HEBOH, Ibu Kandung Tega Bunuh Anak Balitanya yang Masih 3 Tahun, Ada 4 Tusukan di Tubuh Korban
Bocah 3 tahun tewas ditangan ibu kandungnya sendiri. Sejauh ini belum diketahui apa motif pelaku membunuh korban. Namun akibat ulahnya tersebut, Saat
TRIBUNBATAM.id - Bocah 3 tahun tewas ditangan ibu kandungnya sendiri. Sejauh ini belum diketahui apa motif pelaku membunuh korban.
Namun akibat ulahnya tersebut, Saat ini Polisi sudah membawa pelaku untuk diperiksa lebih Lanjut.
Karena kejadian ini, Warga RT 02/RW 09 Kelurahan Cakung Barat, Cakung Sempat Heboh.
Pasalnya mereka mendapati tubuh SH (3) yang tewas akibat lima luka tusuk, yakni 4 di dahi dan satu di dada kiri ditutupi kain basah.
Hal ini disampaikan Lita (27), warga RT 02 sekaligus saksi dalam kasus pembunuhan dengan terduga pelaku Lisa (23) yang merupakan ibu kandung balita malang itu.
Saat pertama ditemukan warga pada Kamis (28/2/2019) sekira pukul 19.30 WIB, Lita mengatakan jasad SH yang tergeletak di atas kasur ditutupi kain basah dari bagian leher hingga ke bawah tubuh.
• Suami Istri Diciduk Polisi Dalam Keadaan Teler Usai Nyabu, Tersangka : Pakai Sabu Biar Kuat
• Amien Rais Sebut Ada 31 Juta DPT Bodong di Pemilu 2019: Kita Akan Audit Forensik IT KPU
• Mahfud MD Laporkan Akun Kakek Kampret ke Polisi Terkait Mobil Camry B 1 MMD
• Ibu dan Nenek Dinyatakan Tewas Usai Ditikam JP, 3 Korban Masih Dirawat, Ini Sederet Fakta Pembunuhan
"Badan anaknya itu ditutupin kain basah, saya enggak ingat warna kainnya atau itu kain apa. Yang jelas kainnya basah, tapi enggak ada bercak darahnya. Lantainya juga basah seperti habis dipel," kata Lita di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (1/3/2019).
Lantaran tertutup kain, Lita dan warga lain tak melihat adanya luka tusuk di dada, namun dia melihat ada sejumlah luka goresan di bagian dahi jasad balita malang itu.

Namun Lita memastikan tak terdapat darah di bagian dahi, menurutnya luka tersebut layaknya luka gores cukup panjang yang sudah lama mengering.
"Memang di dahinya terlihat ada luka, luka seperti goresan panjang. Mungkin itu kali yang bekas luka tusuk, tapi yang pasti enggak ada darah di dahinya. Seperti luka yang sudah lama kering," ujarnya.
Nia (27), warga RT 02 lain yang masuk ke kontrakan seluas 3X3 meter dan melihat jasad SH menuturkan bibir SH sudah membiru saat hendak digendong.
Dia hendak menggendong karena mengira SH sedang terlelap saat warga masuk ke kontrakan yang disewa dengan harga sekitar Rp 300 ribu per bulan.
"Saya sempat mau gendong anaknya, tapi pas lihat bibirnya sudah biru pucat saya enggak jadi. Saya takut, padahal saya kira anaknya tidur. Ibunya sih ada di kamar mandi, lagi diam nyender gitu," tutur Nia.
Mendapati adanya kejanggalan, warga lantas memberitahukan hal itu ke nenek SH segera datang dan membawa cucunya ke satu klinik dekat kontrakan.
Namun oleh dokter klinik, nenek SH diminta membawa jasad cucunya ke RS Firdaus Sukapura Jakarta Utara sebelum akhirnya dipindah ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum dan autopsi.
"Warga kasih tahu ke neneknya, pas neneknya datang dia kaget dan teriak. Habis itu langsung dibawa ke klinik, tapi sama dokter klinik disuruh ke RS Firdaus. Pas dibawa, Lisa masih nyender di kamar mandi," lanjut Nia.
• Saat Vertigo Menyerang, Coba Atasi Dengan 5 Obat Alami Ini, Mudah Ditemukan Di Rumah Loh
• UPDATE Detik-detik Mobil Terbakar di Simpang Kabil Batam, Api Keluar dari Dashboard
• Warga Khawatir SMAN 1 Bintan Roboh, Anggota Dewan Kepri Ini Siap Hentikan Pengerukan Lahan Miliknya
• Warga Khawatir SMAN 1 Bintan Roboh, Anggota Dewan Kepri Ini Siap Hentikan Pengerukan Lahan Miliknya
Namun dia membenarkan bila Lisa sedang meringkuk di kamar mandi dalam keadaan setengah telanjang atau hanya mengenakan celana dalam.
Karena tak ada bekas darah, Lita dan warga lain tak curiga balita malang itu sedang terlelap sehingga perhatian warga tertuju pada Lisa yang terdiam.
"Awalnya kita enggak tahu kalau anaknya itu meninggal, kita mengira anaknya tidur. Jadi perhatian warga tertuju ke ibunya yang nyender di kamar mandi. Soalnya si Lisa diam doang," ujarnya.
Nia (27), warga RT 02 lain membenarkan pernyataan Lita soal ketiadaan darah dan bau amis di kontrakan, meski bukan saksi dia yakin karena warga dengan apa yang dilihat.
Saat dia dan warga lainnya masuk, Nia mengatakan lantai kontrakan Lisa basah layaknya habis dipel, namun tak tercium bau pewangi lantai di kontrakan.
"Enggak ada darah atau bau amis, warga lain juga enggak melihatnya. Pas kita masuk di kontrakan memang cuman ada ibunya doang. Tatapanya kosong gitu, dia diam doang. Tapi sebelumnya sempat minta tolong," ucap Nia.
Kasus pembunuhan SH sendiri terungkap saat satu warga mendengar Lita berteriak lirih meminta tolong lalu memanggil warga lain sampai akhirnya masuk ke kontrakan.
Jasad balita yang ditemukan tergeletak di kasur sempat dibawa ke RS Firdaus Sukapura Jakarta Utara sebelum akhirnya dipindah ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum dan autopsi.
Sementara Lisa yang diduga pelaku pembunuhan dibawa juga ke RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa kejiwaannya oleh psikolog.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Balita Tewas Ditusuk, Warga Tak Lihat Darah dan Cium Bau Amis, http://jakarta.tribunnews.com/2019/03/01/balita-tewas-ditusuk-warga-tak-lihat-darah-dan-cium-bau-amis?_ga=2.163789693.393383199.1551439939-61507103.1546392443.