Polisi Dalami Motif Asmara Tak Lazim Dalam Kasus Mutilasi Guru Honorer Budi Hartanto

Kasus mutilasi guru honorer asal Kediri Budi Hartanto (28) terus didalami oleh penyidik Polres Kediri dan Polda Jatim.

kolase
(Foto kiri) detik-detik penemuan koper berisi potongan mayat yang diduga mayat guru honorer asal Kediri. Foto kanan : Korban semasa hidup 

1. Memburu 1 orang yang bertemu korban usai latihan senam

Yang jelas, ada satu orang yang sedang dicari polisi.

Dia adalah orang yang mengajak korban bertemu setelah latihan di sanggar senam, Selasa malam (2/4/2019).

Sebelumnya polisi telah memeriksa satu orang berisial IR.

Kepada polisi IR mengaku bahwa dirinya diajak makan oleh Budi.

Namun dia belum sempat bertemu dengan Budi.

Hingga akhirnya Budi menghilang dan ditemukan tewas.

Artinya, ada orang lain selain IR yang bertemu dengan Budi malam itu.

”Itu yang sedang kami cari,” jelas mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya itu.

2.  Motif Asmara dan Orientasi Seksual Berbeda

Perkembangan penyelidikan penemuan mayat dalam koper yang merupakan guru honorer di Blitar, Polda Jatim menyebut, motif pembunuhan mengarah pada persoalan asmara.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera, menerangkan beberapa dugaan motif pembunuhan yang disampaikan sebelumnya, semakin tak terbukti, seperti dugaan motif ekonomi dan motif perampokan.

Namun, lanjut Frans Barung, hasil proses penyidikan yang masih berlangsung menunjukkan, motif asmara dalam kasus tersebut semakin menguat.

"Jadi kami hilangkan motif perampokan atau ekonomi, kami masuk pada motif asmara," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Jumat (5/4/2019).

Barung mengungkapkan, temuan lain yang diperoleh penyidik berdasarkan keterangan para saksi, didapatkan keterangan bahwa korban memiliki kecenderungan orientasi seksual yang berbeda dari kebanyakan orang.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved