BATAM TERKINI
Coreng Dunia Pendidikan, Pemko Batam Pecat Dua Oknum Guru di Batam yang Tertangkap Sedang Nyabu
Pemko Batam Pecat Dua Oknum Guru di Batam yang Tertangkap Sedang Konsumsi Sabu. Baca Selengkapnya Disini
Irawan sendiri mengaku pertama kali mencoba barang terlarang tersebut dikarenakan ajakan teman lingkungan bermain.
"Awalnya dikasih teman mas, dan jadi kecanduan saat ketiga kalinya mencoba sabu tersebut," ujarnya, Kamis (21/2/2019).
Saat itu, dirinya merasakan perubahan tubuh yang berbeda bila tidak mengkonsumsi sabu tersebut.
• Usai Loncat Dari Lantai 3 Rutan, Yendrizal Pelaku Pembunuhan Ini Mulai Kehilangan Penglihatannya
• Oknum Polisi Dilaporkan Usai Pukuli Penjaga Pintu Tol, Begini Kejadiannya
• Kenal dari Acak Nomor, Andre Menumpang Hidup & Berbuat Intim dengan Ibu Korban Sebelum Membunuh Bayi
Semangat bekerja pun tidak pernah pupus saat efek sabu masih merusuki tubuhnya.
"Pokoknya kalau pakai sabu bawaannya kita semangat kerja aja mas, nggak gampang capek," sebutnya.
Bahkan sambil mengajar pun, kerap kali masih dalam pengaruh sabu tersebut. Namun, dalam pengakuannya tidak mempengaruhi proses pembelajaran.
Diangkat sebagai PNS tahun 2005, dari penghasilan gaji Rp 7 jutaan yang didapat selama bekerja sebagai pendidik. Irwan dalam sebulan membeli sabu sebanyak empat kali.
"Kami beli dekat seimpang Dam itu, biasa di sebut Kampung Aceh. Dalam sebulan setiap gajian saya beli sampai empat kali," ujarnya yang mengenakan kaca mata ini.
Sementara itu, Khairil yang biasa akrab dipanggil Amri ini pun mengakui biasa memakai sabu di rumah dinas sekolah tersebut dengan rekannya.
"Iya biasa pakai berdua memang, kan tinggalnya satu rumah dinas itu. Kalau beli pun kami berdua. Hanya saja kalau saya gak ada uang biasa rekan saya yang beli, kalau gak kita patungan," ujarnya.
Oknum guru honorer yang telah bekerja selama 8 tahun ini hanya baru setahun menggunakan sabu tersebut.
Alasan menggunakan pun juga senada dengan rekannya.
"Sama mas, biar semangat kerja saja. Kalau gak pakai rasanya capek bawaannya, ngantuk juga," ujarnya.
Selain itu, kedua oknum guru ini pun selain mengajar juga membuka les di luar jam sekolah. Masing masing mempunyai 7 anak muridnya.
Saat ditanyakan, apakah pernah mengajarkan kepada para muridnya menggunakan sabu. Ia mengakui tidak pernah.