BERITA JAWA TIMUR
Anak Bunuh Ibunya Karena Permintaan Buatkan Kue Tak Dipenuhi, Padahal Sang Ibu Lagi Sakit
Pelaku yakni, Rozikin (28) tega membacok ibunya dengan celurit, di rumahnya Desa Madumulyorejo RT 03/RW 01, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik
TRIBUNBATAM.id, GRESIK - Seorang anak dengan tega membunuh ibu kandungnya di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Penyebabnya diduga sang anak meminta ibunya untuk membuat kue untuk kerja bakti.
Karena tidak dituruti, ia nekat membacok lehernya ibunya dengan celurit.
Kepala Desa Madumulyorejo, Madrozim mengatakan, peristiwa terjadi pukul 10.00 WIB.
Kejadian bermula, Rozikin (28) meminta ibunya yang sedang sakit, Ranis (55) untuk membuatkan kue.
Karena sedang sakit, Ranis menolak.
• Pria Pakai Rompi Ojek 133 Tunggul Hitam Padang Ditemukan Tewas dengan Dua Luka Tusukan di Dada
• Hasil Liga Inggris Arsenal vs Man United - 15 Laga Tak Terkalahkan MU Berakhir, Arsenal Menang 2-0
• Hasil Final All England 2019, Tradisi Indonesia Berlanjut Hendra/Ahsan Bawa Pulang Gelar Ganda Putra
• Hasil MotoGP Qatar, Duel Sengit dengan Marc Marquez, Andrea Dovizioso Juara, Valentino Rossi No 5
Rozikin yang tidak terima langsung mengambil celurit dan nekat membacok ibunya hingga tewas.
Ibunya tewas bersimbah darah di ruang tamu.
"Mungkin karena sakit hati lalu tega membacok ibunya," ujarnya, Minggu (10/3/2019).
Rozikin saat ini telah diamankan Polsek Dukun.
Mayat ibu kandungnya masih di dalam rumah, yang berada di Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik telah di beri garis polisi.
Saat ini beberapa warga yang penasaran masih berada di sekitar rumah korban.
Pelaku ditangkap
Polsek Dukun telah mengamankan pelaku yang tega membunuh ibu kandungnya sendiri, bernama Ranis (55).
Pelaku yakni, Rozikin (28) tega membacok ibunya dengan celurit, di rumahnya Desa Madumulyorejo RT 03/RW 01, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Minggu (10/3/2019).
Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro menjelaskan, petugas Bhabinkamtibmas Polsek Dukun didatangi oleh Kepala Desa memberitahukan bahwa ada pembunuhan.
Saat didatangi, korban dalam keadaan tergeletak perempuan bernama ibu ranis (55) telah meninggal dunia, dengan luka menganga di bagian leher sebelah kiri akibat benda tajam.
• 10 Fakta MotoGP Qatar yang Akan Dimulai Minggu Malam Ini Jam 24.00 WIB, Live Trans7
• Robert Rene Alberts Beri Tanda Like Untuk Komentar: Semoga Sukses di Persib Bandung Coach, Sinyal?
• Bobotoh Ancam Boikot Laga Persib vs Perseru, Miljan Radovic: Kalau Tak Dukung Saya, Dukung Pemain
• Terungkap, Bojan Malisic Sebut Pemain yang Akan Segera Gabung Persib Bandung dan Minta Segera Datang
Pihaknya bersama warga langsung mencari pelaku yang merupakan anak kandungnya sendiri.
Saat dicari di sekitar rumah pelaku belum ditemukan.
Namun, diketahui, keberadaan pelaku sedang sembunyi di dalam kamar rumah keduanya yang berada tepat di sebelah rumah yang menjadi lokasi kejadian.
Saat diajak keluar, pelaku juga bersalaman dan cukup kooperatif untuk diajak bicara dan mengakui bahwa ia yang membunuh ibu kandungnya sendiri.
"Pelaku berinisial R anak ketiga dari korban telah diamankan Polsek Dukun," ujarnya.
Jenazah korban yang tergeletak di ruang tamu langsung dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina.
Di lokasi kejadian, petugas mengamankan barang bukti satu buah celurit yang digunakan untuk membunuh ibu kandungnya dan satu celurit yang berada di rumah sebelah.
"Melakukan proses pemeriksaan, apakah yang bersangkutan gangguan jiwa, pelaku masih depresi, " tutur Wahyu.
Rozikin saat ditanyai oleh Kapolres, sedikit mengangkat kepalanya dan mengaku tidak menyesal telah membunuh ibu yang telah melahirkannya 28 tahun yang lalu.
Ia merasa lega setelah membacok karena tidak ada lagi yang memarahinya.
• Hasil, Jadwal, & Klasemen Grup C Piala Presiden 2019 Setelah Persipura Permalukan PSIS, PSM Kalah
"Biasa saja kenapa nangis, tidak menyesal, panas hati saya. Ibu saya lagi duduk-duduk di ruang tamu langsung digorok satu kali karena celuritnya sudah saya asah," timpalnya.
Diketahui, penyebab yang membuatnya nekat membunuh ibunya karena sering diomeli.
Saat itu emosinya sudah memuncak karena tidak mau memberikan iuran untuk konsumsi kerja bakti.
Salah satu tetangga, yang enggan disebutkan namanya, mengaku selama ini keluarga korban dikenal tertutup jarang bergaul dengan tetangga.
Terutama, Rozikin yang sehari-harinya bekerja sebagai petani tambak di tambaknya sendiri.
Di rumah, mereka hanya tinggal berdua, kedua kakak Rozikin berada di luar kota sedangkan ayahnya telah meninggal beberapa tahun akibat sakit yang diderita.
Sehari-harinya, Rozikin bersama ibunya tidak pernah bertengkar hebat.
Bahkan satu hari sebelum, Rozikin memeriksakan ibunya yang sakit demam di Puskesmas.
"Almarhum orangnya baik tidak pernah membicarakan kejelekan orang karena tidak pernah bergaul, anaknya juga," katanya.
Kepala Desa Madumulyorejo, Matrozim mengatakan, orang yang pertama kali menemukan jasad adalah tetangganya sendiri bernama Chasnonah saat mengantarkan makanan.
"Karena korban demam, diantar makanan sama tetangga lalu lihat korban tewas di ruang tamu," tutupnya.
Gangguan jiwa
Pelaku pembunuh ibu kandungnya sendiri, Ranis (55) telah diamankan Polsek Dukun.
Pelaku, Rozikin (28) diduga depresi karena memiliki riwayat gangguan jiwa.
Kepala Desa Madumulyorejo, Madrozim mengatakan, bahwa warganya ini depresi.
"Pelaku depresi karena stress," ujarnya.
Meski depresi, sehari sebelum kejadian, pelaku sempat memeriksakan ibunya ke Puskesmas.
Pertama kali yang menemukan adalah tetangganya sendiri, Casbonah yang berinisiatif mengantar makanan.
"Langsung lihat Ranis tewas tergeletak bersimbah darah di ruang tamu," katanya.
Dalam sehari-harinya, tetangga mengetahui bahwa pelaku memiliki gangguan jiwa.
Pihaknya langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Bhabinkamtibmas Polsek Dukun, dan menangkap pelaku yang bersembunyi di kamar rumah keduanya yang berada di sebelah.
Rozikin langsung diamankan ke Polsek Dukun, sedangkan jenazah ibu kandungnya dilarikan menuju RSUD Ibnu Sina.
