Inilah Profil 2 Pembunuh Pendeta Melinda, Tetangga di Mess PT PSM, Dendam Karena Cinta Ditolak
Dua pria ini ternyata tetangga Melinda Zidemi yang sama-sama tinggal di mess PT PSM di Dusun Sungai Baung Desa Bukit Baru Kecamatan Air Sugihan OKI
TRIBUNBATAM.id, PALEMBANG - Dua pria yang memperkosan dan membunuh calon pendeta Melinda Zidemi akhirnya tertangkap.
Ke dua pria itu berinisial Nang dan Han alias M dan H.
Dua pria ini ternyata tetangga Melinda Zidemi yang sama-sama tinggal di mess PT PSM di Dusun Sungai Baung Desa Bukit Baru Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI.
Menurut Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, motif awal memang karena pelaku menaruh dendam terhadap korban.
• Sederet Fakta Pelaku Pembunuhan Melinda, Cinta Ditolak Hingga Simpan Karet Ban Bekas Ikat Korban
• Foto Pelaku Pembunuhan Calon Pendeta Cantik Tersebar di Medsos, Terkuak Motif Dendam Berbau Asmara
• Pemadaman Bergilir Disebut Modus Ingin Naikkan Tarif, Ini Kata PLN Batam
"Untuk dendamnya, diduga karena asmara. Untuk pastinya tunggu besok, karena penyidik masih melakukan pemeriksaan," ujar Supriadi.
Informasi yang diperoleh, seorang pelaku jatuh cinta pada Melinda, namun cintanya ditolak.
Foto dua tersangka ini sudah tersebar luas di media sosial. Hanya saja polisi belum mau mengungkapkan secara resmi dan detil penangkapan ini.
Polda Sumsel tetap akan merilisnya bersama Kapolda pada Jumat (29/3/2019) besok.

Pendeta Melindawati Zidemi yang dibunuh di Ogan Komering Ilir (OKI)
Namun sejumlah sumber Tribunsumsel.com di kepolisian memastikan bahwa foto yang beredar itu adalah dua pelaku.
Untuk memastikannya lagi, Tribunsumsel.com menghubungi seorang pekerja PT PSM yang menetap di Sungai Baung.
Pekerja yang mengenal Melinda itu memastikan dua pria yang fotonya tersebar itu memang pelaku yang ditangkap polisi.
"Dua anak itu tetangga korban. Saya sering ketemu dengan mereka berdua itu," kata pria berinisial D itu.
• Gadis Ini Syok Setelah Dapat Kiriman Video Porno Lewat Pesan WhatsApp, Marah dan Lapor Polisi
• 2 WNA Malaysia Ditangkap Petugas BC di Pelabuhan Batam Centre, Ketahuan Simpan Sabu Dalam Anus
D mengatakan, kabar penangkapan dua pemuda itu sudah tersebar luas di sana.
Polisi memang sejak awal curiga dengan dua pemuda ini.
"Kabarnya, sisa karet ban untuk mengikat Melinda di TKP juga ditemukan di kamar dua pemuda itu. Tetangga dekat, sama-sama tinggal di Divisi 4," katanya.
D mengatakan dua pemuda itu merupakan pekerja di PT PSM sebagai tenaga pemanen di sana.
Menurut D, keduanya merupakan warga asal Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Sumatera Selatan.
"Kalau di Divisi 4 itu banyak warga campuran. Tidak semuanya berasal dari Nias," kata D.
Seperti diberitakan sebelumnya, calon Pendeta Melinda Zidemi dibunuh dan diperkosa.
Mayatnya ditemukan di areal perkebunan PT PSM tepatnya di Divisi 3, Desa Bukit Baru Dusun Sungai Baung Kecamatan Air Sugihan OKI, Selasa (26/3).
Melinda bersama seorang anak berusia 11 tahun NP dicegat dua orang saat pulang dari Pasar Jeti, Senin (25/3) pukul 17.00 antara Divisi 3 dan Divisi 4.
