Info Padang

Kuburan dan Tepi Sungai Jadi Sasaran Tempat Bercinta Kaum LGBT di Padang, Beraksi Pada Malam Hari

Pelaku LGBT mempunyai tempat Strategis untuk melakukan aksinya. Tempat tersebut diluar perkiraan orang-orang pada umumnya. Biasanya, untuk melepaskan

Editor: Eko Setiawan
Kompas.com/Ronny Adolof Buol
Postingan di facebook yang diprotes netizen karena mengumbar kemesraan sepasang lelaki. 

Dia menyebut, yang suka 'main' di kuburan dan sungai itu tersebut, ditemukannya pada pelaku LGBT di sejumlah daerah di Sumbar.

Diantaranya pasiennnya yang berasal dari Kabupaten Dharmasraya, Pesisir Selatan, dan pinggiran wilayah Agam.

Alasan pasiennya kepada dia, karena kuburan dan sungai dianggap sebagai tempat yang lebih aman.

"Di kampung-kampung itu kuburan sunyi, makanya aman bagi pelaku LGBT, berbuat semau mereka,” ujar dia.

Fakta mengejutkan lainnya juga diungkapkan dr. Armen Ahmad.

Live Streaming Garuda Select vs Blackburn U18 di Inggris Live Super Soccer TV, Kick Off 20.00 WIB

Akibat Banjir, Jenazah Terangkat dari Kuburan, Juri Kunci Bantah Ada 5 Jenazah yang Hanyut

Minum Obat Penggugur Kandungan, Pembantu Ini Tewas Bersimbah Darah Bersama Janin di Perutnya

Klasemen MotoGP 2019 Setelah Dovizioso Kalahkan Marquez, Juara GP Qatar, Valentino Rossi 11 Poin

Dari semua pasien HIV/AIDS yang berobat kepadanya, 30 persennya meninggal dunia.

“30 Persen pasien saya yang meninggal dunia itu, berperilaku LGBT,” ujarnya.

Dia mengaku sulit untuk mendata keberadaan pelaku LGBT tersebut.

Sebab, kelompok LGBT tersebut tertutup.

Baru terungkap ketika sudah terinfeksi HIV/AIDS.

"LGBT terungkap karena sudah ada yang kena HIV. Dan ciri-ciri HIV itu adanya tumbuh jamur di kulit. Jamur itu biasanya tumbuh di bambu, dan jika kena jamur itu bisa berlubang-lubang," katanya.

Oleh karena itu, dia mengajak pemerintah dan masyarakat untuk mempersempit ruang gerak LGBT, sehingga bisa menekan angka penularan HIV/AIDS.

"Harusnya, PNS dilakukan cek HIV 6 bulan sekali. Terus pemerintah juga harus memikirkan cara untuk mempersempit ruang gerak mereka,” jelasnya.

“Mereka komunitas yang tertutup, sehingga perlu langkah jitu," kata Armen Ahmad.

Ada 18.000 Orang di Sumbar

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved