Dukungan Dahlan Iskan hingga Gatot Nurmantyo, Simak 5 Fakta Terkait Pidato Kebangsaan Prabowo

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan di Dyandra Convention Hall, Surabaya. Simak 5 fakta terkait pidato itu.

TWITTER/HINCAPANDJAITAN
Suasana kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (7/4/2019) 

Akibatnya, lanjut Gatot, anggaran yang diterima tiga matra TNI, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) hanya sekitar Rp 1 triliun.

Sementara, Markas Besar (Mabes) TNI, hanya menerima sekitar Rp 900 miliar.

Di sisi lain, jumlah personel TNI mencapai 455.000 orang dan memiliki ribuan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Lantas ia membandingkan dengan anggaran yang diterima oleh sebuah institusi dengan jumlah personel dan persenjataan di bawah TNI.

Gatot juga membandingkan anggaran yang diterima Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebesar 17 triliun.

"Tetapi, ada institusi yang tidak punya pesawat tempur, senjatanya pendek dan jumlah personelnya tidak sampai 3.000, tapi anggarannya Rp 4 triliun dan Kepolisian Republik Indonesia Rp 17 triliun," kata Gatot.

Selain anggaran, Gatot juga menyinggung soal pengisian jabatan. Menurut dia, jabatan strategis di TNI saat ini diisi oleh orang-orang yang bermasalah.

Namun, ia tidak menyebut secara spesifik jabatan strategis apa yang dimaksud. "Dan orang-orang yang bermasalah menempati jabatan-jabatan strategis," ujar Gatot.

Awalnya, Gatot mengatakan, sejak tak lagi menjabat sebagai Panglima TNI, banyak perwira tinggi yang dicopot dari jabatannya.

Gatot mencontohkan pencopotan Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap dari jabatan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (Kabais).

Padahal, ia menganggap Mayjen Ilyas memiliki peran penting dalam menumpas kelompok teroris Santoso di Poso, Sulawesi tengah.

Tercatat, Mayjen Ilyas pernah menjadi Komandan Kolakops TNI Tinombala.

Selain itu, ia juga menyebut, pencopotan Direktur A Komandan Satuan Tugas intelijen, Panglima Divisi Infantri I, Panglima Divisi Infantri II, dan Komandan Jenderal Kopassus.

"Begitu saya turun, semua yang terbaik dicabut. Kepala Badan Intelijen Strategis Mayjen TNI Ilyas, dia yang menyelesaikan Poso, tapi justru dicopot sekarang tanpa jabatan," kata Gatot.

5. 68 nama di jajaran pemerintahan Prabowo

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved