BATAM TERKINI
Kuburan Jadi Tempat Nongkrong dan Pacaran, Ini yang Dilakukan Polsek Batuaji Batam
Taman makam pahlawan di Batuaji banyak dijadikan tempat nongkrong dan pacaran oleh remaja yang sedang kasmaran. Ini tindakan Polsek Batuaji.
“Praktik LGBT-lah yang menjadi faktor utama penyebaran virus tersebut,” kata dr.Armen Ahmad saat ditemui TribunPadang.com di ruangan kerjanya, Senin (11/3/2019).
Itu terbukti dari jumlah pasien yang datang kepadanya.
“Paling banyak itu penyebarannya karena seks menyimpang, bukan karena narkoba,” katanya.
“Ada pasien saya dari Dharmasraya yang terkena HIV karena LGBT itu," lanjutnya.
Dari pengakuan sejumlah pasiennya, praktik seks menyimpang itu mereka lakukan di kuburan dan sungai.
"Praktik LGBT sekarang tidak di hotel atau di mana. Tapi ada yang suka 'main' di kuburan dan sungai,” kata dia.
Dia menyebut, yang suka 'main' di kuburan dan sungai itu tersebut, ditemukannya pada pelaku LGBT di sejumlah daerah di Sumbar.
Diantaranya pasiennnya yang berasal dari Kabupaten Dharmasraya, Pesisir Selatan, dan pinggiran wilayah Agam.
• Ibu Ustaz Abdul Somad Meninggal, Inilah Doa dan Ucapan Duka dari Aa Gym
• Tak Hanya Lezatkan Masakan, Bawang Merah Ampuh Cegah Kanker dan Penyakit Jantung
• Ponsel Android Kamu Mulai Lemot? Jangan Khawatir Ini 10 Cara Mempercepatnya
Alasan pasiennya kepada dia, karena kuburan dan sungai dianggap sebagai tempat yang lebih aman.
"Di kampung-kampung itu kuburan sunyi, makanya aman bagi pelaku LGBT, berbuat semau mereka,” ujar dia.
Fakta mengejutkan lainnya juga diungkapkan dr. Armen Ahmad.
Dari semua pasien HIV/AIDS yang berobat kepadanya, 30 persennya meninggal dunia.
“30 Persen pasien saya yang meninggal dunia itu, berperilaku LGBT,” ujarnya.
Dia mengaku sulit untuk mendata keberadaan pelaku LGBT tersebut.
Sebab, kelompok LGBT tersebut tertutup.