Edy Rahmayadi Marah, Tepis Ponsel Wartawan saat Wawancara: Emangnya Siapa Kamu?
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi murka saat diwawancarai awak media terkait dengan persoalan penutupan perusahaan mitra transportasi online grab
Kemudian, ia tak mau diwawancarai oleh awak media yang bertanya tersebut, hingga berulang kali menyodorkan tangan untuk menjauh darinya.
"Ah saya tidak mau wawancara sama kamu lah, kamu nyalahin aja. Kamu gak ikutlah, kamu wartawan mana, kamu kalau maksa begitu, emangnya siapa kamu?," Ucapnya.
Mendengar suara Edy yang meninggi, seorang ajudan pribadinya langsung menghampiri untuk menenangkan dirinya. Namun, ajudan tesebut malah diusir oleh Edy Rahmayadi.
"Kau minggir, kau minggir," kata Edy kepada ajudan.
Mantan Pangkostrad ini beranggapan bahwa awak media tersebut memaksa dirinya untuk menjawab.
"Nanya-nanya tak jawab, jangan maksa, kamu gak percaya sama jawaban saya," ujarnya.
Dirinya juga menyebutkan, bahwa awak media sudah seperti Polisi saja banyak nanya.
"Kau nanya lama-lama jadi polisi lah kalian," kata dia.
Unjuk Rasa Sopir Taksi Online
Ratusan pengemudi angkutan online Grab kembali berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Senin (25/2/2019) semalam.
Para sopir itu meminta kepada Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi membubarkan PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI).
Mereka protes karena PT TPI sudah melakukan sabotase terhadap para konsumen untuk bisa menaiki atau menggunakan Grab Car.
Kemudian, pendapatan mereka sebagai sopir angkutan online juga berkurang.
"Sikap operator yang memberikan prioritas order penumpang kepada mitra yang tergabung dalam perusahaan vendor PT TPI membuat kami sekarang susah mendapatkan penumpang," ujar salah seorang sopir Grab, Rahmat Kristian.
• Ditegur Majikan Tidak Masuk Kerja Selama Dua Minggu, AJ Kalap dan Aniaya Bos Sendiri
• Pasutri Pedagang Nasi Pecel Ini Dibunuh Anak Buah Sendiri, Ternyat Ini Masalahnya
• Dicekoki Minuman Keras, Pelajar 13 Tahun Diperkosa Berkali-kali, Begini Modusnya
Ia menyebutkan, bahwa mereka harus bertemu dengan Edy Rahmayadi, agar aspirasi mereka dari demo-demo sebelumnya terpenuhi yakni meminta menutup PT TPI.