Kisah John Kei, Pembunuh Sadis yang Kini Bertobat di Penjara: 3 Bulan Hanya Bicara pada Tembok

"Orang mau ngomong apa itu urusan mereka tapi saya punya keyakinan dan saya yakin sampai mati saya melayani Tuhan," kata John Kei.

dok. Lapas Nusakambangan
John Kei 

Selama itu, awalnya John Kei memberontak dan ingin keluarkan.

"Aku dengar bisikan, kamu ngapain teriak-teriak sampai tuli tidak ada gunanya. Bener saya denger sendiri," cerita John Kei pada Andy.

John Kei pun merenung dan ingin mati masuk surga tidak neraka, hal ini membuat dirinya semakin rajin membaca al kitab.

John Kei menegaskan semua terserah pada semua orang menilai perubahan dirinya.

"Orang mau ngomong apa itu urusan mereka tapi saya punya keyakinan dan saya yakin sampai mati saya melayani Tuhan," tegas John Kei.

John Kei sudah mempersiapkan jika keluar tidak akan tergoda.

"Kitab Injil Matius ayat 33 itu meyakinkan saya, kalau saya melayani Tuhan, Tuhan nggak mungkin lupa saya, Tuhan akan memberikan lebih dari yang aku butuhkan. Waktu yang akan membuktikan," jelas John Kei.

Simak pengakuan John Kei selengkapnya!

Nusakambangan menjadi tempat John Kei untuk menebus kesalahannya.

Kini, sosok John Kei yang dulu kejam telah berubah setelah 3 bulan ia ditempatkan di Lapas Super Maximum.

Dilansir Tribunnews.com dari nawalaksp.id (website Kantor Staf Presiden), Jumat (15/11/2018), Lapas Super Maximum ini hanya ditempati oleh satu orang satu kamar.
Narapidana juga tidak dapat bertemu dengan narapidana lain.

Selain itu, narapidana harus berada di dalam kamar selama 23 jam.

Blok ini juga dikhususkan bagi narapidana yang berisiko tinggi dan dianggap berbahaya.

Dari sinilah John Kei mulai mengalami perubahan dalam hidupnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved