Petugas Bandara Padang Gagalkan Penyelundupan Ular Hijau Berbisa. Ini Jenisnya
Petugas curiga dan membuka kotak kemasan bertuliskan snack keripik rendang, namun ternyata ada ular di dalamnya.
"Biasanya pemilik tidak akan merespon, dan kami sudah konfirmasi kepada ekspedisi. Dan, biasanya pengirim dan penerima sudah tidak bisa dihubungi," kata Joni.
Tidak Lincah Tapi Mematikan
Dilansir TribunBatam.id dari Wikipedia, Indonesian Pit Viper memiliki banyak nama di Indonesia, namun di wilayah Sumbar disebut ular hijau.
Ular ini juga dinamai ular hijau karena warna tubuhnya.
Namun penamaan ini bisa menyesatkan karena cukup banyak jenis-jenis ular pohon yang berwarna hijau, seperti halnya ular pucuk (Ahaetulla spp.) dan ular bajing (Gonyosoma oxycephalum) yang tidak begitu berbahaya.
Nama lainnya adalah ular bangkai laut, oray bungka, oray majapait, ula gadung luwuk (Jawa), ulah sanggit (Lombok), tarihu (Dompu), dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris disebut white-lipped tree viper, white-lipped pit-viper, merujuk pada bibirnya yang berwarna keputih-putihan, atau bamboo pit-viper karena kebiasaannya berada di rumpun bambu.
Ular ini ukurannya sedang, agak gemuk pendek dan tak begitu lincah.
Kepala jelas menjendol besar seperti seekor kodok yang ‘tertancap’ di atas leher yang mengecil.
Memiliki dekik pipi (loreal pit) yang besar dan menyolok di belakang lubang hidung di depan mata.
Sepasang taring besar dan panjang yang bisa dilipat terdapat di bagian depan rahang atas, tertutup oleh selaput lendir mulut.
Panjang ular jantan sekitar 60 cm dan yang betinanya bisa mencapai 80 cm. Berekor kecil pendek, sekitar 10-13 cm, namun kuat ‘memegang’ ranting yang ditempatinya (prehensile tail).
Tak seperti kebanyakan ular, yang sisi atas kepalanya tertutup oleh sisik-sisik berukuran besar (disebut perisai) yang tersusun simetris, sisi atas kepala ular bangkai laut ini ditutupi oleh banyak sisik kecil yang terletak tidak beraturan dan tidak simetris.
Ular yang aktif di malam hari dan tidak begitu lincah.