Alasan Imigran Pamer Alat Vital di Bintan, Saki Bilang Gatal dan Perlu Digaruk, Kaget Dibawa Polisi
Alasan Saki, imigran asal Afghanistan, menunjukkan alat vital ke pengunjung Pantai Bintan.
TRIBUNBATAM.id - Alasan Saki, imigran asal Afghanistan, menunjukkan alat vital ke pengunjung Pantai Bintan.
Saki yang tinggal di Hotel Bhadra, Km 25 Toapaya Selasa siang sekitar pukul 11.30 WIB tak mengira akan dijemput polisi dari Polsek Gunung Kijang.
Rekannya sesama imigran terlihat ramai keluar kamar melihat Saki ditemui polisi.
Saat ditemui, Saki sedang asik ngobrol dengan teman temannya di depan kamar yang ia huni. Ia kaget diminta ke kantor polisi.
Wajahnya langsung tegang.
Ia kemudian minta izin ganti pakaian sebelum digiring. Tak lama ia keluar.
• Ada Imigran Suka Pamerkan Alat Vital, Warga Datangi Polsek Gunung Kijang Bintan, Begini Kejadiannya
Saat Saki digiring, para imigran berkerumun di sekitar mobil patroli.
Alek Sugiarto, Direktur Bhadra Resort yang menemani polisi dicerca sejumlah pertanyaan oleh para imigran.
Alek ditanya alasan Zaki dibawa polisi.
Ia terlihat sibuk melayani pertanyaan imigran. Ia jelaskan bahwa ada masalah sedikit di kantor polisi yang mengharuskan Saki ke lokasi.
Lama juga ia menjelaskan masalah Saki tersebut. Sekitar 15 menit, barulah mobil polisi bergerak keluar Bhadra Hotel membawa Saki.
• Mau Tagih Utang Rp 30 Juta, Arnold Justru Dipukul Besi Hingga Tewas dan Dimasukkan Septic Tank
Begitu tiba di kantor polisi, Saki langsung digelandang dua petugas ke ruang Unit Reskrim Polsek Gunung Kijang.
Sebelum diperiksa lebih lanjut, kedua polisi sempat menanyainya dia perihal perilakunya menjulurkan alat kejantanan di muka umum.
Dalam bahasa Indonesia yang belepotan, ia pun bicara.
"Gatal, gatal,"ucapnya.
Sebetulnya kata Saki, apa yang ia lakukan karena alat vitalnya gatal.
Karena gatal, maka perlu digaruk.
Mungkin saat tangannya menggaruk alat vital, tak sadar kalau ia dilihat orang di sekitar.
• Video. Imigran Bikin Ulah, Pamer Alat Vital pada Perempuan di Pantai Bintan, Warga Lapor Polisi
Orang di sekitar pun akhirnya tak nyaman dan berpikir Saki berniat melakukan tindak asusila.
"Saya, tak ada fikir saya bagaimana ke situ, saya hanya gatal,"katanya dengan wajah pilu.
Saat polisi meminta ia memperagakan maksud kata gatal tersebut, Sakri lantas menunjukan gerakan tangan menggaruk paha berkali kali.
"Gatal, jadi saya garuk begini,"katanya.
Tak lama, Saki pun diperiksa atas laporan warga yang datang ke Polsek Gunung Kijang. Sekitar pukul 15.00 WIB, mobil tahanan dari Imigrasi Tanjungpinang tampak datang ke Polsek Gunung Kijang. Sejam kemudian, mobil keluar area Mapolsek membawa Saki. (Min).