Lagi, Ikan Laut Dalam (Oarfish) Tertangkap Jaring Nelayan, Dipercaya Sebagai Pertanda Bencana Alam?

Seekor ikan langka yang diyakini sebagai pertanda gempa bumi dan tsunami tertangkap jaring ikan di lepas pantai Uozu, Prefektur Toyama, Jepang pada Se

Instagram/uozuaquarium
Oarfish sepanjang 4 meter muncul ke permukaan dalam kondisi mati. Kemunculan ikan laut dalam ini membuat resak masyarakat Jepang karena dipercaya sebagai tanda-tanda akan terjadi gempa dan tsunami 

Munculnya ikan laut dalam ini, dalam kepercayaan tradisional Jepang, merupakan tanda-tanda bencana alam akan datang.

Hal ini memunculkan keresahan di media sosial Jepang dalam beberapa hari terakhir, seperti dilansir TribunBatam.id dari South China Morning Post, Sabtu (2/2/2019).

Rekor terbanyak munculnya oarfish ke permukaan tahun 2015 di Teluk Toyama.

Ikan oarfish adalah ikan laut dalam yang jarang muncul ke permukaan.

Memiliki tubuh berwarna perak dan sirip merah, ikan ini terkenal spesies terpanjang di laut karena bisa berukuran 11 meter. 

Bahkan,  menurut Wikipedia, ada temuan ikan ini panjangnya mencapai 17 meter sehingga sering disebut sebagai naga laut.

Menurut kepercayaan tradisional Jepang, jika oarfish sudah naik ke perairan dangkal, itu pertanda bencana sudah dekat.

Bahkan nama tradisional Jepang untuk spesies ini adalah ryugu no tukai  yang berarti "utusan dari istana raja naga",  membawa pesan bahwa akan terjadi bencana alam di laut.

Meskipun hanya kepercayaan, teteapi teori ilmiah memang menyebuitkan bahwa binatang sangat sensitif dengan munculnya bencana alam. 

Secara teoritis, ikan yang hidup di dasar laut dalam ini mungkin merasakan pergerakan garis patahan seismik dan kemudian berpindah dengan cara yang tidak seperti biasanya.

Hiroyuki Motomura, seorang profesor ichthyology di Universitas Kagoshima memberikan penjelasan terkait temuan oarfish di Prefektur Toyama.

"Saya memiliki sekitar 20 spesimen ikan ini dan ini bukan spesies yang sangat langka, hanya jarang terlihat di permukaan. Tetapi saya percaya, ikan ini naik ke permukaan ketika kondisi fisik mereka buruk dan terbawa arus air. Itulah sebabnya mereka sering sudah mati ketika ditemukan," katanya.

Ketika ditanya kaitannya dengan kemungkinan tanda-tanda aktivitas seismik telah terjadi bertahun-tahun, tetapi tidak ada bukti ilmiah hubungan antara oarfish dengan gempa dan tsunami.

Tsunami Jepang tahun 2011
Tsunami Jepang tahun 2011 (Mainichi Shimbun)

Namun demikian, reputasi oarfish sebagai indikator bencana meningkat setelah setidaknya 10 oarfish hanyut di sepanjang garis pantai utara Jepang pada 2010.

Pada Maret 2011, gempa berkekuatan 9 SR melanda timur laut Jepang, memicu tsunami besar yang menewaskan hampir 19.000 orang dan menghancurkan pembangkit nuklir Fukushima.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved