PEMILU 2019
Pemilu 2019 di Luar Negeri Sudah Dilakukan, Penjelasan KPU soal Penghitungan Suara di Luar Negeri
Pemilu 2019 di luar negeri berlangsung lebih awal dari pelaksanaan di Indonesia, bagaimana hasil penghitungan suaranya?
TRIBUNBATAM.id - Pemilu 2019 di luar negeri berlangsung lebih awal dari pelaksanaan di Indonesia, bagaimana hasil penghitungan suaranya?
Warga Indonesia di luar negeri seperti Malaysia, Singapur, dan beberapa negara lainnya melakukan pencoblosan lebih awal.
KPU sudah menyusun jadwal pencoblosan Pemilu 2019 di beberapa negara.
Para WNI yang berada di luar negeri, mulai Malaysia, Singapura, Australia, Hongkong, Lebanon, hingga Inggris, terlihat antusias mengikuti pesta demokrasi tersebut. Antrean WNI yang memilih terlihat "mengular" hampir di setiap lokasi mereka mencoblos.

1. Terjadi Kericuhan Saat Ahok BTP Nyoblos di TPS Jepang
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) sempat terlibat kesalahpahaman saat akan meberikan hak suaranya di KJRI Osaka, Jepang, Minggu (14/4/2019) sekira pukul 16:30 waktu Jepang.
BTP atau Ahok kesal kepada seorang saksi pasangan calon nomor urut 02 dan menyebutnya sebagai oknum.
BTP pun sempat marah kepada yang bersangkutan.

Saksi pasangan calon nomor urut 01, Vera Kurniawati menjelaskan bila peristiwa tersebut dipicu kesalahpahaman.
“Jadi pak Ahok awalnya sudah mengantri, kemudian karena banyak yang minta foto akhirnya pak Ahok keluar, tempat mengantrinya di gantikan sementara sama temennya,” kata Vera bercerita kepada tribunnnews.com, Minggu (14/3/2019).
Sebelumnya para petugas dalam hal ini saksi sudah bersepakat untuk memberikan sisa surat suara kepada orang yang sudah mengantri.
“Tapi karena saksi dari paslon 02 tidak tahu kalau Pak Ahok sudah mengantri, sedikit ada kesalahpahaman,” ujarnya.
Ahok pun menjelaskan bila dirinya sudah mendaftar sejak Februari 2019 dan sudah melepas hak pilihnya di Indonesia.

“Dia menjelaskan, kalau sisa suara di berikan kepada yang sudah mengantri, orang yang sudah melepaskan hak suara akan kehilangan hak suaranya di Jepang, maupun di Indonesia,”
katanya.
Vera menegaskan bila kericuhan tersebut murni akibat kesalahpahaman.
“Alhamdulillah akhirnya semua berjalan dengan baik, walau ada sedikit kericuhan, karena banyak sekali yang tidak mendaftarkan diri. Terapi karena melihat temannya mencoblos, akhirnya mau ikutan coblos,”
katanya.
2. SBY dan Ibu Ani Mencoblos di Singapura
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mencoblos pada Pemilu 2019 di KBRI Singapura, Sabtu (13/4/2019). SBY memilih bersama puluhan ribu WNI di TPS yang sudah ditentukan.
SBY harus mencoblos di Singapura karena sedang menemani istrinya, Ani Yudhoyono, yang dirawat di National University Hospital (NUH) Singapura.

Presiden yang menjabat selama dua periode ini tiba di KBRI yang berada di Chatsworth Road pada pukul 16.30 waktu setempat dengan mengenakan batik warna biru.

Mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono tidak mau ketinggalan untuk memberikan hak suaranya dalam pemilu 2019 meskipun sedang terbaring di rumah sakit di Singapura.
Panitia Pemilih Luar Negeri Singapura menjemput suara Ani Yudhoyono di National University Singapura.
Usai melakukan pencoblosan, SBY menceritakan bagaimana sang istri telah menentukan pilihan untuk calon pemimpin dan wakil rakyat.
Dia mengatakan, proses pemilihan yang dilakukan istrinya di rumah sakit berjalan lancar.
Menurutnya, Ani begitu senang memberikan hak suaranya dalam pemilu kali ini meski harus dilaksanakan di rumah sakit.
"Ibu Ani dengan senang hati memberikan suaranya karena Ibu Ani sadar suara rakyat itu penting," katanya.
"Rakyat tentu ingin negaranya lebih baik, pemimpin-pemimpin makin amanah, wakil-wakilnya juga begitu," imbuhnya.
SBY juga menyampaikan salam dari istrinya kepada penduduk Indonesia yang begitu rindu dengan tanah air.
3.WNI antre berjam-jam demi bisa mencoblos
Banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang terpaksa mengantre berjam-jam sebelum dapat menggunakan hak suaranya dalam pemilu luar negeri akhir pekan ini.
Satu sisi hal ini menggembirakan karena menunjukkan tingginya partisipasi WNI di luar negeri dalam menggunakan hak pilih mereka. Namun, ini juga menjadi "PR" bagi penyelenggara Pemilu karena memperlihatkan adanya masalah dalam pelaksaaan acara itu.
Ratusan WNI di Sydney, Australia, misalnya, masih dirundung perasaan kecewa. Pasalnya ratusan WNI dipaksa berstatus golput lantaran tidak diberikan kesempatan untuk mencoblos.
Kekecewaan massa yang tidak dapat mencoblos ditumpahkan di sosial media.

WNI juga banyak yang mengeluh perihal pelaksanaan pemilu di Sydney di grup Facebook The Rock yang beranggotakan WNI yang tinggal di Australia. Bahkan, saat ini lebih dari 3.000 WNI sudah menandatangani petisi untuk mendesakpemilu ulang di Sydney.
Sementara di Hong Kong Migrant Care menemukan sejumlah kendala dari faktor eksternal dalam pelaksanaan pemilu di Hong Kong sehingga merugikan WNI, seperti berikut:
- Masih adanya dokumen yang ditahan oleh majikan dan agen sehingga calon pemilih tidak bisa menyalurkan hak pilihnya.
- Limitasi durasi waktu libur membuat calon pemilih dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK) terancam gugur hak pilihnya karena waktu yang terbatas.

