TANJUNGPINANG TERKINI
Suami Istri Ini Hilang Harapan, Rumahnya Dibangun Selama 15 Tahun Roboh dalam Hitungan Detik
Rumah ini menjadi satu-satunya harta Desrizal dan Asmawati selama 15 tahun terakhir. Dengan susah payah, suami-istri itu membangun rumah itu dari uang
Penulis: Thom Limahekin |
Suami-Istri Ini Hilang Harapan. Rumahnya Dibangun Selama 15 Tahun Terakhir, Roboh dalam Hitungan Detik
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGINANG - Dengan wajah muram, Asmawati (48) duduk di pinggir pelantar kayu, Jumat (23/2/2019) petang.
Wanita berdaster itu tak banyak bicara. Matanya sayu, tatapannya seakan kosong, tampak kehilangan harapan. Dia tak banyak bicara, palingan hanya menggeleng.
Di sebelahnya, suami Desrizal (50) suaminya duduk bersimpuh. Keduanya berkaki-kali menatap puing-puing rumah mereka yang sempat timbul di permukaan laut.
"Ini rumah kami. Semuanya sudah tercebur di dalam laut," ucap Asmawati seraya menunjuk ke arah laut.
• Wanita Paruh Baya Ini Tewas Tersengat Listrik saat Hendak Antar Cucunya Beli Pentol Daging
• Ria Ricis Dapat Rp 43 Miliar dari Youtube, Inilah Youtuber Indonesia dengan Pengahasilan Miliaran
• Dikabarkan Menikah, Beredar Foto Reino Barack & Syahrini Di Singapura, Kompak Berbusana Serba Hitam
• Mantan Istri Punya Kekasih Baru, Nurhadi Tega Siksa 3 Anaknya Sambil Direkam, Kirim ke Mantan Istri
Rumah panggung kayu berukuran 4 meter kali 4 meter itu menyatu dengan pelantar. Letaknya persis di ujung Gang Putri Ayu V Lorong IX, Keluhan Melayu Kota Piring Kecamatan Tanjungpinang Timur.
Rumah ini menjadi satu-satunya harta Desrizal dan Asmawati selama 15 tahun terakhir. Dengan susah payah, suami-istri itu membangun rumah itu dari uang, hasil jualan koran dan sangkar burung.
Tak terbayangkan, rumah ini roboh dan tercebur ke laut pada Jumat subuh sekitar pukul 05.00 WIB. Suami-istri itu selamat; namun rumah dan isinya amblas.
Desrizal mengenang, subuh itu dia masih tergolek di tempat tidur. Istrinya sudah bangun dan mulai sibuk mengurus pekerjaan rumah tangga.
"Tiba-tiba saja kami dengar bunyi kaca seperti retak," ujar Desrizal kepada TRIBUNBATAM.id.
Desrizal sendiri sempat menanyakan asal bunyi tersebut. Istrinya justru bingung mendengar bunyi aneh itu. Belum sempat keduanya mencari tahu penyebab bunyi kaca, rumah ini mendadak roboh.
Saat itu air laut sedang surut. Keduanya beruntung tidak ikut tercebur ke laut. Mereka masih sempat menyelamatkan diri setelah itu dengan berlari ke luar rumah.
"Air laut surut. Pas rumah roboh, kami masih bisa bertahan di atas papan yang jadi lantainya," sebut Desrizal.
Lelaki ini bergerak cepat. Dengan sigap dia mengambil semua uang yang tidak seberapa jumlahnya. Setelah itu dia masih sempat meraih televisi, VCD dan amplifier.
Sedangkan Asmawati sendiri tidak bisa berbuat banyak. Dia terlebih dahulu berlari ke luar rumah tanpa membawa apa-apa.
"Saya menyesal tidak bisa selamatkan mesin. Harganya Rp 1 juta," ucap Desrizal pelan sambil menggeleng.
• Jarang Diketahui, Ini 3 Manfaat Buah Nanas Bagi Kecantikan Kulit Wajah, Bisa Bikin Kinclong!
• Numpang Tidur, Pria Ini Curi Barang Milik Penjaga Rumah Sakit, Korban : Kerugian Saya Rp 11 Juta
• Diam Diam Apri Sujadi Blusukan ke Pelosok Naik Sepeda Motor: Lebih Nampak Mana Jalan Belubang
• Lombakan Enam Cabang, MTQ XI Kabupaten Karimun Digelar di Tanjungbalai
Musibah ini memantik empati tetangganya. Mereka lalu menyebarkan informasi itu ke grup media sosial di kota Tanjungpinang.
Lurah Melayu Kota Piring Ferry Ismana sendiri langsung turun ke lokasi kejadian. Dia bahkan ikut memindahkan barang-barang yang ada.
"Kami langsung berkoordinasi untuk memberikan bantuan," ungkap Ferry.
Ada langkah jangka pendek dan panjang. Langkah jangka pendeknya adalah menggerakkan masyarakat secara swadaya membantu mengamankan barang-barang.
Ferry juga mengantar Desrizal dan Asmawati untuk menetap sementara di rumah kerabatnya. Kebetulan kerabatnya itu tinggal tidak jauh dari situ.
"Langkah jangka panjangnya, kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinsos. Langkah teknis bisa diambil oleh dinas terkait," ungkap Ferry.
Dari pantauan TRIBUNBATAM.id, tidak sedikit rumah warga berdiri di atas laut sepanjang pesisir kota Tanjungpinang. Banyak rumah tersebut tampak sangat memprihatikan.
Ferry mengatakan selama dua tahun terakhir, tidak ada rumah warga di Kelurahan Melayu Kota Piring diusulkan untuk mendapatkan program rehabilitasi rumah tak layak huni (RTLH). Toh, kalaupun nanti diajukan, rumah Desrizal dan Asmawati tidak masuk daftar tersebut.
"Sebab, mereka tidak punya surat tanah. Lahan itu masih berstatus pinjam pakai," tegas Ferry.
Untuk sementara waktu, suami-istri itu tinggal bersama kerabatnya. Namun, bantuan dari Pemko Tanjungpinang melalui BPBD dan Dinsos sudah berdatangan.
Ketua Tanaga Kota Tanjungpinang Hamdan mengatakan Dinsos Kota Tanjungpinang melalui Tagana sudah langsung turun ke lokasi untuk memberikan bantuan.
Berbagai perlengkapan masak, baju, kain sarung, selimut, matras, terpal dan bahan makanan serta lauk pauk sudah diserahkan kepada korban.
• Kaget Anaknya Tewas Dibunuh Pacarnya, Ibu Rizki Histeris dan Gigit Tangan Andre saat di Rumah Sakit
• Dititipkan ke Pacar Ibunya, Balita Rizki di Batam Ini Justru Dianiaya hingga Tewas
• Video Kecelakaan 2 Pelajar di Tanjungpinang Beredar, Kanit Lakalantas: Korban Pria Alami Syok
• Ini 4 Langkah Menghapus Kutek Gel Sendiri Dengan Gampang, Bisa Dilakukan Di Rumah Loh
Selain dari Dinsos, bantuan pun sudah mengalir dari pihak lain semisal kelurahan dan pihak kepolisian. Semua bantuan itu disalurkan melalui Tagana kota Tanjungpinang.
"Ini musim hujan. Kita lihat kondisi. Kalau memungkinkan, kita buat tenda di sini sampai tiga hari ke depan," terang Hamdan yang didampingi Dewi, staf Dinsos Kota Tanjungpinang. (thomm limahekin)