Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA Sampai Muntah Bahkan Terjadi Pelecehan. Keluarga Tolak Mediasi
Keluarga korban menyerahkan sepenuhnya permasalahan ini ke jalur hukum, untuk memberikan efek jera dan menolak mediasi
Akibat penganiayaan yang dialaminya, korban mengalami muntah dengan cairan berwarna kuning.
Bahkan saat ini korban masih dirawat di rumah sakit dan sudah dilakukan rontgen tengkorak dan dada.
Penganiayaan yang dilakukan pelaku juga membuat korban mengalami trauma.
Menurut keterangan keluarga korban, AU sering mengigau seolah-olah masih dalam penganiayaan.
Setelah melakukan penganiayaan, pelaku meninggalkan korban begitu saja.
Sebelum meninggalkan korban, pelaku sempat menyampaikan ancaman agar apa yang dialami korban tak mengadukan apa yang dialami.
"Ada ancaman pelaku bahwa kalau sampai mengadu ke orangtuanya, akan mendapatkan perlakuan lebih parah lagi," kata Wakil Ketua KPPAD, Tumbur Manalu.
Menurut Tumbur, persoalan awalnya dipicu masalah cowok.
Menurut informasi yang diperoleh pihaknya, mantan pacar kakak sepupu korban ini sekarang pacaran dengan oknum pelaku penganiayaan ini.
Mereka ribut di media sosial, saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu.
Keluarga Tolak Mediasi

Ketua KPPAD Kalimantan Barat, Eka Nurhayati Ishak (tengah) memberikan keterangan kepada
awak media terkait pengeroyokan siswi SMP oleh 12 siswa SMA di Pontianak , Senin (8/4/2019). (Tribun Pontianak)
Pihak-pihak terkait mencoba memediasi antara pelaku dan korban karena keduanya sama-sama di bawah umur.
Namun pihak keluarga korban menyerahkan sepenuhnya permasalahan ini ke jalur hukum, untuk memberikan efek jera bagi para pelaku.
Keluarga korban juga menolak mediasi yang ingin dilakukan oleh siapapun.