POLISI BUNUH DIRI DI BATAM

Polisi Selidiki Penyebab Bripka Kristian Bunuh Diri, Tembak Pakai Senpi Kawan di Kantor Polsek

Pernyataan resmi Polda Kepri mengenai Bripka Kristian Poltak Bosca Sitorus, anggota polisi bunuh diri di kantor Polsek Batuampar, Batam.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM/FACEBOOK
Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus semasa hidup 

"Papi, kok secepat itu," kata-katanya seraya mengelus bagian kening Kristian suaminya.

Selain Hilda, kedua orangtua almarhum juga menangis tiada henti. Seorang wanita paruh baya yang diperkirakan orang tua Kristian, menangis sambil berkata-kata.

"Amang,  baru kemaren gendong anaknya yang kecil. Sempat ia pamit. Pergi dulu yang sayang. Begitu cepat amang pergi," kata-kata ibu itu yang terus menangis.

Keluarga dan kerabat dari Gereja Katolik Paroki Santo Petrus Blok II, Lubukbaja, Batam tampak mengelilingi peti mati tersebut.

Selain itu, di rumah duka di Blok III Gang Kangkung Nomor 54 Lubuk Baja, Batam, Kepri pelayat silih berganti.

Termasuk Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan dan beberapa petinggi Polda Kepri. Ada juga belasan teman-teman Kristian.

Hanya saja polisi belum memberikan keterangan.

Sementara,  berdasarkan informasi,  jasad Kristian akan dikebumikan Jumat (15/2) di TPU Temiang Batam.

Ini Penjelasan Psikolog

Terkait aksi Bripka Kristian Poltak Sitorus yang melakukan aksi bunuh diri, seorang psikolog, Dinuriza Lauzi, M.Psi menjelaskan bahwa peristiwa bunuh diri dapat dilakukan oleh siapa saja. Baik orang terkenal maupun orang biasa.

"Selama beberapa tahun terakhir, tren bunuh diri selalu terjadi. Bisa menimpa berbagai kalangan, kita bisa lihat artis ternama Robin Williams, Chester Bennington, Kurt Cobain dan beberapa artis terkenal lainnya. Dan tidak menutup kemungkinan menimpa kalangan lainnya," ujar wanita yang mengenyam pendidikan terakhir di Universitas Indonesia, Pendidikan Profesi Psikolog (S2), kepada TRIBUNBATAM.ID via telepon Kamis (14/2/2019) pagi.

Menurutnya, banyak hal yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan peristiwa bunuh diri.

Salah satunya merupakan masalah kebatinan atau rasa emosional seseorang.

"Psikologi setiap orang itu berbeda-beda. Secara kasat mata, mungkin seseorang tampak biasa saja. Tampak harmonis jika berada bersama keluarga, tampak mudah bergaul sesama rekan kerja, dan hal baik lainnya. Namun berbicara kebatinan atau rasa emosional dalam jiwa, tidak dapat kita prediksi," ujarnya lagi.

Psikolog yang akrab disapa dengan Mbak Niza ini menjelaskan bahwa seorang manusia juga harus terpenuhi urusan kebatinan dalam jiwanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved