BATAM TERKINI
Sudah 2 Minggu Air Mati Total, Warga Marina Green Tanjunguncang Geruduk Kantor ATB SP Plaza
Sudah 2 minggu tak dapat air bersih, warga Marina Green Tanjunguncang melakukan unjuk rasa ke kantor ATB SP Plaza, Batam, Kamis (21/3/2019).
Penulis: Alfandi Simamora |
Warga Marina Green Tanjunguncang Datangi Kantor ATB SP Plaza Minta Air Bersih
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Warga Marina Green Tanjunguncang melakukan unjuk rasa ke kantor ATB SP Plaza, Batam, Kamis (21/3/2019).
Kedatangan warga ini untuk meminta pihak ATB mengantarkan air ke pemukiman mereka.
Pasalnya dua bulan terakhir ini air mengalir ke pemukiman warga sangat kecil, dan dua minggu belakang air dalam keadaan mati total.
"Iya kami protes air di pemukiman kami dua minggu belakangan ini mati total dan tidak mengalir. Sebelumnya memang mengalir tapi kecil," kata Ridwan salah satu warga, Kamis (21/03/2019).
Dia juga menyebutkan, bahwa sebelumnya mereka sudah mendatangi kantor ATB SP Plaza untuk diantarkan air ke pemukiman mereka, walaupun beli.
"Namun sama sekali tidak diantar dan hari ini warga menggelar unjuk rasa ke kantor Atb SP Plaza," terangnya.
• Debit Air Waduk Muka Kuning Menipis, Aliran Air ke Sejumlah Wilayah di Batam Terganggu
• Jalan Tol Batam Masuk Program Sejak 2016 Tapi Sampai Sekarang Belum Dibangun, Ini Kata Walikota
• LOWONGAN KERJA - Pendaftaran Lowongan Kerja di BUMN Diperpanjang, Klik rekrutbersama.fhcibumn.com
• LOWONGAN KERJA - Pendaftaran Lowongan Kerja di BUMN Diperpanjang, Klik rekrutbersama.fhcibumn.com
Sejumlah jeriken juga terlihat di bawah warga dalam aksi protesnya ke kantor ATB SP Plaza.
Stok Waduk Muka Kuning Menipis
Sejumlah wilayah di Batam mengalami gangguan suplai air bersih dari ATB.
Akibatnya, aktivitas warga terganggu.
Gangguan aliran air tersebut ternyata dipicu oleh kondisi ketersediaan air di waduk Muka Kuning yang merupakan sumber ketersediaan air di Kota Batam, semakin menipis.
Saat ini sudah tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan air di Kota Batam.
"Air yang ada di waduk Muka Kuning volumenya sangat jauh dari dari jumlah kebutuhan di Kota Batam, jadi beberapa daerah kena imbas," kata Ikhsa Himas ATB Batam, Rabu (20/3/2019).
Dia mengatakan, beberapa daerah yang kena imbas bukan berarti ada perbaikan atau sebagainya, namun dikarenakan volume air tidak bisa mengaliri tempat tersebut, terlebih daerah yang berada di ujung pipa penyaluran air ATB.
Ikhsa juga menjelaskan kondisi air bakau di Waduk Muka Kuning saat ini, sangat jauh berkurang, hal tersebut diperparah dengan kondisi cuaca yang saat ini sedang panas.
"Kita belum bisa memastikan apakah air di Batam masih bisa bertahan, kita berharap pemerintah bisa mempercepat untuk kontrak kerja pengelolaan air dari Dam Tembesi," kata Ikhsa.
Daerah Batam saat ini masih bisa bertahan dan baru sebagain daerah yang kena imbas.
"Kalau kita lihat ke Tanjungpinang sumber air sudah kering dan sangat parah," kata Ikhsa.
Dia mengatakan, untuk solusi agar air di Batam, bisa terpenuhi Dam tembesi harus diaktifkan, namun persoalannya saat ini kontraknya masih dalam pengajuan.
"Kita juga sedang melakukan proses normalisasi suplai," kata Ikhsa. (tribunbatam.id/alfandi simamora/ian sitanggang)