Geger Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper - Pelaku lebih dari 1 Orang, Ada Tiga Motif Pembunuhan

Masih dugaan, ada indikasi pelaku pembunuhan mayat dalam koper lebih dari satu orang atau dilakukan secara berkelompok

kolase
(Foto kiri) detik-detik penemuan koper berisi potongan mayat yang diduga mayat guru honorer asal Kediri. Foto kanan : Korban semasa hidup 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNBATAM.id, SURABAYA - Warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, geger dengan penemuan koper berisi mayat tanpa kepala, Rabu (3/4/2019).

Koper berwarna hitam itu tergeletak di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang di jalur utama Blitar-Kediri.

8 Fakta Mayat Guru Honoror dalam Koper Tanpa Kepala, Dari Pesan WA Terakhir Hingga Tangisan Sang Ibu

Mayat Guru Honorer Ditemukan Tanpa Kepala di Koper, Ini Isi Chat WhatsApp (WA) Terakhir

Guru Honorer Diduga Jadi Korban Mutilasi, Polisi Masih Fokus Cari Kepala Mayat Dalam Koper

Orang yang kali pertama menemukan koper berisi mayat manusia, yaitu, Imam saat sedang mencari rumput di pinggir sungai.

Dia melihat koper tergeletak di pinggir sungai. Setelah didekati, koper itu berisi mayat manusia.

"Saya dapat laporan dari warga kalau ada penemuan mayat di pinggir sungai bawah jembatan. Saya cek ke lokasi benar, lalu saya lapor ke polisi," Kepala Desa Karanggondang, Edy Sucipto.

Edy mengatakan saat datang ke lokasi hanya empat orang. Tetapi, Edy dan warga lain tidak berani membuka koper.

Edy dan warga yakin kalau koper yang tergeletak di pinggir sungai berisi mayat manusia.

"Ada bagian kaki yang terlihat dari luar. Kami tidak berani membuka sebelum polisi datang," ujar Edy.

Penemuan mayat manusia di dalam koper itu membuat warga di sekitar lokasi penasaran.

Mereka berkerumun di bibir sungai untuk menyaksikan proses evakuasi penemuan mayat di dalam koper.

Polisi ketika mendatangi lokasi penemuan mayat di dalam koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).

Polisi ketika mendatangi lokasi penemuan mayat di dalam koper di pinggir sungai bawah

jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019). (TRIBUNMADURA/IST)

Mayat berjenis kelamin laki-laki itu kemudian diketahui bernama Rudi Hartanto (28), warga Jalan Taman Melati, Tamansari, Kediri.

Ia dikenal pendiam, dan berprofesi sebagai guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer.

Pelaku Lebih Satu Orang

Hingga saat ini, jajaran kepolisian dari Polda Jawa Timur masih menyelidiki kasus tersebut.

Fakta terbaru, Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menduga pembunuhan mayat dalam koper yang merupakan seorang guru honorer dari Kediri itu tak dilakukan sendirian.

Pihaknya menduga peristiwa pembunuhanmayat dalam koper itu dilakukan secara berkelompok.

"Masih dugaan, ada indikasi pelaku pembunuhan mayat dalam koper lebih dari satu orang atau dilakukan secara berkelompok," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).

Almarhum Budi Hartono

Dugaan itu, lajut Frans Barung, diperkuat karena lokasi ditemukannya koper berisikan mayat pria guru honorer asal Kediri itu, berada di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar. Ia menyebut medan lokasi tempat ditemukan mayat dalam koper itu cukup sulit untuk dilalui.

"Menilai dari lokasi TKP, tidak mungkin yang pelaku membuang mayat dalam koper itu seorang diri," sambungnya.

Posisi mayat itu tertekuk memenuhi ruang koper itu.

Saat diidentifikasi, mayat itu dalam keadaan terpotong tanpa kepala.

Selain itu juga terdapat beberapa luka goresan di beberapa anggota tubuh mayat tersebut, meliputi tangan dan kaki.

3 Motif Pembunuhan

Suasana di rumah duka

Banyak spekulasi tentang motif pelaku pembunuhan mayat tanpa kepala dalam koper tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan motif pembunuhan mayat dalam koper tersebut sampai pelaku utama pembunuhan tertangkap.

"Penjelasan motif akan kami ekspos secara utuh Ketika pelakunya sudah tertangkap," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).

Kendati demikian, Barung Mangera, memiliki beberapa dugaan motif pembunuhan mayat dalam koper yang korbannya merupakan seorang guru honorer asal Kediri tersebut. Sedikitnya, ada tiga kemungkinan motif yang menjadi spekulasi banyak pihak.

"Diduga ada yang berspekulasi motif tersebut karena masalah asmara, masalah dendam, masalah ekonomi," sambungnya.

Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci motif Asmara dan motif dendam pribadi, selama proses penyidikan masih berlangsung.

Namun, dugaan pembunuhan bermotif ekonomi, bagi Frans Barung, terbilang cukup logis, mendasari perbuatan pelaku.

Lantaran, beberapa benda pribadi korban seperti motor, ternyata tidak diketahui keberadaannya.

Budi Hartanto (28), guru honorer di Kota Kediri yang tubuhnya dimutilasi dan dimasukkan dalam koper, lalu dibuang di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar (surya.co.id/istimewa)
"Karena beberapa barang seperti motor juga hilang," tandasnya. 

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Fakta di TKP, Polda Jatim Duga Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Koper Lebih dari 1 Orang, http://surabaya.tribunnews.com/2019/04/04/fakta-di-tkp-polda-jatim-duga-pelaku-pembunuhan-mayat-dalam-koper-lebih-dari-1-orang.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved