Friska Ngamuk Lihat Suaminya Tewas Bersimbah Darah Dihajar Massa Karena Dituduh Curi Helm
Friska Purnama Sari Silaban (26) tak kuasa menahan marah saat melihat kondisi suaminya, Joni Fernando Silalahi (30) berlumuran darah dihajar massa.
"Sempat aku mau ditonjok, tapi karena ada yang halangi tidak jadi. Tapi saya kasih saja nah kalau berani," ungkapnya.
Ia menyayangkan sikap para petugas keamanan yang bukannya mendamaikan keadaan, justru turut andil dalam penganiayaan itu.
"Jujur saya sangat kecewa kali, sangat kali, melihat perlakuan main hakim sendiri terhadap suami saya. Satpam kan seharusnya mengamankan bukan ikut mengeroyok sampai tewas," jelasnya.
Sempat Larang Suami Keluar Rumah
Friska mengaku sempat melarang sang suami untuk keluar bepergian.
Namun ia menuturkan bahwa dirinya tak memiliki firasat apa pun tentang kematian suaminya.
"Tapi pas dia mau keluar untuk terakhir kali waktu itu, sempat saya larang. Karena kami tinggal berdua biar ada yang jaga kami dirumah," ucap Friska.
Mirisnya, pertemuan itu merupakan pertemuan terakhirnya dengan sang suami.
Friska menuturkan bahwa semasa hidup, Joni dikenal sebagai sosok bapak yang mencintai anaknya.
"Anaknya enggak bisa lepas dari dia sangat dekat kali sama dia," sebutnya.
Namun hingga kini, ia mengatakan bahwa putranya belum menyadari bahwa sang ayah telah tiada.
"Biasanya dia manggil-manggil papa. Tapi sampai hari ini belum ada di kecarian. Enggak tahulah satu atau dua hari lagi," jelasnya.
Wanita yang kini tengah hamil dengan usia kandungan berjalan empat bulan lebih itu meminta, agar petugas berwenang memberikan hukuman yang adil bagi para pelaku penganiayaan.
"Saya cuma minta semoga kasus ini cepat diproses. Para satpam itu dihukum seberat-beratnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, dirinya tak pernah membayangkan jika ia harus melahirkan dengan kondisi suaminya tak dapat menemani proses persalinan.