- Beberapa calon pemilih menyatakan tidak mendaftar melalui mekanisme online sebelumnya. Hal itu dikarenakan adanya ketakutan dokumen yang diunggah bakal disalahgunakan.
- Bagi calon pemilih yang telah terdaftar melalui pos namun surat suaranya kembali (retur) terancam tidak dapat menggunakan hak pilihnya karena minimnya informasi terkait kasus ini.
Penghitungan suara Pemilu di luar negeri
Ilham Saputra, Komisioner KPU menjelaskan, Kegiatan pemungutan suara Pemilu 2019 di luar negeri dilaksanakan sebagaimana jadwal dalam SK KPU No 644/2019 yaitu early voting pada tanggal 8-14 April 2019.
"Kegiatan pemungutan suara di LN dilaksanakan dg 3 metode: memilih di TPSLN yg berada di kantor perwakilan RI (KBRI/KJRI/KDEI); memilih dengan Kotak Suara Keliling (KSK) yg bertempat di dekat pemukiman atau tempat kerja WNI; dan metode pos," katanya pekan lalu.
Ia menambahkan, kegiatan penghitungan suara pemilu di LN dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019 sesuai waktu setempat.
Berdasarkan hal tsb dapat disampaikan bahwa:
1. Hasil penghitungan perolehan suara pemilu LN yg dilakukan PPLN dan KPPSLN baru dapat diketahui setelah proses penghitungan suara 17 April 2019 selesai.
2. Hasil perolehan suara pemilu LN (real count) baru dapat diketahui setelah proses penghitungan suara 17 April 2019 selesai.
3. Bila sekarang ini beredar kabar ttg perolehan suara pemilu LN, dapat dipastikan hasil tsb bukan hasil resmi (real count) yg dilakukan oleh PPLN dan KPPSLN.
PENJELASAN SEPUTAR PENCOBLOSAN DI LUAR NEGERI
1. Apakah KBRI jadi penyelenggara pemilu di luar negeri?
Penyelenggara Pemilu di luar negeri adalah Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) dan KPPSLN, BUKAN KBRI/KJRI/KRI. PPLN dipilih dari unsur masyarakat Indonesia. Kalaupun ada staf KBRI/KJRI yang menjadi anggota PPLN/KPPSLN adalah dalam kapasitas pribadi.
2. Apa sih peran KBRI/KJRI dalam pemilu?
Secara umum tugas KBRI/KJRI dalam pemilu hanya memfasilitasi dan memberikan dukungan agar PPLN dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Di tahap awal membantu membuka pendaftaran anggita PPLN lalu menyampaikan nominasinya kepada KPU.
Beberapa bentuk dujungan lainnya yg biasa diberikan KBRI/KJRI adalah peminjaman ruangan kantor PPLN dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Khususnya di negara2 dimana aktivitas politik WN Asing sangat dibatasi; bantuan komunikasi dgn KPU melalui Pokja PLN dan memberikan notifikasi atau bentuk komunikasi resmi lainnya dengan otiritas setempat.
Sesuai arahan Menlu sejak awal persiapan Pemilu 2019 di luar negeri, "Penyelenggaraan Pemilu di Luar Negeri adalah salah satu bentuk Perlindungan WNI, yaitu melindungi hak politik WNI. Karena itu, semua Perwakilan RI diminta memberikan dukungan penuh bagi PPLN dengan tetap menjaga prinsip netralitas, profesionalisme dan integritas".
3. Siapa yang mengawasi Pemilu LN?
Bawaslu juga memiliki Panwaslu LN, khususnya di wilayah-wilayah yang banyak WNI-nya.
4. Apakah KBRI/KJRI bisa mempengaruhi PPLN?
Seharusnya KBRI/KJRI tidak dapat mempengaruhi PPLN. Karena PPLN bertanggungjawab langsung kepada KPU, bukan kepada Kemlu/KBRI/KJRI.
5. Kenapa di sebagian negara sudah ada yang mendahului melakukan pencoblosan?
Ada perbedaan merode dan waktu pencoblosan di dalam dan dinluar negeri.
Di luar negeri ada 3 metode pencoblosan yaitu Pos, Kotak Suara Keliling (KSK) dan TPS.
Untuk metode KSK dilakukan mulai tanggal 8-14 April.
Untuk TPS, Peraturan membolehkan PPLN memilih antara tanggal 8 s/d 14 April sesuai dengan kondisi setempat.
Sebagian PPLN di Timur Tengah misalnya menyelenggarakan tanggal 12 April karena hari liburnya adalah Jumat.
PPLN Sanaa bahkan menyelenggarakan pencoblosan (TPS) DI Hadramaut, Yaman, pada 8 April. Eropa, Amerika dan Asia pada umumnya mengambil tanggal 13 April (sabtu).
Namun demikian, penghitungan suara semua serentak pada 17 April 2019.
Berikut jadwal pemilihan di 130 kota di luar negeri :
1. Abu Dhabi, Jumat, 12 April
2. Abuja, Sabtu, 13 April
