Kenalan di Facebook, Siswi SMP 16 Tahun Digilir Tiga Pelajar SMA. Digerebek Orangtua Korban

Seorang siswi SMP berusia 16 tahun digilir tiga remaja yang diketahui pelajar SMA berusia 17-18 tahun.

KOMPAS.COM
Tiga remaja siswa SMA pelaku pencabulan terhadap siswi SMP 

TRIBUNBATAM.ID - Seorang siswi SMP berusia 16 tahun digilir tiga remaja yang diketahui pelajar SMA berusia 17-18 tahun.

Tiga remaja SMA ini pun diamankan oleh petugas Satuan Unit perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim Polresta Palembang lantaran melakukan tindak pencabulan terhadap seorang perempuan di bawah umur.

Ketiga pelaku tersebut merupakan AN (18), BE (17) serta FE (18) dan diketahui masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sedangkan korban berinisial AS yang diketahui masih kelas 3 SMP.

Longsor Tambang Emas di Sulut, 8 Tewas, 19 Selamat, Puluhan Penambang Masih Tertimbun

Kematian Ibu Anak di Durai Terungkap, Diduga Keracunan Makanan, Polisi Serahkan Jenazah ke Keluarga

Diduga Mesum di Mobil, Warga Gerebek Pasangan Bukan Pasutri, Ternyata si Pria Teman Suami si Wanita

Ketiga pelaku pencabulan itu diamankan di rumah kontrakan AN yang terletak di Jalan Inspektur Marzuki lorong Nangko, Kecamatan Alang-alang Lebar, Kota Palembang.

AN mengungkapkan bahwa AS berkenalan dengannya melalui media sosial Facebook, Sabtu (23/2/2019) lalu.

Keterangan tersebut diungkap AN saat ditemui di Mapolresta Palembang.

Sejak perkenalan itu, korban mengajak bertemu AN dan juga meminta alamat tempat tinggalnya.

Kemudian korban datang ke kediaman AN pada Senin (25/2/2019).

Awalnya, keduanya hanya berniat untuk mengobrol saja.

Bahkan, AN sempat meninggalkan korban untuk pergi bermain futsal bersama rekan-rekannya yang lain.

Saat pulang bermain futsal, AN membawa serta kedua temannya yang lain, yaitu BE serta FE.

Ketika AN berada di rumah itulah kemudian AS mengajaknya untuk melakukan hubungan suami istri.

“Setelah datang ke rumah dia langsung mengajak saya ke dalam kamar dan langsung melepas pakaian yang ia kenakan sampai bugil. Dia yang kemudian memeluk saya dan mengajak saya ‘main’ (melakukan hubungan suami istri),” jelas AN.

AN mengatakan bahwa dirinya sempat menolak ajakan AS untuk melakukan hubungan suami istri tersebut.

"Dia sendiri yang mau, kami baru kenal. Sempat saya tolak, tapi dia malah maksa," ucap AN, seperti dilansir oleh Kompas.com, Selasa (26/2/2019).

Keduanya kemudian melakukan hubungan layaknya suami-istri.

Usai melakukan hal tersebut, AN kemudian mempersilahkan kedua temannya yang lain untuk bergiliran berhubungan intim dengan AS.

“FE (18) sedang merayakan ulang tahunnya. Jadi mereka saya ajak untuk berkenalan dengan AN di dalam kamar,” sebut AN.

FE, seorang warga Jalan Swadaya Kawasan Pakjo Palembang mengaku pada awalnya dirinya tak tahu bahwa di dalam kamar AN terdapat seorang perempuan.

“Saya tidak tahu apa-apa Pak. Saat kami datang ke kontrakan AN taunya ada cewek, setelah AN, BE dan Saya yang terakhir masuk ke dalam kamar. Kami baru mengobrol sebentar dan digerebek oleh orangtua korban. Kami tidak tahu orangtuanya tahu dari mana,” ujar FE menjelaskan.

Orangtua AS menggerebek rumah kontrakan itu ketika FE masuk kamar dan hendak melaksanakan aksi bejatnya.

Saat terjadi penggerebekan itu, AN sedang berada di kamar mandi.

Ia heran tiba-tiba mendengar suara keributan.

Ternyata keluarga korban mendatangi kediamannya untuk melakukan penggerebekan.

"Saya tidak tahu darimana keluarganya tahu, tapi saat itu kami langsung dimarahi dan warga ramai datang ke kontrakan saya. Tidak lama kemudian datang polisi, lalu kami dibawa ke Polres," jelas AN seperti dikutip dari Tribun Sumsel, Selasa (26/2/2019).

Kebetulan, pada saat terjadi penggerebekan oleh keluarga korban itu, petugas patroli Polsek IT I Palembang sedang melintas.

Katiga pelajar itu kemudian diamankan dan diserahkan kepada Polresta Palembang.

Terkait kasus tersebut, BE serta FE telah memberikan pernyataan bahwa keduanya mengakui telah turut serta melakukan perbuatan cabul kepada perempuan yang masih di bawah umur itu.

"Waktu itu kami main ke kontrokan AN dan melihat ada cewek itu di kamar sedang bugil. Kami tergoda dan merayunya sampai dia mau. Tapi kami baru sebatas memegang dadanya saja, karena langsung digerebek keluarganya," terang FE.

Sementara itu, menurut keterangan orangtua korban, EL (55), ia awalnya mencari keberadaan korban lantaran anaknya tak kunjung pulang ke rumah.

Padahal jam pulang sekolah sudah lewat.

EL kemudian menghubungi teman korban untuk menanyakan lokasi keberadaan anaknya itu.

Dari keterangan teman korban, kemudian terungkaplah AS tengah berada di kontrakan milik AN yang berada di kawasan Kelurahan Siring Agung, Kecamatan I Palembang, Sumatera Selatan.

Ibu korban mengatakan, saat tiba di kontrakan pelaku, ia sempat mengetuk pintu beberapa kali.

Namun tak ada satu orang pun yang menanggapi ketukan tersebut.

Kemudian ia dan sejumlah warga yang penasaran langsung mendobrak pintu rumah kontrakan itu.

Tak disangka, setelah ia dapat masuk ke dalam kediaman AN itu, ia justru menemukan anaknya tengah digilir oleh ketiga pelaku tersebut.

Pernyataan tersebut diungkap EL saat tengah membuat laporan di Polresta Palembang pada Selasa (26/2/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.

"Dari luar terdengar suara orang. Tapi pintu tak dibuka, jadi saya lapor ketua RT dan didobrak," ungkap EL.

Kasat Reskrim, Kompol Yon Edi Winarah melalui Iptu Hermasnyah mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah menangkap ketiga pelaku pencabulananak di bawah umur tersebuut.

“Ketiga pelaku ini akan kita jerat dengan undang-undang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara," jelas Iptu Hermansyah, seperti dikutip dari Sriwijaya Post, Selasa (26/2/2019).

(TribunWow.com/Laila Zakiyya)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gadis 16 Tahun Dicabuli Tiga Remaja di Palembang, Terungkap Korban Kenal Pelaku dari Facebook

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved