Pria Dibacok saat Shalat Isya di Masjid, Ini Kronlogis dan Motif Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa
Pria yang tewas dibacok pakai kapak itu diketahui saat melaksanakan shalat Isya pada rakaat kedua di Masjid Miftahul Falah, Sumedang.
Hartoyo mengatakan, dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa Kurnavei pernah menderita gangguan jiwa.
Dokter yang pernah menangani Kurnaevi menyebut, pelaku kerap berhalusinasi.
• Risih Terus Diikuti saat Berada di Counter Cosmetik, Wanita Ini Pukuli SPG Hingga Memar
• Korban Pelecehan Marko Simic Wanita Indonesia, CEO Persija Berharap Selesai Secara Kekeluargaan
• Klub Kasta Dua Liga Malaysia, PDRM Resmi Datangkan Ronaldinho
• Achmad Zaky Minta Maaf, Pendukung Jokowi Hentikan Boikot Bukalapak
Diduga, pengakuan pelaku yang merasa dipelototi korban hanya halusinasi.
Setelah melakukan perbuatannya, pelaku sempat melarikan diri dan ditangkap petugas di pemakaman umum di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor.
"Kata dokter spesialis kejiwaan yang sempat menangani pelaku, dia kerap berhalusinasi. Saat kejadian, halusinasi itu yang muncul dan melatarbelakangi pelaku membunuh korban," ujarnya.
Dokter spesialis kejiawaan Edi, yang dihadirkan polisi, mengatakan, pelaku datang ke kliniknya untuk berobat pada Juni 2018.
Saat berobat, pelaku mengalami stres berat dan banyak melamun. Edi pernah menyarankan agar Kurnaevi dirawat.
"Pelaku mengalami gangguan jiwa berat. Saat terakhir kali diperiksa, saya sudah menyarankan untuk dirawat. Hal ini (pembunuhan) terjadi mungkin saja karena halusinasi pelaku ini kambuh lagi karena sudah lama tidak berobat lagi," katanya.
Motif Dendam
Satuan reserse kriminal Polres Sumedang mendalami motif dendam pelaku yang membunuh Mas Maslikhin (54).
Korban diketahui tewas di tangan tetangganya sendiri yang mengalami gangguan jiwa saat tengah melaksanakan shalat Isya berjamaah di Masjid Miftahul Falah, Dusun Salam RT 02/02, Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Dilansir Kompas.com, Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo melalui Kasatreskrim AKP Dede Iskandar mengatakan, motif dendam pelaku masih didalami.
"Motif dendamnya masih kami dalami. Soal gangguan kejiwaan itu nanti pengadilan yang memutuskan," ujarnya usai konferensi pers di Mapolres Sumedang, Jumat (15/2/2019) sore.
Sebelumnya, Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo menegaskan, tidak ada motif lain, selain dendam dari kasus tewasnya korban di dalam masjid.
"Tidak ada motif lain. Motifnya dendam pribadi. Jadi jangan dikait-kaitkan dengan motif yang aneh-aneh ya. Ini murni dendam pribadi," ujarnya menjawab motif yang berkembang pascapembunuhan, saat konferensi pers, di Mapolres Sumedang, Jumat (15/2/2019).
• Joko Driyono Tersangka, Ini Dasar Polisi Tetapkan Ketum PSSI jadi Tersangka
• Soerya Ajak Massa Punggowo Batam Padati Engku Putri Riuhkan MRSF 2019
• Mudah! Begini Cara Laporkan Nomor Whatsapp Yang Mengganggu