VIRAL DI MEDSOS
Begini Nasib Mahasiswa Makassar Berani Tampar Provost Polisi yang Viral di Instagram dan Whatsapp
Begini Nasib Mahasiswa Makassar Berani Tampar Provost Polisi yang Viral di Instagram dan Whatsapp
Begini Nasib Mahasiswa Makassar Berani Tampar Provost Polisi yang Viral di Instagram dan Whatsapp
TRIBUNBATAM.id - Nasib mahasiswa Makassar usai tampar Provost polisi yang videonya viral di whatsapp (WA) dan instagram (IG), kini sudah ditangkap polisi
Polrestabes Makassar bergerak cepat mengusut mahasiswa yang menampar petugas Provost Polsek Tamalate saat demo di Makassar beberapa waktu lalu.
Polisi tak butuh waktu lama menangkap terduga pelaku Awal Juli alias Wawan (22)
Penyidik Polrestabes Makassar menyebut oknum mahasiswa, Awal Juli alias Wawan (22) 'sok jagoan' saat menganiaya polisi.
Kasatreskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko mengaku, pada video berdurasi kurang dari dua menit yang tersebar pada jejaring sosial media (sosmed), Wawan terlihat 'sok jago'.
"Sok jagoan dia dan berlagak jago kalau menganiaya polisi, padahal anggota kami di lapangan mengatur agar aksi demonya itu bisa baik," katanya, Selasa (9/4/2019).
"Eh, ternyata yang dibalasnya itu sungguh menganiaya salah satu anggota kami, ada juga yang saling tarik-tarik sampai kancing baju petugas terlepas," ungkap Indratmoko.
• Viral, Video Bule Cantik Asal Swiss Lancar Berbahasa Padang, Makan Sate Pinggir Jalan Lapa Paruik
• Modus Baru Kejahatan Pecah Kaca, Pelaku Modifikasi Cincin Batu Akik Dengan Ujung Mata Bor
• 6 Wanita Penghibur yang Kerap Dibooking Pesepakbola. Ada Bintang Film Panas Mantan Pacar Ronaldo
Lanjut Akbp Indratmoko, tersangka Awal Juli alias Wawan dikenakana pasal 212 dan 214 KuhPidana, karena menganiaya pejabat saat melaksanakan tugasnya.
"Betul, pasal 212 dan 214 dan ancaman hukuman satu tahun empat bulan dalam pasal 212 dan 214, itu ancamannya tujuh tahun penjara, paling lambat," jelasnya.
Seperti diketahui, penganiayaan dilakukan oleh Awal kepada seorang anggota Provos Polrestabes, saat dia dan rekan-rekannya lakukan demo di Jl Sultan Alauddin, beberapa waktu lalu.
Saat itu, korban anggota Provos bersama beberapa anggota Sabhara Polrestabes itu mengawal demonstrasi diikuti Wawan dan mahasiswa lain dengan cara bakar ban.
Anggota Provos tersebut pun berusaha merebut ban itu dari tangan demonstran. Tapi tiba-tiba Wawan langsung mendorong dan terlihat memukul kearah wajah korban.
Hasil penyelidikan, Wawan ditangkap tim Resmob Polda Sulsel, Satreskrim Jatanras Polrestabes Makassar dan Reskrim Polres Gowa, di Gowa, Minggu (7/4/2019) dinihari.
"Terkait dengan tersangkanya bertambah, ini masih kami dalami dan dikembangkan lagi. Sementara ini sudah dilakukan proses gelar perkara," tambah Indratmoko.
Videonya Viral di Media Sosial
Netizen menyebarkan foto dan video Wawan alias Awal Juli saat melakukan tindakan tak terpuji itu di media sosial.
Satu akun yang turut mengunggah video tersebut adalah akun Instagram @indonesian_militaredia, Jumat (5/4/2019).
Dalam video tersebut, tampak Wawan tanpa memakai baju menantang petugas kemanan bersenjata.
Seorang polisi sempat melerai, menenangkan mahasiswa tersebut kala berargumen di tengah jalan raya.
Namun bukannya mendengar, oknum mahasiswa tersebut menampar petugas yang tak lain polisi provost.
Berdasarkan keterangan unggahan, peristiwa tersebut terjadi saat aparat kepolisian berupaya menertibkan para mahasiswa yang tengah berunjuk rasa di pertigaan Jalan AP Pettarani - Sultan Alauddin, Makassar.
Disebutkan, video ini terjadi dan langsung viral pada Jumat (5/4/2019) kemarin.
• Berangkat Bersama Suami, Tiga Hari kemudian Istri Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Riau
• Sebut Taksiran Harga Barang Curian Terlalu Mahal, Pengacara Ini Tuding Jaksa Mengada-ada
• Asmirandah dan Jonas Rivanno Siap Jadi Orangtua, Foto Akrab dengan Kent Sibarani Jadi Buktinya
Berdasarkan video yang diunggah, sebelum kejadian penamparan itu, tampak sejumlah aparat kepolisian menggiring mahasiswa dari tengah jalan ke pinggir.