Kedua pelaku memerkosa Melinda lalu membunuhnya. Mayatnya ditingal begitu saja.
Sementara NP semula dikira sudah meninggal dunia oleh dua pelaku.
NP ternyata berhasil bangun dan berlari menuju tempat tinggal mereka di Divisi 4 sekitar pukul 23.00.
Sebelum NP pulang ke divisi 4, sejak sore hari warga sudah cemas karena keduanya tak kunjung pulang.
Warga kemudian melakukan pencarian ke seluruh penjuru areal perkebunan itu.
Baru pada keesokan paginya mayat Melinda ditemukan ditutupi semak dan batang kayu yang sebelumnya dipakai untuk memblokade jalan.
Tewasnya Melinda Zidemi tidak hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarga, tetapi juga warga di lokasi perkebunan sawit tersebut.
Selain cantik, Melinda juga dikenal baik, ramah dan suka mengobrol dengan warga.
Begitu juga rekan-rekannya juga sangat kehilanan Melinda.
Dewistina Finowa'a, rekan satu angkatan korban di STTIP (Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang) mengungkapkan sahabatnya itu
sangat berkomitmen untuk menjadi hamba Tuhan yang sejati.
"Itu sudah dia buktikan. Sampai akhir hayatnya, dia tetap menjadi hamba Tuhan," ucapnya saat ditemui di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) jalan Urip Sumoharjo Palembang, Rabu (27/3/2019).
Dewistina mengungkapkan terakhir kali bertemu dengan Melinda sekitar dua minggu lalu di kota Palembang.

"Saya tugasnya di Palembang, sedangkan dia di Sungai Baung. Terakhir kali ketemu, waktu dia ngajak saya ke pasar 16. Karena memang dia suka sekali belanja di sana," ucapnya.
Sudah satu tahun Melinda menjalani ikatan dinasnya di Sungai Baung, Sumsel.
Selama itu, korban tidak pernah mengeluhkan hal-hal buruk yang pernah dialaminya di sana.
"Nggak ada sama sekali. Keluhan atau curhat-curhat mengeluh juga nggak ada. Dia nyaman-nyaman saja disana," ujar Dewistina.
Namun, Melindawati tetap seperti perempuan muda lainnya.
Dia juga sering bercerita tentang tunangannya yang kini sedang berada di Nias Sumatera Utara.
"Ya paling ceritanya, minta di doakan yang terbaik saja. Semoga dipermudah Tuhan, niat baiknya untuk ingin segera menikah. Tapi tanggal dan waktu pernikahan belum ditentukan,"ujarnya.
Informasi yang diperoleh, Melinda akan menikah pada Bulan Juni 2019 nanti.
Setelah dilakukan ibadah penghiburan dan pemberangkatan GKII jalan Urip Sumoharjo Palembang, jenazah Melinda kemudian dikirim ke kampung halamannya, Pulau Hibala, Nias, Sumatera Utara.
"Jenazah dibawa dengan ambulans ke Padang. Selanjutnya, perjalanan akan dilanjutkan dengan menggunakan speed boat ke kampung halamannya di Nias. Tapi berapa lama waktunya saya nggak tahu. Tapi, dugaan saya bisa sampai 20 jam perjalanan," ujar dia.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menuturkan, kasus ini menjadi atensi yang langsung diperintahkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara kepada Reskrim Polres OKI dan Polda Sumsel.
"Dari hasil visum yang dilakukan, korban tewas karena dicekik. Di leher korban terdapat luka memar bekas cekikan. Selain itu, lidah korban patah, hingga korban susah untuk bernafas," ujarnya, Rabu (27/3/2019).
Selain itu, ditemukan bukti adanya bekas sperma di sekitar area kewanitaan korban.
Hal ini membuktikan, sebelum dibunuh korban terlebih dahulu diperkosa para pelaku.
"Di tubuh korban terdapat sperma laki-laki (pelaku, red). Ini diduga kuat, bila korban memang diperkosa para pelaku," jelasnya.