3. Addid Ababa, Minggu 14 April
4. Alger, Jumat, 12 April
5. Amman, Jumat, 12 April
6. Ankara, Sabtu, 13 April
7. Antananarivo, Sabtu, 13 April
8. Astana, Sabtu, 13 April
9. Athena, Minggu, 14 April
10. Baghdad, Jumat, 12 April
11. Baku, Minggu, 14 April
12. Bandar Seri Begawan, Minggu, 14 April
13. Bangkok, Rabu, 10 April
14. Beijing, Minggu, 14 April
15. Beirut, Minggu, 14 April
16. Beograd, Minggu, 14 April
17. Berlin, Sabtu, 13 April
18. Bern, Sabtu, 13 April
19. Bogota, Sabtu, 13 April
20. Brasilia Df, Minggu, 14 April
21. Bratislava, Sabtu, 13 April
22. Brussel, Sabtu, 13 April
23. Bucharest, Sabtu, 13 April
24. Budapest, Sabtu, 13 April
25. Buenos Aires, Minggu, 14 April
26. Canberra, Sabtu, 13 April
27. Cape Town, Sabtu, 13 April
28. Caracas, Minggu, 14 April
29. Chicago, Sabtu, 13 April
30. Dakar, Minggu, 14 April
31. Damaskus, Sabtu, 13 April
32. Dar Es Salaam, Sabtu 13, April
33. Darwin, Sabtu, 13 April
34. Davao City, Sabtu, 13 April
35. Den Haag, Sabtu, 13 April
36. Dhaka, Jumat, 12 April
37. Dili, Sabtu, 13 April
38. Doha, Jumat, 12 April
39. Dubai, Jumat, 12 April
40. Frankfurt, Sabtu, 13 April
41. Guangzhou, Minggu, 14 April
42. Hamburg, Sabtu, 13 April
43. Hanoi, Minggu, 14 April
44. Harare, Minggu, 14 April
45. Havana, Sabtu, 13 April
46. Helsinki, Sabtu, 13 April
47. Ho Chi Minh City, Minggu, 14 April
48. Hong Kong, Minggu, 14 April
49. Houston, Sabtu, 13 April
50. Islamabad, Sabtu, 13 April
51. Istanbul, Sabtu, 13 April
52. Jeddah, Jumat, 12 April
53. Johor Bahru, Minggu, 14 April
54. Kabul, Jumat, 12 April
55. Kairo, Sabtu, 13 April
56. Karachi, Minggu 14 April
57. Khatoum, Jumat, 12 April
58. Kolombo, Sabtu, 13 April
59. Kopenhagen, Sabtu, 13 April
60. Kota Kinabalu, Minggu, 14 April
61. Kuala Lumpur, Minggu, 14 April
62. Kuching, Minggu, 14 April
63. Kuwait City, Jumat, 12 April
64. Kyiev, Sabtu, 13 April
65. Lima, Sabtu, 13 April
66. Lisabon, Sabtu, 13 April
67. London, Sabtu 13 April
68. Los Angeles, Sabtu, 13 April
69. Madrid, Minggu, 14 April
70. Manama, Jumat, 12 April
71. Manila, Minggu, 14 April
72. Maputo, Sabtu, 13 April
73. Marsilles, Sabtu, 13 April
74. Melbourne, Sabtu, 13 April
75. Mexico City, Sabtu, 13 April
76. Moskow, Minggu, 14 April
77. Mumbai, Minggu, 14 April
78. Muscat, Jumat, 12 April
79. Nairobi, Minggu, 14 April
80. New Delhi, Minggu, 14 April
81. New York, Sabtu, 13 April
82. Noumea, Minggu 14 Arpil
83. Osaka, Minggu, 14 April
84. Oslo, Sabtu, 13 April
85. Ottawa, Sabtu, 13 April
86. Panama City, Selasa, 9 April
87. Pramaribo, Minggu, 14 April
88. Penang, Minggu 14 April
89. Paris, Minggu, 14 April
90. Perth, Sabtu, 13 April
91. Phnom Penh, Sabtu, 13 April
92. Port Moresby, Minggu, 14 April
93. Praha, Sabtu, 13 April
94. Pretoria, Sabtu, 13 April
95. Pyongyang, Minggu, 14 April
96. Quito, Selasa, 9 April
97. Rabat, Sabtu, 13 April
98. Riyadh, Jumat, 12 April
99. Roma, Minggu, 14 April
100. San Francisco, Sabtu, 13 April
101. Sana'a/Tarim, Senin, 8 April
102. Santiago, Sabtu, 13 April
103. Saejevo, Sabtu, 13 April
104. Seoul, Minggu, 14 April
105. Shanghai, Minggu, 14 April
106. Singapura, Minggu, 14 April
107. Sofia, Sabtu, 14 April
108. Songkhla, Rabu, 10 April
109. Strocklom, Sabtu, 13 April
110. Suva, Sabtu, 13 April
111. Sydney, Sabtu, 13 April
112. Taipei, Minggu, 14 April
113. Tashkent, Kamis, 11 April
114. Tawau, Minggu, 14 April
115. Tehran, Kamis, 11 April
116. Tokyo, Minggu, 14 April
117. Toronto, Sabtu, 13 April
118. Tripoli, Sabtu, 13 April
119. Tunis, Minggu, 14 April
120. Vancouver, Minggu, 14 April
121. Vanimo, Sabtu, 13 April
122. Vatikan, Sabtu, 13 April
123. Vientiane, Kamis, 11 April
124. Warsawa, Sabtu, 13 April
125. Washington DC, Sabtu, 13 April
126. Wellington, Sabtu, 13 April
127. Wina, Sabtu, 13 April
128. Windhoek, Minggu, 14 April
129. Yagon, Sabtu, 13 April
130. Zagreb, Sabtu, 13 April
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pasangan Capres yang Menang Telak di Pemilihan Luar Negeri, Begini Penjelasan KPU,