Sementara aparat lainnya berusaha mengatur kendaraan yang melintas untuk tetap melaju.
Saat ditertibkan, seorang mahasiswa yang sudah melepas kausnya maju ke arah seorang aparat yang memakai persenjataan lengkap.
Tampak mereka adu argumen dan saling tunjuk.
Namun, polisi tersebut tak menghiraukan, dan pergi berbicara dengan mahasiswa lainnya.
Mahasiswa yang sudah membuka baju itu kembali beradu lagi dengan polisi provost
Tampak ia melawan sang polisi yang berusaha menertibkannya.
Polisi itu menahan sang mahasiswa agar tak menghalangi jalan kendaraan yang ingin melintas dengan menggunakan lengannya.
Tak berapa lama, mahasiswa tersebut langsung melayangkan tamparan ke arah helm provost
Suara benturan tangan sang mahasiswa dan helm yang dikenakan sang polisi bahkan terdengar jelas.
Helm sang polisi itu sampai miring.
Ditampar, polisi tersebut diam dan hanya membenarkan posisi helmnya.
Polisi lain yang melihat temannya ditampar langsung mendekati sang mahasiswa.
Namun, mahasiswa tersebut sudah ditarik mundur menjauh oleh teman-temannya.
Seusai hal tersebut, sebagian besar mahasiswa langsung mundur.
Tak sampai 24 jam setelah videonya viral, oknum mahasiswa yang memukul polisi, si Awal Juli alias Wawan (22) telah diamankan personel Polrestabes Makassar.
Foto-foto penangkapan Awal terbesar luas di media sosial sebagai wujud kegeraman netizen atas perilaku pelaku.
Pria Bermobil Bentak Polisi Agar Bukakan Penutup Jalan CFD
Video seorang pria membawa mobil ngotot minta agar polisi membuka akses jalan di Car Free Day (CFD) menjadi berita viral setelah diunggah Tribun Video (grup Surya.co.id)
Pria bermobil itu mengaku tengah membawa staf Asisten Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI dan meminta agar polisi membuka penutup jalan di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Minggu (7/4/2019)
Namun yang membuat petugas Satlantas Polrestabes Semarang jengkel adalah sikap pemuda tersebut yang memintanya secara kasar.
Dari pengamatan Tribunjateng.com di lokasi, awalnya mobil Toyota Innova warna hitam berplat B 2779 UKR berhenti di sisi selatan Jalan Pahlawan Semarang, tepatnya di depan kantor Perhutani.
Pemuda ini kemudian turun dari mobil dan langsung meminta polisi yang berjaga untuk membuka barier penutup jalan.
"Pak, buka, Pak. Saya bawa Asisten Deputi Menko PMK ini," ujar pria itu bernada tinggi.
Mendapat perlakuan seperti itu, polisi menjelaskan baik-baik bahwa tidak boleh ada kendaraan bermotor masuk ke dalam area CFD.
Pria yang mengenakan batik itu tetap ngotot dan arogan.
Sementara pejabat yang dimaksud tetap duduk di dalam mobil.
Asisten Deputi ini ingin menghadiri acara Gladian Sejarah Pemuda Indonesia yang dilaksanakan Kemenko PMK, Kemendikbud, dan Pemprov Jateng di Gedung Grandhika Bhakti Praja Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Padahal, jarak dari lokasi mobil pejabat ini berhenti dan gedung kegiatan tak sampai 100 meter.
"Saya ini bawa pejabat, Loh. Itu di dalam Asisten Deputi," katanya ngotot.
Polisi yang berjaga pun tak bergeming.
Bahkan menjelaskan seluruh pejabat berhenti di batas barier.
"Pak, ini CFD. Tidak boleh ada kendaraan yang masuk ke area CFD," katanya.
Mendapat jawaban itu, pemuda ini justru malah menaikkan nada bicaranya kepada polisi yang berjaga.
"Saya sudah bilang, Pak. Ini mau ke Gubernuran. Itu (di dalam mobil) Asisten Deputi, loh," katanya sambil melotot.
Perlakuan arogan ini pun membuat anggota polisi berkata lebih tegas.
"Orak peduli kamu bawa siapa. Minta tolong kok mendelik-mendelik (melotot - red)," kata polisi.
Ketegangan ini mereda setelah seorang pria lainnya yang juga menemani pejabat itu turun dan melerai.
Pria itu meminta agar pemuda tadi masuk kembali ke dalam mobil.
Pejabat inipun akhirnya dibolehkan masuk ke dalam area CFD dan menuju ke Gedung Grandhika Bhakti Praja.
"Anak muda kok ndak ada sopan-sopannya sama orangtua. Bukan minta tolong, tapi kesannya memerintah," ketus anggota polisi tersebut.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Nasib Mahasiswa Makassar Usai Tampar Polisi Provost Saat Demo, Videonya Viral di Whatsapp (WA) & IG