tampak dobel, sering memicingkan mata, kerap mengerutkan dahi, sering menggosok-gosok mata, jarak membaca sering terlalu dekat, atau kalau sedang berlari kerap menabrak.
Penanganan:
Segera bawa anak ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Boleh jadi bukan obat anti sakit kepala yang dibutuhkan, melainkan sebuah kacamata.
3. STRES/KETEGANGAN EMOSIONAL
Pekerjaan rumah yang bertumpuk, tugas-tugas les yang tidak selesai, masalah dengan teman, orangtua, atau guru membuat anak tertekan.
Akibatnya, kepala pun menjadi korban. Sakit kepala karena ketegangan emosional ini umumnya diawali dengan ketegangan di otot leher, bahu, dan bagian tengkorak kepala.
Sakitnya dimulai dari kepala belakang, lalu merambat ke depan, kemudian menyebar di kedua sisi kepala.
Nyeri kepala ini timbul karena kontraksi otot-otot kepala dan tengkuk secara terus menerus.
Saraf menjadi tegang sehingga menimbulkan kekejangan otot di belakang leher.
Kekejangan otot ini akan menarik jaringan-jaringan pada permukaan tengkorak sehingga akan terasa nyeri yang bukan saja terasa di belakang leher, namun juga di atas dan di depan kepala.
Rasa nyeri yang tidak terlalu hebat biasanya terjadi pada bagian depan dan belakang kepala.
Kepala terasa berat dan pegal, yang kadang disertai nyeri kepala berdenyut. Menjelaskannya memang mudah, ya, tapi mendeteksinya pada anak tidak semudah yang dibayangkan, lo.