Guru yang Ditantang Murid Duel Tolak Umrah dan Tampil di TV. Ia Justru Sedih Siswa Itu Belum Sekolah
Nur Kalim mengatakan, tidak mengejar tenar, ia hanya ingin mengajar dan bisa mendorong AA kembali belajar dan mau sekolah.
Ia berharap AA tetap mau belajar dan masuk sekolah seperti sebelum kasus videonya viral di media sosial dan diberitakan secara luas.
Permintaan wawancara sejumlah wartawan yang terus berdatangan ke rumahnya pun sudah ditolaknya secara halus.
Menurut, dia kasus dengan siswanya sudah beres dan berakhir damai dan menolak untuk diberitakan.
Nur Kalim mengatakan, tidak mengejar tenar, ia hanya ingin mengajar dan bisa mendorong AA kembali belajar dan mau sekolah.
Ahmad Nawatdi, calon anggota DPD yang datang ke rumahnya harus melakukan pendekatan khusus untuk menyerahkan hadiah sepeda.
Setelah berbincang sesaat dalam rumah, Kalim dan Nawatdi keluar teras.

Nawatdi pun menyerahkan sepeda, namun ekspresi Nur Kalim datar.
Setelah menerima sepeda, Nur Kalim kembali masuk rumah untuk persiapan memberikan bimbingan belajar. Pintu ditutup kembali.
"Tadi Beliau sempat menolak, tapi saya paksa menerimanya," kata Nawatdi.
Nawatdi berharap, sosok guru seperti Nur Kalim bisa menjadi teladan bagi guru di Indonesia lainnya. Kalim mendidik dengan hati, ia menghadapi siswa dengan kasih sayang tanpa pamrih.
“Tadi Beliau sempat menolak, tapi saya paksa menerimanya karena sepeda itu perlu baginya untuk pekerjaannya mengajar,” kata Nawatdi.
Ia mengikuti video viral pelecehan terhadap Kalim.
Ia hanya ingin mengapresiasi jiwa besar, sikap penyabarnya menghadapi kenakalan anak bahkan mau berdamai padahal di tempat lain bisa lebih keras perseteruannya hingga proses hukum berlanjut.

Tetapi Kalim memilih tak memperpanjang masalah.
Jika sikap siswa tidak dihadapi dengan sabar bisa malah membuatnya semakin nakal.